Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

singawallahAvatar border
TS
singawallah
Orang terkaya RI, Budi Hartono surati Jokowi tolak PSBB Jakarta


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Orang terkaya Indonesia Robert Budi Hartono mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo yang isinya menolak penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta.


Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan bahwa pemerintah provinsi DKI Jakarta akan kembali memberlakukan PSBB pada Senin 14 September 2020 mendatang karena jumlah positif Covid-19 meningkat. Selain itu, Anies juga beralasan bahwa kapasitas rumah sakit di DKI Jakarta sudah maksimum.

Atas pertimbangan itu, surat tertanggal 11 September 2020 tersebut, sebagaimana lampirannya dilampirkan petergontha di akun Istagramnya. "Surat Budi Hartono orang terkaya di Indonesia kepada Presiden RI Septembe 2020," demikian tulis


Budi Hartono menyampaikan sejumlah saran. Menurut Budi Hartono, keputusan untuk memberlakukan kembali PSBB Jakarta tidak tepat. Alasannya, PSBB di Jakarta telah terbukti tidak efektif menurunkan tingkat pertumbuhan infeksi di ibu kota.

"Di Jakarta, meskipun pemerintah DKI Jakarta telah memberlkukan PSBB tingkat pertumbuhan infeksi tetap naik," tulisa surat itu.


Selain itu, kapasitas rumah sakit di DKI Jakarta tetap akan mencapai maksimum kapasitasnya dengan atau tidak diberlakukan PSBB Jakarta lagi. Menurut Budi Hartono dalam surat itu, hal ini disebabkan kasus yang terus melaonjak.

Karena itu, seharusnya pemerintah darah dan pusat harus terus menyiapkan tempat isolasi mandiri untuk menangani lonjakan kasus. Ia mengambil conoth di Port Singapur, yang membangun kapasitas kontainer isolasi ber-AC untuk mengantisipasi lonjakan kauss yang perlu mendapatkan penanganan medis.

Menurutnya, fasilitas seperti ini dapat diadakan dan dibangun dalam jangka waktu singkat, atau kurang dari dua minggu, karena memanfaatkan kontainer yang ada, sehingga tidanggal memasang AC dan tangga.

Mengutip Kompas.com, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk kembali memperketat pemberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar.

Langkah tersebut diambil untuk menekan angka penularan PSBB di kawasan DKI Jakarta yang meningkat tajam beberapa hari terakhir.

Menurut Anies, jika keputusan yang dia sebut sebagai kebijakan 'rem darurat' itu tak diambil, fasilitas kesehatan di Jakarta terancam kolaps.

Namun demikian, nyatanya banyak pihak, baik di lingkungan eksekutif maupun legislatif yang menentang keputusan Anies tersebut.

Para pengusahan pun menilai, keputusan Anies untuk menarik tuas rem darurat itu bakal memperburuk prospek perekonomian Indonesia ke depan.

Sentilan untuk Anies mulanya muncul dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) itu menyebut anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG) karena tertekan oleh pengumuman PSBB DKI Jakarta.

Pada Kamis (10/9/2020) pada pukul 10.36 WIB, IHSG turun tajam sebesar 5% pada level 4.892,87 atau turun 257,49 poin. Padahal, menurut Airlangga, sebelumnya kinerja indeks saham sudah mulai bergerak ke arah positif.

"Beberapa hal yang kita lihat sudah menampakkan hasil positif berdasarkan indeks sampai dengan kemarin," ujar Airlangga dalam video conference, Kamis.

"Kita harus melihat gas dan rem ini. Kalau digas atau rem mendadak itu tentu harus kita jaga confident publik. Karena ekonomi tidak hanya fundamental, tapi juga sentimen, terutama untuk sektor capital market," ujar dia

https://nasional.kontan.co.id/news/o...k-psbb-jakarta

Kl orang terkaya sdh bertindak begini,artinya nabi anies yg tanpa perhitungan matang(sudah sering terjadi)benar2 akan bikin perekonomian indonesia hancuremoticon-Angkat Beer
JhonnyKemod
agusrezapratam4
eMHidayats
eMHidayats dan 27 lainnya memberi reputasi
20
10K
154
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
raikageAvatar border
raikage
#60
Cuman mau komen
1. Dijelasin lah sebenernya rem mendadak ala om anis itu udh konsultasi ke pusat atau pengambilan keputusan spontan karena lonjakan udh begitu kenceng n ga ada aba2 dri pusat akhirnya inisiatif sendiri? (Kalu bisa dengan bukti buat jawab ini)

2. Kenapa ane liat kabinet sekarang pada lem'es ya? Satu topi pemerintahan klo keberatan ada baiknya ngomong internal, dateng ke kantor anis n diskusi internal, bukannya malah terkesan berantem di medsos.. rakyat kecil kaya ane ngeliatnya miris. Satu pemerintahan aja dah kaya bocah lagi berantem di media. Kaya ga ada komunikasi n kaya silo

3. Kalau memang dirasa keputusan anis ga tepat, ada baiknya ada intervensi langsung dari pempus, ya itu td ngomong keanisnya n suruh si anis ralat, ini kesannya kaya pempus ntah takut ke om anis atau sebodo wae. Katanya dah ketauan anis sering buat blunder, ya di monitor lah,, di bimbing kaya ortu bimbing anak yg wangkeng. jangan lantas diem bae n akhirnya tumbuh kubu d masyarakat maap tp kesannya jadi nyari aman, maap2 kata, tapi walaupun gubernur ada otonomi daerah, tapi keputusan akhir ya adanya di pempus dalam hal ini presiden, bener ga? Klo salah tolong dikoreksi dengan bahasa santuy.

4. Bisa jadi om anis tu sumbu pendek n ga liat impact panjang kedepan, tp klo ente diposisi doi gimana? Sentral jakarta kasus ningkat, trus klo diem bae n jumlah fatalitas ningkat yg disalahin sapa? Bikin kontainer si bisa2 aja, tenaga medis buat jaga tu instalasi dadakan dapet dari mana? Faktor keamanannya? Fasilitas pendukungnya? Variabel kaya gini jujur ane agak kurang percaya bisa ditanganin si om abud sendirian, klo ngomong okelah.. jurus doi banyak, tp yg kaya gini kudu dibantuin.. ada yg bantuin kaga? 😂

makanya koordinasi dengan pempus dari dulu ane saranin supaya terjalin biar gampang pelaksanaanya, ibarat bocah ingusan yg ga tau apa2 klo ga dikasi arahan ya selamanya ga tau apa2. Dan selamanya itu kelakuannya blunder2 terus. Orangtuanya diemin bae n cuman liat kaka2nya berantem sama ni bocah, yg salah bocah ingusannya apa orangtuanya? 😂
0
Tutup