[URL=www.setneg.go.id/view/index/peringatan_hari_ulang_tahun_ke_75_kemerdekaan_republik_indonesia_tahun_2020
]Sumber Gambar[/URL]

Sharing pengalaman tujuh belasan yang paling berkesan adalah ikut lomba memasak serta menghias tumpeng nasi kuning bersama ibu-ibu RT 02 di kampung. Hal ini menjadi pengalaman pertama sekaligus pengalaman yang tak terlupakan. Berkumpul bersama wanita yang usianya seperti ibu Ane membuat rasa canggung itu ada. Terlebih, mereka senior semua dalam memasak dan menghias tumpeng.

Sebenarnya Ane tidak berniat ikut menghias, bahkan berlama-lama di sana. Namun, mengikuti perintah Bu RT yang baik hati dan cantik jelita, membuat Ane pasrah dikungkum sak bubarebersama para ibu-ibu. Selain karena perintah Bu RT, tepatnya Ane takut sama Ibu Ane di rumah, Gan Sis. Kalau ngamuk, 'kan, berabe bisa-bisa jurus angin ribut keluar, bikin Ane pusing tujuh keliling.

Nah, balik lagi ke cerita Ane. Ane bantu dekorasi tumpeng dari membuat garnish, mencetak nasi, menata, sampai finishing sekitar lima jam. Busyet, lama bener! Ya, iya lama! Orang di sana kerja sambil santai and ngegibah Ane slow aja ikutin alur ibu-ibu biar nggak kena tampol, ya, 'kan?

Kampung Ane ini termasuk kompak banget. Bahkan soal lomba pun tak mau kalah. Sekampung ada 6 RT jadi total enam tumpeng yang akan dinilai dan memperebutkan hadiah menarik (bagi emak-emak) yang bisa dibagi rata. Saat itu, Ane nggak yakin sih kalau menang. Namun, sekuat tenaga dan setulus hati ikut meramaikan tirakatan kemenangan 17an.

Ane membuat garnish dari timun, daun bawang (loncang), wortel, tomat, cabai, kemudian merendamnya di baskom berisi air. Setelah selesai membuat garnish, Ane bersama beberapa ibu-ibu lainnya siap mengeksekusi tumpeng dengan menghias agar ciamik.

Jujur aja, Gan Sis. Pengalaman pertama ini nggak bisa Ane lupakan karena saat malam tirakatan, RT 02 jadi juara pertama lomba tumpeng nasi kuning. Bayangkan aja, ini juga kali pertama RT 02 menang! Setelah sekian purnama dan sekian banyak tahun perlombaan nggak pernah menang kali ini menang, cuy!

Sontak saja ibu-ibu teriak histeris dan bahagia. Ane juga ikut seneng, lima jam di sana membuahkan hasil. Nih, penampakan tumpeng nasi kuning yang jadi juara di tahun 2018.

Bagus, 'kan? Hasil perjuangan dengan haru membuahkan hasil. Oleh karena itu, ibu-ibu merekrut Ane kembali saat lomba tahun 2019. Namun, dewi fortuna lagi nggak berpihak. Ane lagi meriang waktu itu, tetapi tetep semangat membantu hias tumpeng dan ikut tirakatan. Jadi hasilnya nggak maksimal. Say sorry, nggak juara lagi, deh
But it's ok. Juara atau tidak, terpenting adalah semangat kita mengenang jasa pahlawan dan merayakan kemerdekaan yang susah payah didapatkan.

Nih, penampakan tumpeng waktu tahun 2019 di RT 02 Kampung Ane, Gan Sis.

Suasana tahun 2019 masih ada tersimpan di foto handphone Ane. Kumpul se kampung saat tirakatan. Berikut fotonya:

Meskipun tahun ini Gan Sis sekalian tak bisa merayakan kemerdekaan dengan segala riuh ramai seperti biasanya, semoga tidak mengurangi semangat perjuangan.
Ane pun begitu, semangat kemerdekaan tetap harus menyala di dada kita. Jika tahun-tahun yang lalu kita rayakan kemerdekaan dengan lomba, tirakatan, dan pawai seperti pada umumnya, kali ini tahun 2020 kita harus lebih semangat agar MERDEKA DARI VIRUS CORONA!