Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

daltiAvatar border
TS
dalti
Perbedaan Utama Risalah Nabi Muhammad dan Nabi Terdahulu


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Risalah dapat diartikan sebagai sesuatu yang diwahyukan Allah SWT berupa prinsip hidup, moral, ibadah dan aqidah untuk mengatur kehidupan manusia agar terwujud kebahagiaan di dunia dan akhirat. Salah satu ciri perbedaan utama risalah Nabi Muhammad SAW dengan para Nabi terdahulu adalah ruang lingkup objek dakwahnya.

Para Nabi terdahulu umumnya tidak diutus untuk semua bangsa manusia. Tetapi hanya
dikhususkan untuk bangsanya sendiri saja.

Ustaz Ahmad Sarwat Lc dalam buku Fikih Interaksi Muslim Dengan non Muslim terbitan Rumah Fikih Publishing menjelaskan dan memberi contoh, umat Nabi Musa adalah bangsa Yahudi. Kalau bangsa Yahudi beriman kepada agama yang dibawa Nabi Musa, mereka disebut Muslim berkebangsaan Yahudi.

"Tapi kalau bangsa Yahudi membangkang dan tidak beriman kepada agama yang dibawa Nabi Musa, maka mereka menjadi kafir," kata Ustaz Sarwat dalam bukunya.

Ia menjelaskan, di masa lalu sebelum era kenabian Nabi Muhammad SAW, setiap bangsa itu punya Nabi sendiri-sendiri. Sebaliknya, ketika Rasulullah Nabi Muhammad SAW diutus, maka semua risalah peninggalan Nabi-Nabi terdahulu pun otomatis sudah dilenyapkan dan tidak berlaku lagi.

Sebab Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah SWT tidak hanya kepada bangsa Arab, tetapi kepada semua umat manusia di dunia. Termasuk kepada umat terdahulu yang masih hidup di masa kenabian Nabi Muhammad SAW.

Maka agama yang dibawa oleh Rasulullah SAW tidak disebut sebagai agama Arab. Cukup disebut sebagai agama Islam saja, karena sifatnya sudah jadi domain publik. Berbeda dengan agama umat terdahulu, meski semua berstatus sebagi 'agama Islam', namun penamaannya lebih identik dengan nama bangsa (kaum) masing-masing.

Sebelumnya, Ustaz Sarwat menjelaskan, semua agama yang dibawa para Nabi dan Rasul itu agama Islam. Lalu ada sebagian dari pengikutnya yang taat, tapi ada juga yang tidak taat. Mereka yang tidak taat inilah yang disebut sebagai bukan Islam.

Menurutnya, agama para Nabi adalah Islam bukan pandangan Islam liberal. Tetapi ini adalah pandangan Alquran Al-Karim.

"Sesungguhnya agama di sisi Allah adalah Islam." (QS Ali Imran: 19).

sumber
ayosholat
terjengkang
satyagilang
satyagilang dan 10 lainnya memberi reputasi
7
4K
243
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
WisliwatlahpergAvatar border
Wisliwatlahperg
#32
para ahli yahudi sudah membuka kenyataan bahwa kitabnya sebagian besar fiksi misalnya cerita musa membelah laut, batu ditulis jari tuhan, itu semua fiksi baru dibuat setelah suku2 israel ditawan, dibawa ke dan diperbudak di negeri nebukadnezar. demi nasionalisme, dibuatlah itu kitab2. jadi itu hanya fiksi

para ahli eropa sudah membuka kenyataan bahwa gerakan essenes di negeri yudea tahun 30 masehi adalah gerakan nasionalisme untuk bebas dari penjajahan romawi. 300 tahun kemudian orang terpikir menxiptakan agama kristen. jadi itu hanya fiksi

lalu tahun 600 an ada seseorang gaje memerintahkan utk menuliskan dalam kitab , bahwa kisah2 fiksi tsb dan kisah2 fiksi lain yg sangat banyak, bahwa itu semua adalah benar2 dari tuhan, demi untuk mengukuhkan dirinya diakui sebagai nabi dan rasul.

jadinya sekarang di Indonesia dan di seluruh dunia, miliaran orang terpengaruh propaganda kisah2 fiksi dan milyaran orang terkena delusi yaitu menganggap benar segala yang belum tentu benar.

sayangnya, dalam menyebarkan delusi berjamaah tsb, juttaan orang mati dibunuh laskar agama baru tsb, milyaran orang menggadaikan akal sehat, dan dalam agama baru tsb semakin massif perbuatan kejahatan mulai dari pembunuhan, kebohongan, pemberontakan, hasut menghasut, kekerasan. dan pengakuan bahwa yang dilakukan itu adalah damai
aloha.duarr
sun21
foreveryoung90
foreveryoung90 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup