ummuzaAvatar border
TS
ummuza
Mana Rasa Syukurmu ?
Bantuan dari pemerintah saat pandemi corona




Sejak adanya pandemi corona dan diberlakukannya pembatasan-pembatasan ruang gerak masyarakat, pemerintah mengeluarkan beberapa bantuan untuk masyarakatnya yang terdampak covid itu kriterianya. Kalau menurut pandangan saya yang terdampak covid itu semua warga masyarakat tetapi disini yang menerima bantuan tersebut hanya orang-orang yang memenuhi kriteria-kriteria tertentu (saya tak tahu pasti apa kriterianya).



Bantuan yang ada dari pemerintah sejauh yang saya tahu adalah dana dari pemerintah pusat, propinsi dan kabupaten. Nominalnya dari pemerintah pusat adalah Rp 600.000,00 (berupa uang) yang dari propinsi dan kabupaten nominalnya sama yaitu sebesar Rp 200.000,00 (berupa sembako). Perolehan bantuan tersebut secara berkala dengan beberapa kali tahapan penerimaan tidak hanya satu kali saja.



Di atas hanya sebagai gambaran saja, yang ingin saya kupas disini adalah serba-serbi cerita yang ada di masyarakat berkaitan dengan bantuan tersebut. Saya tidak akan mengkritisi kebijakan pemerintah sudah benar atau belum karena itu bukan tugas saya (tugas para politikus). Saya hanya ingin menceritakan kejadian yang ada di masyarakat dengan adanya bantuan tersebut dan para pengurus bantuan tersebut (di sini tentu pihak pemerintah desa yang kebagian repotnya 🤣 karena tingkat pemerintah yang paling rendah dan dekat dengan masyarakat)

Kisah pertama
Saat itu hanya satu bantuan yang turun ke masyarakat dan itu pun hanya berupa kartu pengambilan saja belum ada barangnya. Masyarakat sudah heboh semua, yang dapat kartu apalagi yang tidak dapat kartunya. Sampai ada kisah yang langsung mampir ke telinga, salah satu warga yang sudah dapat kartu tersebut secara langsung mempertanyakan ke saya "dapat apa nanti? Dan berapa lama?"
Serta pertanyaan-pertanyaan lain yang membuat saya jengah sendiri.

Bagaimana tidak jengah, saya bukan petugas pemberi bantuan ataupun pegawai pemerintah tapi pertanyaan ditujukan ke saya seolah-olah saya tahu semuanya. Karena gemes juga saya jawab dengan agak emosi "alhamdulillah, sudah dapat bantuan walau apapun bentuk rupanya serta berapa lama daripada warga lain yang ada yang tidak dapat bantuan". Sontak terdiam warga tersebut, dan saya tinggal pergi.

Kisah kedua
Seorang warga yang mendapatkan bantuan berupa sembako (beras 10kg, telur 1kg, kecap serta minyak goreng) masih menanyakan gas nya ikut kok ga ada? Dan masih orang sama dengan diterimanya bantuan kedua menanyakan apakah sembako yang diterima saat itu sesuai dengan nominal Rp 200.000,00 ?

Kisah Empat
Orang yang menerima bantuan sembako ingin mendapatkan bantuan yang berupa uang tunai dan sebaliknya yang mendapat bantuan berupa uang tunai ingin mendapatkan bantuan berupa sembako.

Kisah Kelima
Warga yang mendapatkan bantuan seolah tidak butuh bantuan tersebut dengan datang ke lokasi pengambilan bantuan sangat telat. Karena seperti yang tertera diundangan pengambilan dimulai jam 08.00 sampai 11.00 tetapi sampai waktu yang tertulis belum juga datang sampai salah satu petugas mencari keberadaan orang tersebut dan ditanyai mau mengambil atau tidak ?

Dari semua kisah di atas saya hanya ingin mengambil pelajaran (untuk diri saya sendiri tentu saja dan mengingatkan bersama pembaca semua) yang sangat sepele tapi tidak dapat dilihat oleh orang-orang tersebut yaitu rasa syukur. Mereka tidak ada rasa syukur sama sekali atas rejeki yang telah mereka dapat apapun itu bentuknya dan tidak perlu susah payah untuk mencari hanya datang. Dan tidak semua warga mendapatkan bantuan tersebut hanya orang-orang tertentu saja berdasarkan kriteria pemerintah, harusnya bersyukur karena jadi salah satu orang terpilih itu. Mereka (penerima bantuan yang protes) juga tidak melihat bagaimana proses panjang sehingga mereka bisa mendapat bantuan tersebut ? Perjuangan petugas yang hampir tiap malam lembur demi memikirkan nasib para warganya (meninggalkan anak istri di rumah/merelakan waktu berkumpul dengan keluarga). Petugas mendapatkan bayaran? Kalau bayaran karena menjadi petugas mengurusi bantuan itu sama sekali tidak dapat, keluarga dan bahkan petugas sendiri tidak dapat bantuan tersebut. Masih juga menerima komplain dari masyarakat.



Rasa syukur atas nikmat yang telah diberi kepada kita adalah sangatlah penting. Tidak usah perlu bingung cari nikmat apa emang yang sudah ku dapat hari ini, pasti akan timbul pertanyaan tersebut "aku ga dapat apa-apa hari ini ?"

JANGAN PERNAH LUPAKAN KALAU SEHAT ADALAH NIKMAT YANG TIDAK AKAN BISA TERGANTIKAN !!!

Kisah di atas adalah nyata ada di masyarakat bukan rekayasa. Saya membuat tulisan ini hanyalah ingin mengeluarkan unek-unek saya supaya tidak jadi enek. Maaf bila ada yang tidak berkenan atau ada yang tersinggung 🙏 bukan maksud untuk mengkritisi kebijakan pemerintah tetapi hanya menceritakan realita yang ada di masyarakat dengan adanya bantuan dari pemerintah karena pandemi saat ini.

Narasi tulisan murni opini pribadi
Ilustrasi gambar milik pribadi

Spesial buat keluargaku, perjuangan tidak hanya melulu mencari materi 😍

270620
#ummuza

Diubah oleh ummuza 09-07-2020 17:03
orgbekasi67
embunsuci
rens09
rens09 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
1.5K
33
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
rens09Avatar border
rens09
#24
Nah, soal bantuan mesti ramai. Dibantu banyak yang gerutu apa lagi nggam dibantu. Sedih
ummuza
ummuza memberi reputasi
1
Tutup