lonelylontongAvatar border
TS
lonelylontong
Petruk Dadi Ratu, Fenomena Mendadak Berkuasa Bisa Dijelaskan Secara Ilmiah


Kita tidak akan bicara tentang politik dalam trit ini. Kita akan bicara tentang sifat-sifat alami manusia, yang perlu kita pahami agar kita bisa lebih berhati-hati dalam kehidupan ini. Kita akan bicara tentang bagaimana ilmu pengetahuan bisa membantu kita untuk lebih dalam mengenali diri kita sendiri, termasuk sisi-sisi yang harus diwaspadai.

Teori selalu mudah, praktek selalu sulit. Untuk itu TS sendiri cuma bisa ngomong, belum tentu bisa menjalani. Kalau ada salah-salah kata, mohon dimaafkan. kalau ada salah informasi, tolong diluruskan. Kalau ada yang kurang, tolong ditambahkan.

Dalam cerita pewayangan, ada suatu waktu, Petruk si punakawan, atau abdi raja, tiba-tiba mendapat kesempatan menjadi seorang raja. Petruk yang tadinya baik, ramah, sederhana, perlahan-lahan terpengaruh oleh kekuasaan yang dia pegang dan berubah menjadi penguasa yang jahat.



Seorang peneliti syaraf (neuroscientist) bernama Sukhvinder Obhi, dari Wilfrid Laurier University di Ontario, Canada, melakukan sebuah penelitian yang berkaitan dengan hal ini.

Melalui serangkaian tes, sambil mengamati aktivitas otak dari obyek yang diamati. Sukhvinder Obhi dan rekan-rekannya menemukan bahwa ketika seseorang merasa berkuasa, maka bagian dari otaknya yang berfungsi untuk memahami orang lain, berempati dan merasakan kesulitan orang lain, itu menjadi tidak aktif.

Sebaliknya, ketika seseorang merasa lemah dan tidak berdaya, orang justru jadi lebih mudah berempati terhadap orang lain.

Jadi pepatah "Power tend to corrupt, absolute power corrupt absolutely", terbukti secara ilmiah memang kemungkinan besar terjadi dalam kehidupan nyata sehari-hari.

Sekarang, bila ada rekan kerja anda baru mendapatkan promosi, dan anda lihat sifatnya jadi berubah. Jangan terburu-buru marah, karena jika hal yang sama terjadi pada anda, kemungkinan besar anda juga akan berubah.


Gbr diambil dr : thoughtsonliberty.com

Lalu bagaimana solusinya?

Tidak mudah, hanya bila seseorang benar-benar dengan tulus menyadari kelemahan dirinya sebagai manusia, barulah dia bisa mendapatkan kekuasaan dan jabatan, tanpa hal itu membuat dia kehilangan empati.

Atau, kalau memang tidak yakin bisa, ya mungkin tidak perlulah kita mengejar jabatan, kedudukan dan kekuasaan.

Bagaimana menurut agan-agan dan sista-sista?



Sumber referensi :
1. https://www.npr.org/2013/08/10/21068...-on-your-brain
2. http://kangukung.blogspot.com/2011/0...dadi-ratu.html




Diubah oleh lonelylontong 17-07-2020 02:44
bobby.boy
galigulagalu
TaraAnggara
TaraAnggara dan 37 lainnya memberi reputasi
38
10.7K
204
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
soviettrotskisAvatar border
soviettrotskis
#1
solusi ilmiahnya juga udah ada sejak dulu setua kekuasaan itu sendiri, yaitu separation of power. Jadi otoritas ga dimonopoli serta jaminan check and balances. Kalo ini ga jalan, ya jadinya kayak Petruk Jadi Ratu itu
elkhubbi
muhamad.hanif.2
praditya.92
praditya.92 dan 9 lainnya memberi reputasi
10
Tutup