c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
Pencitraan Para Pejabat








Pernah lihat para pejabat yang sibuk berswafoto ada yang sujud syukur, ada yang basah-basahan menerjang banjir ada juga yang masuk gorong-gorong. Tidak hanya itu ada yang menerjang jalan yang rusak dengan motor, bahkan ada yang tidur di koridor kereta yang sedang berjalan.

Pejabat di negeri ini memang sangat menarik untuk di ikuti sepak terjangnya, semua ingin menunjukkan kualitas kerja dengan cara yang sederhana, merakyat, bahkan menjadi obrolon para kuli tinta.



Hingga ramai di media sosial kalau itu semua hanyalah "Pencitraan" nampaknya kata-kata itu amat menyakiti hati pejabat yang berjuang tulus demi rakyat. Pejabat di negeri ini memang akan selalu disalahkan oleh kaum nyinyir, mau berbuat kebaikan apa saja tetap tak dipandang oleh mata.

Semua yang dilakukan hanyalah omong kosong, hanya terlihat untuk baik dimata banyak media. Namun dibalik itu semua tak sesuai dengan citra yang sedang dibentuk.



Di depan terkadang bersikap A dibelakang bersikap B, sebuah hal yang akan menyakiti hati rakyat bila itu dilakukan. Entah apa motivasinya berbuat seperti itu, kenapa hidup tidak jujur-jujur saja. Apa dengan berbuat seperti itu rakyat akan peduli?

Hmmm... tapi bagaimana bila faktanya itu memang sikapnya A tapi dibuat seolah-olah menjadi B oleh pihak yang tak bertanggung jawab.



You know lah berita hoax saat ini, seakan menjadi panah beracun yang akan memutar balikkan fakta dan keadaan yang terjadi. Jadi rakyat dibuat bingung ketika hoax yang dilakukan terus menerus akan berubah menjadi sebuah fakta, dan itu bukan satu dua korbannya bahkan banyak.

Hingga netizen pun benci kepada para pejabat karena terbawa suasana, mereka lantang untuk menghina karena merasa tak sependapat. Hingga akhirnya banyak korban jatuh dari kalangan mereka yang sebenarnya termakan propaganda oknum yang bermain.



Penjara pun menanti ketika kritikan menjadi hinaan, semua itu dilakukan oleh oknum yang sukses melakukan kebohongan dan ditelan mentah-mentah oleh korbannya.

Hingga banyak orang beranggapan pejabat akan selalu ingkar janji, tak bisa dipercaya kata-katanya, bahkan dianggap sosok yang tak berbudi luhur. Waduh kalau begitu semua anggapan orang, maka "trust" akan menghilang ketika itu sudah tidak ada maka apa yang terjadi selanjutnya?

"Kehancuran"



Ya itu yang akan terjadi, bagaimana kita menyikapi hal ini? Diam atau bereaksi, monggo gansis kita waspada oknum yang membalikkan fakta banyak disekitar loh, bisa berada dimana saja termasuk teman sendiri. Salam, saya c4punk see u next thread.




emoticon-I Love Indonesia

"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2020
referensi : klik
Pic : google

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star





GIF

Kunjungi blog grup kompak di kaskus, klik banner dibawah ini.










Pendapat Kaskuser

Quote:
Diubah oleh c4punk1950... 02-07-2020 10:53
b4perman
muli.tsm.import
rifada23
rifada23 dan 41 lainnya memberi reputasi
42
6.9K
141
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
psdinkAvatar border
psdink
#36
Quote:


Quote:


kalau ditarik ke belakang pencitraan sudah mulai sejak abad 13 ketika teknologi mesin cetak ditemukan dan mungkin lebih lama lagi.

sebenarnya pencitraan kalau menurut ane ngambli prinsip dari branding. setuju sama agan, sangat sah kalau orang mau melakukan personal branding/pencitraan. kalau mau meminjam dari prinsip disiplin ilmu branding, produsen suatu produk bebas mau mencitrakan seperti apa produknya dengan segala jargon-jargonya. yang jadi kuncinya adalah jika apa yg dicitrakan ternyata tidak sesuai maka konsumen dengan sendirinya akan meninggalkannya.

maka kalau di dunia branding ada yg namanya brand promise. nah, selama janji ini gak bisa dibuktikan pasti konsumen gak bakal ada yang mau beli atau gak akan mau beli lagi.

menurut ane, kata "pencitraan" cuma bahasa media, kalau dilihat dari ciri-cirinya sebenarnya sama dengan personal branding. pendekatan untuk menilai personal branding/pencitraan dengan branding produk tentu sangat jauh berbeda. kalau branding produk kita bisa merasakan sendiri kualitasnya. sementara pencitraan pejabat kita gak bisa mengetahu secara langsung kecuali dari media. yang jadi soal, media itu baik yg besar maupun kecil, baik mainstream atau yang bukan adalah seperti gambar di bawah ini.



jadi menurut ane gan, membuang rasa benci dan keberpihakan aja masih kurang walaupun sudah top markotop. kenapa masih kurang? karena pada kenyataannya 99% media memiliki kepentingan sehingga mereka berpihak. sementara kita tau ini dan itu hanya dari media. maka kalau buat ane salah satu jalannya adalah (mohon maaf ane ngambil dari metode Islam) kita harus haqqul yaqin, kalau mau tolerasin sedikit ainul yaqin gak apa2. sebab kalau mau menggunakan ilmul yaqin aja kita jelas gak bisa karena media apapun 99% berpihak pada suatu kelompok.
i.am.legend.
c4punk1950...
servesiwi
servesiwi dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup