Jasa goclean atau bersih-bersih ini, dalam kurun waktu 5 tahun terakhir ini, sangat polpuler, terlebih lagi di kota-kota besar, karena kesibukan mereka hingga tidak mempunyai waktu untuk membersihkan baik rumah, apartemen, ruko, dan lainnya.

Tapi pada akhirnya, goclean dari golife, sudah bangkrut, kata manejmen golife itu, karena pandemi covid orderan turun drastis, padahal sebenarnya, dari sebelum covidpun, orderan memang sudah sepi.

Juga banyak mitra sudah keluar dari goclean ( golife ) dan sangat jarang ada yang masih aktiv dan kerja, sebaliknya customer juga jarang yang pesan.

Memang kenapa sih mitra-mitra goclean itu banyak yang keluar dari perusahaan golife dan dari BP masing-masing, nah, jawabannya jelas, karena mereka kecewa dari sistem golife yang sangat buruk.

Kata para mitra, "sebab pertama kami keluar, karena potongan Gopay yang tinggi, sebanyak 30% dari tiap order kami."

"Iya memang itu pilihan kita sendiri untuk kerja bersih-bersih di tempat-tempat orang-orang lewat golife yaitu anak dari perusahaan gojek," kata para mitra.

"kami kerja keras cari rezeki untuk anak dan keluarga di rumah, jam berapapun, ya memang kami dapat customer dari golife, tapi kami juga kecewa, sistem mereka buruk, itu zalim bukan?!, Kita begitu keras, dan mereka potong 30% dari pendapatan kami, misalkan kami dapat order satu jam, 65k, dan mereka potong 18.500k, apalagi mitra yang tidak punya motor sendiri, jadi pakai gojek untuk transportasi mereka. Terus berapa yang mereka dapat?!
Kita pikirlah bunga pinjaman saja tidak setinggi itu, beda seperti rentenir.

"Hal yang kedua yang jadi sebab membuat mitra-mitra golife khusus goclean kecawa, sistem aplikasi golife yang sangat buruk dan dan, karena untuk satu dua order, kita 24jam harus pegang hp dan jari kita siap untuk tekan tombol untuk ambil order, karena sistemnya yang berebut," kata para mitra

"Hal ketiga, seringnya kena suspend yang terkadang alasannya sangat tidak jelas dan merugikan mitra, karena harus menunggu berhari-hari untuk optimal kembali," kata para mitra.

"Hal ke empat, adapun segala masalah mitra yang dipertanyakan lewat email golife yang sudah terkera diapkikasi, selalunya sistem otomatis yang menjawab, dangan jawaban yang tidak sesuai dengan masalah kita, karena selalu sama," para mitra menjelaskan.

"Hal kelima, di masa pandemi covid ini, tidak ada bantuan dari gojek dan golife untuk para mitra. Orderanpun sudah sepi banget, bahkan potongan 30% tersebut, tidak dikurangi sedikitpun sebagai bentuk bantuan dari gojek dan golife, cuma ada sekali bantuan dari gojek yaitu voucher 100rb yang harus kami tukarkan di alfamart, berupa beras, minyak goreng dan indomie, semua orang juga tahu 100rb itu apa bantuan jadi namanya dari perusahaan sebesar gojek itu?!" kata mitra-mitra.

Dengan membaca artikel tentang goclean, golife ini, kami berharap anda semua para pembaca, tahu sebab mosabab asli kenapa golife yang merupakan anak perusahaan gojek, bisa menggalami kebangkrutan.
Tidak lain tidak bukan, karena disebabkan oleh kesalahan sistem dan manejmen mereka sendiri, yang tidak merangkul dan menghargai para mitra yang sudah membesarkan nama perusahaan mereka.

Dan kata mitra lagi, " per tanggal 30 juni mendatang, golife resmi tutup permanen, tanpa ada kompensasi apapun baik untuk BP maupun Mitra, sebagai ganti nya, ada kursus keterampilan yang bisa di ambil oleh para mitra maupun BP secara gratis, tapi, kenapa harus online, bukankah itu juga menyusahkan, kenapa?!, Karena untuk online itu butuh internet yang tidak sedikit, karena itu belajar lewat live video, seperti potong rambut, belajar makeup, tidak mungkinkan nulis-nulis, itu pasti lewat live video, jadi gimana para mitra-mitra ini, beli internet terus, apa hal seprti ini bisa dibilang gratis lagi?!," Kata para mitra.

Sumber

Sumber

Review dan kontak dengan Goclean Buwi