Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dragonroarAvatar border
TS
dragonroar
Berbeda dari Biasanya, Pengungsi Rohingya yang Terdampar di Aceh Kali Ini Disambut
Berbeda dari Biasanya, Pengungsi Rohingya yang Terdampar di Aceh Kali Ini Disambut Pro-Kontra
Jumat, 26 Juni 2020 21:29

For. Serambinews.com

Warga Aceh Utara menurunkan imigran Rohingya. 


SERAMBINEWS.COM – Pada Rabu (24/6/2020), sebuah kapal bermuatan 94 orang etnis Rohingya terdampar di lepas pantai Seunuddon, Aceh Utara.
Berbeda dengan biasanya, kedatangan para manusia perahu etnis Rohingya ke perairan Aceh kali ini di sambut pro dan kontar oleh masyarakat.
Dulunya, masyarakat Aceh menyambut kedatangan ratusan etnis Rohingnya yang terdampar di perairan Aceh dengan sukacita.
Namun, karena pandemi virus corona yang masih mewabah di dunia, sikap warga Aceh terbelah menjadi dua.
Ada dari mereka menolak kedatangan etnis Rohingya ke Tanah Rencong dan ada juga warga yang menyambut dengan penuh sukacita etnis asal Myanmar itu.

Sikap prokontra warga Aceh terhadap kedatangan para pengungsi Rohingya kali ini tergambar dari berbagai komentar pada siaran langsung yang dilakukan serambinews.com melalui akun Facebook pada Kamis (25/6/2020).
Banyak warganet yang sebenarnya tidak setuju dengan kedatangan 94 orang etnis Rohingnya ke daratan Aceh.
Dari berbagai komentar itu terlihat sikap kontra terhadap kedatangan imigran Rohingya ke Aceh diungkap oleh para warga Aceh yang bermukim di Malaysia. 
Beberapa dari mereka secara jelas mengatakan kecewa dengan sikap para warga Rohingya yang kini telah tinggal di Malaysia

“Awak nyan hanjeut tinggai di bumoe aceh. Hrus di pulangkan ke asal nya,” tulis pemilik akun Tarmizi.
(Orang itu- merujuk etnis Rohingya- tidak boleh tinggal di bumi Aceh. Harus dipulangkan ke daerah asalnya)
Tatulong awak nyan lage tapeutungoh lumoe dalam Mon, lhu tatulong di pok tuh, lage kejadian di malya, gara-gara awak nyan kamoe hanjut kerja le,” timpal Putra Pedrro.
(Kita tolong orang itu seperti kita tolong lembu/sapi dalam sumur, waktu kita udah tolong di seruduk kita. Seperti kejadian di Malaysia, gegara orang itu - merujuk etnis Rohingya- kami-kami tidak bisa kerja lagi)
Awak Aceh menyoe bak but tulong gop, Kop galak. Tanyoe ipeugot ke budak teuh. Yang kalheuh ile tahun yang ka ulikot,” tulis Anisa Atim.
(Orang Aceh kalau masalah tolong-menolong cukup suka. Kita dibuat seperti budak. Yang sudah dululah tahun yang lalu)
Seorang pengguna Facebook bernama Safar Manaf menanyakan asalan apa sebenarnya yang membuat mereka melarikan diri dari negaranya.
“Kenapa mereka terusir dari negaranya? Itu harus kita pertanyakan. Bisa jadi mereka memang bibit masalah,” ujarnya.
Kemudian pengguna Facebook bernama Furkan Anatami menceritakan prilaku etis Rohingya yang pernah mengungsi didaerahnya, Langsa beberapa tahun lalu.
“Kalo gak tau gmn kelakuan org rohingya, jgn sibuk nyuruh nolong sesama. Knp saya bisa ngomong gni, krn mreka dulu pernah terdampar dan ngungsi di daerah saya di langsa. Di ksh hati tp minta yg laen,” tuturnya.

“Bisa kita tolong untuk menyelamat kan nyawa nya saja, seperti memberikan makan dan minuman dan biar mareka melanjutkan tujuan nya,, ingat lah Rasulullah tidak melihat kebaikan atau keburukan untuk menolong orng yang lagi butuh pertolonggan,” kata Afif Muklis.
Namun, sebagain warga ada yang setuju dan memperbolehkan kedatangan etis Rohingya di Provinsi ujung barat Indonesia ini.
Umumnya, mereka mengatakan bahwa sesama saudara se-muslim wajib hukumnya untuk saling tolong menolong.
“Bek pike ke mangat prut droe manteng. Asai se agama wajib tatulong. Pu lomnya katrep terombang ambing. Wate komen bena tata krama dan kalen dile,” kata Muslem SPd.
(Jangan pikir enak diperut sendiri aja. Asal se agama wajib kita tolong. Apalagi mereka sudah lama terombang-ambing. Ketika berkomentar pakai tata krama dan lihat-lihat dulu)
Asai ureung agama Islam wajeb tatulong,karna sm2 muslim mantong na rasa syedara,” kata Nafi
(Asal dia Agama Islam, wajib kita tolong. Karena sesama muslim ada rasa ikatan persaudaraan)
Bek broek akai tanyoe ...dum bangsa geutayoe di tuloeng lee gop ...bantu urueng geutuloeng tanyoe lee allah ..,” ujar Harapan Bahgia.
(Jangan buruk perangai kita, semua negara menolong kita. Kalau kita bantu orang, Allah akan menolong kita)
2004 pasca gempa tsunami Aceh tanyoe ditulong le donya luar. Harus kita akui byk saudara2 kita yg tinggal dirmh bantuan org lain. Hari ini apa salah nya membantu org lain yg jelas2 Islam,” kata Ahyar Muhammad Alamsyah.

(Tahun 2004 pasca gempa-Tsunami Aceh, kita di tolong sama negara luar. Harus  kita akui bahwa banyak saudara-saudara kita yang tinggal dirumah bantuan. Hari ini apa salahnya kita membantu orang lain yang jelas-jelas orang Islam)
“Selamat kan mereka, mereka manusia yang hidup susah di bumi sendiri.,” ujar Ramli.
Sebagaimana diketahui, awalnya imigran Rohingya terdampar di perairan Seunuddon, Kecamatan Seunudon, Aceh Utara, Rabu (24/6/2020).
Kapal mereka  ditemukan oleh nelayan dengan jarak lebih kurang empat mil dari pesisir pantai dalam kondisi rusak.
Selanjutnya para imigran dievakuasi ke kapal nelayan Aceh Utara tersebut.
Tidak lama kemudian, boat yang sudah dipenuhi imigran Rohingyaya dibawa ke tepi laut Pantai Lancok Aceh Utara.
Dari 94 Rohingya tersebut, 15 laki-laki, 49 perempuan, 30 orang anak-anak.
Diturunkan di Bawah Hujan Petir
Berbeda dengan sikap warganet yang diwarnai prokontra, para warga di lokasi pantai sekitar terdamparnya para "manusia perahu ini" di Aceh Utara, malah kompak untuk menurunkan imigran Rohingya dari kapal mereka yang hampir tenggelam.
Di bawah hujan dan petir, warga menurunkan satu-persatu imigran Rohingya.
Mereka mendahulukan anak-anak, wanita, dilanjutkan laki-laki dewasa.
Para imigran ini disambut haru.
Aksi warga ini dilakukan setelah sebelumnya kapal yang ditumpangi imigran sempat ditarik menjauh dari tepi pantai oleh petugas.
Keputusan itu sempat diprotes bahkan beberapa warga menangis, kasihan melihat kondisi imigran.
Dari Pantai Lancok, para imigran Rohingya ini kemudian dipindahkan ke bekas kantor Imigrasi Lhokseumawe, di Kawasan Punteut, Kecamatan Bang Mangat, Lhokseumawe.
Video yang merekam aksi warga menolong para imigran Rohingya ini dipublish di channel Youtube SerambiTV.
Berbagai komentar bernada pujian pun mengalir dari pengguna Youtube. 


Artikel ini telah tayang di [url=https://]serambinews.com[/url] dengan judul Berbeda dari Biasanya, Pengungsi Rohingya yang Terdampar di Aceh Kali Ini Disambut Pro-Kontra, https://aceh.tribunnews.com/2020/06/...-kontra?page=4.
Penulis: Agus Ramadhan
Editor: Safriadi Syahbuddin





54m5u4d183
Richy211
nomorelies
nomorelies dan 2 lainnya memberi reputasi
3
2.3K
46
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
fengfuAvatar border
fengfu
#16
Ada komen 'sesama agama islam, harus menolong, ada rasa ikatan persaudaraan, sesama satu agama, harus membantu, ... bla bla'. Di thread ini, ane baca sendiri komen itu.

Ada yang bisa bantu ane, kenapa dalam hal menolong sesama harus dilihat agamanya? Lantas kalo orang2 terdampar itu bukan muslim, apakah tetap dibantu, atau diapain, atau bagaimana?

Apakah haram dalam ajaran ini untuk membantu sesama manusia yang tak seagama? Dan kalo tak seagama, apakah berarti tak ada persaudaraan, lantas musuh? 🤔

Ane kagak ngerti, uda lama berusaha untuk mengerti, dan sampe sekarang masih belon ngerti2. Apakah ane memang bodoh? 🤔
kaiserwalzer
oxcyte
muhamad.hanif.2
muhamad.hanif.2 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
Tutup