GIF

Marhaban ya Ramadhan. Mari kita menyambut Ramadhan ini dengan suka cita. Di tengah pandemi corona ini, kita dianjurkan untuk terus merasa bahagia agar imunitas tubuh tidak menjadi lemah.

Salah satu bentuk kebahagiaan menyambut Ramadhan adalah diadakannya 'Obrog'.

Obrog adalah kebiasaan berkeliling kampung dengan tujuan membangunkan masyarakat untuk mempersiapkan sahur. Biasanya dilakukan mulai pukul 2 dini hari sampai pukul 3 dini hari.

Pada setiap daerah memiliki nama yang khas untuk kegiatan ini. Di tempat tinggal saya, ini dinamakan obrog.



Kelompok pemuda adalah yang terdepan dalam melakukan obrog ini. Mereka biasanya sangat bersemangat untuk keliling kampung menabuh segala alat musik.

Mulai dari gitar, rebana, kendang, bahkan galon dan gelas pun mereka bawa. Bahkan ada kelompok obrog yang sampai membawa satu set alat musik berikut sound sistem nya. Lengkap dengab penyanyi dan kendaraan yang mengangkutnya.

Namun, pada musim pandemi ini ada beberapa daerah yang melarang kegiatan ini. Sebagian daerah yang lain tetap melaksanakannya.

Salah satunya daerah saya. Setiap pukul 3 dini hari rombongan obrog ini lewat depan rumah untuk membangunkan sahur.

Dalam masyarakat, obrog telah menjadi bagian dalam tradisi Ramadhan. Rasanya Ramadhan belum lengkap kalau tidak ada obrog.

Seperti pada tahun ini, selain ditiadakan shalat tarawih di masjid ternyata obrog pun ditiadakan di sejumlah daerah. Akibatnya, banyak masyarakat yang terlambat dalam melaksanakan sahur karena tidak mendengar suara obrog.

Karena obrog sudah mendarah daging, seperti alarm penanda waktu sahur. Bagi saya sendiri obrog sangat bermanfaat sekali, karena kita seperti dipaksa bangun ketika sedang enak-enaknya tidur.

Setelah aktivitas malam Ramadhan yang begitu menguras energi, tentu badan kita menuntut haknya untuk istirahat. Waktu sepertiga malam adalah waktu dimana tidur seseorang sedang lelapnya. Obrog sangat berguna untuk mengingatkan mereka yang sangat terlelap untuk bangun.

Bagaimanapun dengan Agan dan Sista. Apakah sama seperti saya, tidak lengkap rasanya Ramadhan tanpa obrog?

Meskipun begitu, mari kita sambut Ramadhan ini dengan segala suka cita dan doa agar wabah ini segera berakhir.