Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

delia.adelAvatar border
TS
delia.adel
Sahur On The Road Yang Menjadi Door To Door
Spoiler for dokumen pribadi:


Sudah menjadi kebiasaan di wilayah lingkungan kami, ketika menginjak bulan puasa selalu membuat acara saur on the road, biasanya di minggu awal-awal puasa, pertengahan bulan dan detik-detik terakhir melepas puasa.

Saat merencanakan ini kami melupakan satu hal penting, bahwa krisis pandemi Corona di masa PSPB masih berlangsung. Sehingga acara sedikit terganggu. Aparat yang sedang berjaga-jaga, mengusir kami dari jalanan. Dan pada akhirnya kami turun ke perkampungan dan berkeliling dari satu pintu ke pintu lainnya.

Namun bagiku ini lebih seru lagi. Selain mendapat pahala membangunkan orang, juga mempererat tali silaturahmi yang pernah putus akibat tekanan untuk bersentuhan dan berinteraksi tidak diperbolehkan.

Jadi pagi dini hari tadi menjadi serangkaian acara yang membuat kenikmatannya tidak tergantikan.

Quote:


Dan dari acara ini aku menemukan beberapa hal penting, dari banyaknya percakapan cipika-cipiki yang pada akhirnya membuat kami berbagi bahan pembicaraan.

Quote:


Sedikit banyaknya mereka bercerita tentang masalah yang ditimbulkannya oleh pandemi ini. Namun tidak juga mendapatkan cahaya terang untuk bisa menanggulanginya.

Dan yang paling sangat memperhatinkan ialah ketika anak-anak ingin terawih, para aparat mengusirnya pulang untuk salat di rumah. Semua mesjid menjadi sepi tanpa azan dan seseorang yang melakukan ibadah. Ini bahkan berita yang lebih menyedihkan lagi bukan?

Kemudian aku dan seluruh keluarga membuat masyarakat lebih memahami betapa kita itu hidup hanya untuk menikmati hidangan ramadhan, maka itu jangan pernah takut akan wabah Corona dengan meninggalkan mesjid sepi tanpa suara atupun penghuni.

Subuh tadi kami akhirnya salat di mesjid, ada sampai lima mesjid penuh oleh orang-orang yang berdatangan untuk melakukan salat subuh.

Aku hanya berharap setelah ini mesjid tidak lagi sepi dan polisi juga memahami betapa rumah Allah itu jangan sampai dilarang untuk mendapatkan haknya atas suara azan serta segala aktivitas agama.

Negara kita memang sedang dilanda pademi, namun jika karena pademi sebuah silahturahmi terputus dan mesjid serupa kuburan, apakah itu bisa dibenarkan? Malang sekali .... seperti kemalangan hatiku tanpa kamu jiahahhahaha....

Bagaimana menurut kalian atas pandemi yang membuat sebuah lingkungan mati total dalam beraktivitas? Bahkan untuk mencari sekilo beras saja seperti mencari jarum yang hilang di antara tumpukan pasir. Tersebab orang kaya yang sudah bergerilya menyetok makanan tanpa melihat si miskin juga membutuhkannya.

Oh noooo ... Ekonomi mulai goyah. Timbul pertanyaan, apakah naluri manusia untuk keadaan ini akan mampu bertahan dan terjaga dengan baik? Karena biasanya perut yang lapar mempunyai banyak bahan kejahatan untuk dimunculkan demi menghidupi kehidupan ....

Salam pagi ...masihkah kalian berpuasa? Dan kamu, masihkah ada rasa rindu untukku? Jiahahhahaha

Semoga masyarakat Indonesia bisa membuat keadaan kembali normal, terutama pikirannya.

Quote:


sebelahblog
deal71
annirobiah
annirobiah dan 78 lainnya memberi reputasi
79
2.8K
133
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
328745Avatar border
328745
#5
kerasa yah ramadhan taun ini.....

sepi dan hampa....
bang.didot
arefaxs
ummusaliha
ummusaliha dan 6 lainnya memberi reputasi
7
Tutup