Permasalahan di metode rapid test yg membabi buta.. karena rapid tes bukan mendeteksi penyakit corona tapi mendeteksi antibodi dlm tubuh seseorang yg muncul saat seseorang terserang virus. padahal belum tentu corona. seseorang yg terkena virus flu biasa pun antibodi otomatis terbentuk untuk melawan virus. belum lagi jenis2 virus yg lain. metode yg paling efektif itu pcr. tapi entah kenapa ngotot rapid test. apakah mafia alkes sudah terlanjur beli alat rapid test? kenapa tidak pakai pcr yg 100% akurat. jadi jgn heran kenapa odp pdp jumlahnya sangat tinggi. pemerintah halu karena sudah kecolongan lambat dlm bertindak. kasian yg meninggal belum tentu karena covid tapi dianggap covid & dimakamkan dgn s.o.p covid. Ane sih setuju tindakan preventif. Tp coba tingkatkan standar penanganan. kasian tim medis dilapangan. Apa susahnya membikin apd buat pemerintah? apa susahnya bikin masker yg standar kesehatan. miris setiap hari melihat berita tenaga medis kekurangan apd dll.. waktu pertama kejadian wajarlah.. tp ini waktu sdh sekian lama berjalan dan masih saja kekurangan ini itu remeh temeh. Alat tes yg ga tepat sasaran. Tim medis yg selalu teriak kekurangan apd. Jadi angka2 data menurut ane tidak akurat. yg meninggal karena covid juga sdh pasti tidak akurat. Apa susahnya negara kita dgn kekayaan alam melimpah untuk mendatangakan alat tes sesuai standar covid & who, apa susahnya mengadakan masker & apd. tu batubara minyak bumi tembaga dll melimpah ruah. miskin amat kita kayak gini. miris bree.