Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

winiwulandariAvatar border
TS
winiwulandari
Kekerasan terhadap Pengungsi Perempuan Meningkat saat Pandemi
Assalamualaikum Gansist...

emoticon-Haiemoticon-Haiemoticon-Haiemoticon-Haiemoticon-Haiemoticon-Haiemoticon-Haiemoticon-Hai

Ane Wini Wulandari Mau share Informasi penting nihh...!!
Tolong dibaca ya...






Kekerasan terhadap Pengungsi Perempuan Meningkat saat Pandemi





Ilustrasi kehidupan seorang pengungsi perempuan. (Foto: AFP PHOTO / CHANDAN KHANNA)




Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR) mengatakan ada peningkatan risiko kekerasan terhadap para pengungsi perempuan selama pandemi virus corona.



UNHCR mengatakan para pengungsi perempuan kemungkinan dipaksa menjalani pernikahan anak atau melakukan hubungan seks yang tidak diinginkan demi bertahan hidup.



Kebijakan penguncian wilayah ataulockdown untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 justru memberikan dampak merugikan bagi mereka. Pergerakan para pengungsi perempuan menjadi terbatas dan mereka tidak bisa mengakses layanan pendukung.



"Kita perlu memberi perhatian terhadap perlindungan bagi para pengungsi perempuan yang tidak memiliki kewarganegaraan di tengah pandemi sekarang," ujar asisten komisaris tinggi untuk perlindungan UNHCR Gillian Triggs seperti mengutip AFP.



"Mereka (pengungsi perempuan) termasuk diantara yang paling berisiko. Akses tidak boleh dibiarkan terbuka bagi para pelaku kekerasan dan tidak ada bantuan untuk menyelamatkan mereka dari pelecehan dan tindak kekerasan," ujarnya menambahkan.



Menurutnya, pengungsi perempuan yang menolak menjadi objek pelecehan bisa berakhir dikurung oleh pelaku. Sementara tidak sedikit para pengungsi perempuan yang kehilangan mata pencaharian untuk bertahan hidup.



"Mereka mungkin dipaksa melakukan hubungan seks untuk bertahan hidup, atau pernikahan di bawah umur oleh keluarga mereka," ujar Triggs.



Lockdown yang diberlakukan di banyak negara berarti terbatasnya akses bagi para pengungsi ke layanan pendukung. Beberapa tempat perlindungan khusus pengungsi perempuan saat ini telah ditutup sementara.



Untuk mengatasi risiko tersebut, UNHCR mendistribusikan bantuan darurat berupa yang bagi para penyintas dan perempuan yang dianggap berisiko mengalami kekerasan berbasis gender.



Triggs mengatakan pemerintah yang memberlakukan lockdown seharusnya bisa memperhitungkan adanya potensi peningkatan risiko kekerasan terhadap perempuan dalam rencana aksi mengatasi penyebaran virus corona. Salah satunya yakni dengan tetap membuka akses terhadap layanan untuk korban kekerasan berbasis gender.



Berdasarkan data yang dirilis oleh UNHCR hingga 2019 ada 70,8 juta pengungsi di seluruh dunia., sekitar 37 ribu orang terpaksa meninggalkan rumah mereka setiap harinya untuk menghindari konflik atau tindak kekerasan. (evn) 



Sumber:https://m.cnnindonesia.com/internasional/20200420151419-134-495316/kekerasan-terhadap-pengungsi-perempuan-meningkat-saat-pandemi



Gimana Menurut Kalian Gansist..????
Kalau ane kagak setuju banget...!!!!
Masak Sih perempuan Yang harusnya dilindungi malah digituin...?Perbuatan yang sangat tidak terpuji yahh😞😞
abellacitra
infinitesoul
sebelahblog
sebelahblog dan 14 lainnya memberi reputasi
15
775
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
akumidtorcAvatar border
akumidtorc
#2
Daerah mane oom?? Klo di Indonesia sih rasanya engga ya.
abellacitra
abellacitra memberi reputasi
1
Tutup