Tidak terasa sudah mau puasa ya gan-sis! Bagaimana perasaan kalian tentang hal ini? Pastinya senang bukan?

Satu bulan yang hanya ada dalam satu tahun, yang mana dirindukan oleh agama Islam, tentang keberkahannya, keistimewaannya dan lain sebagainya yang ditampilkan hanya pada bulan suci Ramadhan.

Dan menurut tradisi adat, ada satu hal yang tidak boleh dilewatkan sebelum puasa. Apaan sih!? Yaitu tradisi nyekar dan ruwahan. Tradisi apaan lagi sih itu? Mau tau? 👇👇👇👇



Kenapa sih harus melakukan adat istiadat nyekar dan ruwahan? Karena ziarah kubur dan mengirimkan Dedoa adalah merupakan salah satu sunnah Rasulullah, kegunaannya untuk mengingatkan kita pada sebuah kematian yang pastinya akan datang, karena tidak ada sesuatu yang abadi. Semuanya bakal pergi sesuai dengan yang sudah ditakdirkan oleh takdir dari Yang Maha Kuasa.



Waktu jam makan siang sudah datang, ayah, opung, Abang-abang dari beberapa generasi dan juga engkong. Semuanya asik menikmati makan siang berupa mie ayam pangsit sehabis mereka membersihkan kuburan. Bayangkan saja pan bikin ngiler aja dah. Mana kasih Vidio dengan sengaja pula, pan aku jadi Apeng bet dah ah.



Sedangkan para wanita sedang asik membuat makanan untuk ruwahan yang diadakan nanti malam. Pengajian para bapak-bapak malam hari dan ibu-ibu sorenya, entahlah apakah mereka akan datang? Sebab efek lockdown, para polisi juga suka patroli keliling kampung untuk melarang orang-orang untuk berkumpul. Ya mungkin jika tidak ada tetangga yang hadir, keluarga kami cukup besar untuk meramaikan pengajian sore dan nanti malam.



Acara semacam ini selalu kami lakukan setiap hendak mendekati puasa. Pagi harinya para pria membersihkan kuburan, malamnya pengajian. Dan semua keluarga yang ada disekitarnya diwajibkan datang untuk membantu sedari memasak hingga acara selesai. Keesokan harinya barulah mereka bisa pulang dan menikmati sebuah proses kebersamaan dalam kenangan berbentuk Vidio ataupun foto-foto Selfi.

Kebersamaan agar acara ini lancar adalah totalitas yang tidak boleh diacuhkan oleh keluarga, tak perduli oleh tingkat sosialita yang sudah mereka capai lebih tinggi ataupun rendah. Intinya semua keluarga harus menyatu tanpa ada rasa iri dan dengki. Saling menjaga dalam sebuah kebersamaan.

Nah bagaimana dengan tradisi kalian gan-sis? Apakah sama dengan tradisi kami?