Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

irummmAvatar border
TS
irummm
Ketua RT Yang Menolak Pemakaman Jenazah Perawat Rumah Sakit Dr. Kariadi Meminta Maaf
Quote:
credit; google.

Perawat dan tim medis yang menjadi garda depan penanggulangan covid-19 harusnya mendapatkan apresiasi dan ucapan terima kasih yang tinggi oleh seluruh warga Indonesia.

Sebab, peran mereka sangatlah kita butuhkan sebagai pemutus virus yang sudah terlanjur bersarang di tubuh pasiennya agar tak menjalar dan menulari ke orang lain di luar sana.

Namun, kenyataan yang sering kita jumpai dan dengar malah sebaliknya. Mereka ditolak oleh warga sekitarnya meski hanya sekedar ingin beristirahat pulang ke rumahnya setelah lelah berjibaku dengan virus mematikan untuk menyelamatkan nyawa orang lain.

Miris memang. Kenapa hati nurani sebagian rakyat negeri ini. Kemana rasa kemanusiaan yang dulu selalu menjadi kebanggaan dan identitas negeri. Virus corona telah membutakan mata hati mereka. Ketakutan yang berlebih telah menutup rasa kemanusiaannya, dan waspada yang ekstra membuat mereka tak bisa berpikir jernih lagi.

Seperti kejadian seorang perawat rumah sakit Dr. Kariadi Semarang yang jenazahnya sempat ditolak oleh warga saat mau dimakamkan. Di sebuah video yang viral terlihat ibu almarhumah sampai menghiba-hiba ke warga agar warga mengijinkan anaknya di makamkan di sana.

Rencananya jenazah almarhumah akan dimakamkan di Sewakul pada hari kamis kemarin, tanggal 9 April 2020. Namun, akibat adanya penolakan warga tersebut akhirnya jenazah dikuburkan di Bergota, komplek pemakaman keluarga Dr. Kariadi di Semarang.

Lebih menyedihkannya lagi gansis, yang berada di depan saat penolakan itu adalah ketua RT nya. Ia beralasan hanya menyampaikan aspirasi warga dan ketua RT lainnya ke petugas pemakaman yang keberatan jika jenazah di makamkan di Sewakul.

Karena hal itulah akhirnya Persatuan Perawat Nasional Indonesia meminta ke penegak hukum untuk menghukum para penolak jenazah perawat tersebut.

Dan di hadapan ketua DPW PPNI akhirnya, Purbo sang ketua RT menyampaikan permohonan maaf atas apa yang telah ia lakukan bersama warga.

Emang sih gan, virus ini membuat kita jadi parno, tapi jangan berlebihan juga. Bukankah virus itu tidak akan berkembang tanpa inang? Apalagi di tubuh jenazah, dia gak akan keluar tanah dan berjalan ke perumahan menulari warga.

Harusnya pengetahuan tentang penanganan jenazah yang sudah sesuai SOP rumah sakit itu lebih gencar diberitakan agar masyarakat tak lagi ketakutan dan mudah terprovokasi.

Kebanyakan warga yang menolak adalah mereka yang belum paham atau hanya setengah-setengah saja pengetahuannya soal virus ini. Ini bukan hanya tugas pemerintah, tapi juga tugas media dan kita-kita yang paham untuk menjelaskan.

Kasian gansis, jenazah yang harusnya mendapatkan perlakuaan baik malah ditolak seperti barang yang tak berharga. Apalagi yang meninggal adalah paramedis yang sudah berjuang menyelamatkan nyawa orang lain meski taruhanya nyawa sendiri.

Semoga tidak ada lagi kejadian seperti ini gansis.

sumber
4iinch
sebelahblog
infinitesoul
infinitesoul dan 8 lainnya memberi reputasi
9
2.1K
54
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
kimp75Avatar border
kimp75
#7
ntu yg videoin ciduk juga tuh,pen gw batain tuh cocotannye
irummm
irummm memberi reputasi
1
Tutup