Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

triyanti3Avatar border
TS
triyanti3
Napi Baru Bebas Mencuri Lagi, Komisioner Ombudsman: Menkumham Tidak Mikir

Pembebasan napi berkaitan dengan wabah corona membuat gusar anggota Ombudsman RI Alvin Lie.

Ia menilai Menkumham tidak berpikir panjang mengenai nasib napi setelah keluar dari lapas.

Menanggapi kasus narapidana yang kembali mencuri usai dilepaskan karena remisi wabah covid-19, komisioner Ombudsman RI menilai ketidaksiapan menkumham atas nasib napi di tengah krisi covid-19.

“Siap-siap makin banyak yang begini. Menkumham tidak mikir setelah dilepaskan dari LP, bagaimana para napi bisa cari kerja menafkahi dirinya di saat kondisi ekonomi melambat drastis di tengah wabah covid-19,” tulis Alvin Lie melalui Twitter, Rabu (8/4/2020).

Sebelumnya pada Rabu lalu, seorang narapidana di Wajo, Sulawesi Selatan nekat mencuri lagi. Dia pun kepergok oleh warga dan nyaris dikeroyok.

Kasat Reskrim Polres Wajo AKP Bagas Sancoyoning mengatakan, Rudi Hartono baru keluar penjara setelah ada program Kemenkum HAM.

Menurut dia, Rudi tertangkap tangan oleh warga sedang mencoba mencuri di rumah milik tetangganya di Dusun Ulugalung Timur, Desa Lempa, Kecamatan Pammana, Wajo, sekitar pukul 06.30 WITA.

sumber: http://www.wartaregional.com/2020/04...m-tidak-mikir/



Memang agak aneh dengan keputusan pembebasan Napi yang dilakukan oleh Kemenkumham. Karena sampai saat ini belum ada kabar penularan wabah di dalam penjara, jadi menurut ane seharusnya kunjungan keluarga saja yang di batasi. Gimana kalau menurut Agan?
.doflamingo.
4iinch
sebelahblog
sebelahblog dan 15 lainnya memberi reputasi
16
5.8K
124
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
bingsunyataAvatar border
bingsunyata
#35
Quote:


Udah ada satu kasus si Bahar itu kalau tidak salah kemaren pemberitaannya. Mungkin karena orangnya dulu hidupnya senang, lalu ketika dimasukkan disel tubuhnya tidak bisa langsung bisa beradaptasi dengan keadaan-pikiran susah.

Yang di garisbawahi itu masuk akal, mengingat kondisi saat ini. Namun perlu juga diketahui bahwa pada beberapa LP, memang berada dalam kondisi yang padat. Jangan ditanya mengapa.
Plus mungkin sudah diketahui sendiri, bahwa kehidupan di LP bukanlah seperti wisatawan yang nginap di hotel berbintang lima. Sehingga resiko mereka tertular dan jatuh sakit pun mempunyai persentase yang cukup tinggi. Mungkin bisa dipertanyakan saat ini, apakah mereka yang ada di LP sudah dites ?

Terkait kejahatan kambuhan, seperti yang dikemukakan, terkait kondisi saat ini, mungkin mereka juga patut masuk pada daftar penerima bantuan. Pikir sendiri ajalah ..., dalam waktu normal pun, mereka belum tentu akan dengan mudah mendapatkan pekerjaan, apalagi situasinya sekarang seperti ini.
Bantuannya, mungkin bisa dibedakan metodanya dengan penerima bantuan lain. Gabungkan dengan metoda wajib lapor.
Lalu ... apa tidak ada kantor polisi yang perlu diperbaiki, gotnya mampet ?

...
Satu lagi ...
Mungkin para napi yang masih ada di LP, bisa diberi tambahan ketrampilan menanam sayur, jamu. Baik di tanah, dalam pot atau secara hidroponik.

Diubah oleh bingsunyata 10-04-2020 05:27
superman7878
syahwani.kaskus
syahwani.kaskus dan superman7878 memberi reputasi
-2
Tutup