Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tuanbuleAvatar border
TS
tuanbule
3 Penyebab Tingginya Kematian akibat Corona Versi IDI

Contoh ventilator

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum 2 Pengurus Besar IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Slamet Budiarto mengatakan tingkat kematian akibat virus Corona di Indonesia terhitung tinggi. 

"Di Indonesia sekitar 8-9 persen (rasio kematian akibat Covid-19). Itu sangat tinggi. Saya sudah menginventarisasi penyebabnya," ujar Slamet saat dihubungi Tempo pada Senin, 6 April 2020.

Hingga Senin, terdapat 209 pasien Corona meninggal. Angka itu bertambah 11 orang dari sehari sebelumnya.

Adapun total jumlah pasien Corona mencapai 2.491. Rasio kematian di Indonesia mencapai 8,39 persen.

Menurut Slamet, setidaknya ada tiga faktor pendorong kematian tinggi akibat virus Corona penyebab penyakit Covid-19, yakni:

1. Terlambat penangan pasien karena sistem rujukan yang kacau
Slamet menerangkan bahwa banyak pasien Corona yang ditolak di pelbagai rumah sakit sebab jumlah pasien melebihi kapasitas rumah sakit rujukan tersebut.

IDI sudah meminta Kementerian Kesehatan agar menunjuk seluruh rumah sakit swasta yang mampu untuk menangani pasien Covid-19 secara tuntas. pembiayaannya akan ditanggung pemerintah.

"Sampai hari ini belum ada, mungkin bingung (pengaturan) pembiayaannya."

2. Lambatnya pemeriksaan hasil uji swab pasien yang diduga terpapar Corona
Slamet mengatakan sejauh ini hasil swab baru bisa didapatkan paling cepat seminggu. Hal ini menyebabkan banyaknya pasien dalam pengawasan (PDP) tak dirawat dengan standar yang sama dengan pasien positif terpapar Corona.

Akibatnya banyak PDP Corona meninggal sebelum hasil uji swab keluar.

"Kemarin IDI sudah membuat instruksi, semua pasien PDP harus ditangani dengan protap Covid-19."

3. Minim ventilator dibanding jumlah pasien yang membludak

Slamet mengatakan pengadaan alat ventilator (alat bantu pernafasan) dari dalam negeri membutuhkan waktu lama. Sedangkan kebutuhan sudah sangat darurat.

"Ventilator portable di Cina katanya ada, Rp 20 juta harganya. Mendingan impor dulu,"kata dia.

Sumur

Kata IDI gan
Diubah oleh tuanbule 07-04-2020 04:45
4iinch
sebelahblog
tien212700
tien212700 dan 10 lainnya memberi reputasi
11
2.9K
41
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
aquatriumAvatar border
aquatrium
#13
Jangan di Indonesia. Itu ventilator di amerika aja kurang. Sedih bre liat orang sesak napas. Apa lagi kalo keluarga sendiri.

Mau order yang jual juga ga bisa cepat produksi
...noisszcat...
riezazura
iki0903
iki0903 dan 2 lainnya memberi reputasi
-3
Tutup