Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

akulagi2013Avatar border
TS
akulagi2013
Lockdown Corona : Revolusi Mengintai Italia


POJOKSATU.id, JAKARTA –

Pemerintah Italia kini pusing tujuh keliling dengan situasi di negara tersebut karena pandemi Virus Corona. Kebijakan lockdown kini malah berdampak buruk pada kekacauan sosial dan ancaman revolusi.


Kegelisahan warga Italia sedang mencapai titik puncak selama penguncian (Lockdown) karena wabah corona. Kini seruan revolusi mulai menguat.

Setelah Italia menerapkan lockdown sejak dua pekan lalu, warga mulai kekurangan bahan makanan. Bisnis London melaporkan bahwa sejumlah warga di Negeri Pizza itu mulai menjarah supermarket.

Ribuan orang Italia kehilangan mata pencaharian dan kekurangan makanan di rumah, seorang ayah di Palermo mengaku stok makanan sudah hampi habis, bahkan untuk makan roti buat putrinya juga susah.

Dalam sebuah video yang ditujukan kepada Perdana Menteri Italia, Conte mengatakan: “Sudah 15 hingga 20 hari kita berada di dalam (rumah).

“Kami sudah berada di batas kesabaran kami.”

“Seperti putriku, anak-anak lain dalam beberapa hari tidak akan bisa makan roti ini. Yakinlah, kamu akan menyesali ini karena kita akan melakukan revolusi.”

Banyak negara di Eropa mengalami perpanjangan penguncian, khususnya di Spanyol dan Italia karena kasus Covid-19 meningkat dengan cepat di dua negara tersebut.

Seorang pejabat Palang Merah telah memperingatkan bahwa kota-kota Eropa akan segera meletus dengan kerusuhan sipil, karena ini adalah “bom sosial.”

Francesco Rocca, kepala Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Masyarakat (IFRC) mengatakan kepada konferensi pers Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), “Banyak orang yang hidup sangat terpinggirkan, dalam apa yang disebut lubang hitam masyarakat.”

“Di lingkungan yang paling sulit di kota-kota terbesar saya khawatir bahwa dalam beberapa minggu kita akan menghadapi masalah sosial.”

“Ini adalah bom sosial yang bisa meledak kapan saja, karena mereka tidak punya cara untuk mendapatkan penghasilan.”

Rocca mengatakan bahwa puluhan ribu orang telah terkena dampak buruk dari penguncian untuk memutus rantai penyebaran virus corona.

Sebagai akibat dari penguncian, jutaan keluarga di seluruh Eropa mengalami penurunan pendapatan atau bergantung pada tunjangan negara.

Kepala Palang Merah memperingatkan bahwa kerusuhan sipil tinggal beberapa minggu lagi.

Source:
https://pojoksatu.id/news/internasio...gintai-italia/

https://www.express.co.uk/news/world...tion-shortages
Diubah oleh akulagi2013 31-03-2020 21:55
anasabila
tata604
4iinch
4iinch dan 29 lainnya memberi reputasi
10
18.2K
251
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
kiryu06Avatar border
kiryu06
#55
Saya heran Italy itu di pakai contoh NGERINYA lockdown

Padahal itu contoh kalau telat lockdown

Revolusi? Itu tergantung pemerintah perbaiki kesalahan dan datang dgn solusi,, klo kerja gak perlu takut Revolusi org juga tau ini force majeur,, tapi kalau pemerintah gak bisa jadi pemberi solusi gak heran kalau org cari solusi sendiri,, ya ada yg pilih revolusi

But Revolusi itu bukan gampang kecuali besok mati 10,000 org dalam sehari ya bakal Revolusi, pasti panik semua

Mau pro kontra semua takut kan yg gak kelihatan dan tidak nyata masih hantu, Revolusi lah, pemberontakan,,, ini Covid 19 gak kelihatan tapi yg mati itu nyata! Saya heran sama org yg curiga sama hantu tapi sama virus santai
Diubah oleh kiryu06 01-04-2020 07:27
doombringer2211
albi00
GZuron
GZuron dan 2 lainnya memberi reputasi
1
Tutup