hannyhariniAvatar border
TS
hannyharini
Perfect Twisted Guy
  
PERFECT TWISTED GUY

Arisa mengemas keperluannya di kamarnya. Sang ibunda datang ke kamar memastikan semuanya siap tidak ada yang tertinggal.

“Ris, semuanya sudah siap? Jangan sampai ada yang tertinggal terutama surat-surat penting. Ris...”tiba-tiba suara sang ibunda tertahan dan air mata tak terasa mengembang di pelupuk mata.

“Iya Mah semua sudah siap. Kenapa, Ma?” Tanya Arisa heran. Keputusannya untuk pergi sudah disiapkan sejak lama. Lalu apa yang membuat sang bunda begitu berat melepas Arisa kali ini? Toh, ini bukan kali pertama anak perempuan satu-satunya itu pergi melalang buana.

“Nggak apa-apa, mama cuma kepikiran kamu ini cantik, cerdas, sudah sukses kok ya masih senang pergi-pergi sih? Kapan kamu memikirkan untuk menikah, Nak?” Akhirnya Ibunda Arisa pun mengeluarkan isi hatinya. Usia Arisa yang cukup matang untuk membangun keluarga menjadikan ibunda khawatir Arisa akan menjadi perawan tua.

“Yah belum ketemu jodohnya, Ma. Doakan Arisa ya kali aja perjalanan kali ini bisa ketemu “Yah belum ketemu jodohnya, Ma. Doakan Arisa ya kali aja perjalanan kali ini bisa ketemu jodoh yang cocok.” Ucap Arisa seraya melempar senyum ramah pada ibunya.

 

***

“Ibu Arisa, ini semua proyek yang akan kita tangani di Kanada nanti. Selama satu bulan itu kita butuh sekitar dua minggu pergi ke Montréal untuk diskusi dan kerjakan raw draftbersama Zack dan timnya. Setelah itu baru kita ke Quebec untuk ambil bahan dan presentasi. Setelah itu kita bsa balik ke Vancouver. Cukup padat jadwal kita kali ini.” Ujar Riswan. Selama perjalanan delapan belas jam sepuluh menit itu sebagian besar mereka habiskan untuk diskusi tentang proyek lingkungan hidup dari NGO mereka.

 

Setibanya di bandara internasional Vancouver, Arisa dan Riswan disambut oleh Nugi staf NGOKanada yang kebetulan orang Indonesia. Nugi, pria bertubuh atletis, berambut potongan sedikit cepak cukup menawan dan terlihat cerdas apalagi ditambah dengan kacamata frameless yang dikenakannya. Perjalanan melelahkan nampaknya cukup terbayarkan bagi Arisa manakala disambut oleh pria tampan seperti Nugi. Arisa terdiam sejenak sebelum lamunannya dibuyarkan oleh uluran tangan Nugi mengajaknya bersalaman.

“Selamat Datang Bu Arisa, kita langsung ke mobil atau mau cari makan dulu?” ucap Nugi. Suaranya yang dalam dan berwibawa semakin menambah pesona Nugi. Tidak terasa Arisa tiba-tiba saja merasakan degup jantungnya berdetak lebih kencang dari biasanya.

Arisa butuh waktu untuk menenangkan diri dari kejutan yang ada di depan matanya. Dia memutuskan untuk mencari secangkir kopi hangat untuk dibawa dalam perjalanannya ke penginapan.

“Gimana perjalanannya? Lancar? Hari ini kita belum ada kegiatan, besok baru saya akan jemput untuk briefingdi kantor persiapan sebelum kita ke Montréal.” Ucap Nugi di balik kemudinya memecah keheningan. Riswan sudah terlelap dari tadi, kelelahan mungkin.

Sesampainya di penginapan, Nugi mengucapkan salam perpisahan dan berjanji besok akan menjemput mereka pukul 08.00.

 

 

Pagi ini, Nugi sudah tiba di lobi hotel, penampilannya yang menawan masih terus menghantui pikiran dan hati Arisa. Arisa bersyukur tadi dia sempat berdandan sedikit rapih dari biasanya. Setidaknya dia merasa tidak terlalu malu-maluin bertemu Nugi yang tampan itu.

Rapat seharian yang menguras tenaga dan pikiran menjadikan Arisa ingin segera kembali ke hotelnya, namun keinginan itu harus dia tahan menunggu Nugi selesai dari urusannya lalu mengantarnya dan Riswan pulang ke hotel. Selama Arisa di Kanada, Nugi lah yang akan menjadi pendamping perjalanannya. 

 

 

“Bu Arisa, kita harus pisah jalur nih supaya selesai tepat waktu. Saya terpaksa tidak ikut ibu ke Montréal, saya harus segera ke Quebec untuk ambil bahan supaya selesai semua urusannya tepat waktu. Gimana bu? Ibu nanti sama Pak Nugi ke Montreal, saya biar sama Robert ke Quebec, nanti setelah semua beres, kita bicarakan lagi mau kembali ke Vancouver dulu atau langsung ke Quebec. Saya sudah buatkan grup whatsapp  untuk  komunikasi.” Riswan menjelaskan panjang lebar mengenai perubahan rencana perjalanan mereka.

 

Perjalanan Vancouver- Montréal dihabiskan Arisa dan Nugi untuk berbincang banyak hal selain pekerjaan mereka. Selain tampan dan cerdas, Nugi rupanya merupakan sosok yang humoris. Berulang kali terdengar gelak tawa Arisa akibat cerita-cerita konyol Nugi.

“Bu Arisa...” Panggil Nugi

“Panggil Arisa aja kenapa sih. Orang saya lebih muda dari kamu Mas Nugi.” Sahut Arisa.

“Mas? Tua banget sih, panggil Nugi aja. Tar kesannya kaya saya mas paijo gimana gitu.” Ujar Nugi. Gelak tawa terdengar kembali pada mereka berdua.

“Ris, ini semua sudah siap bahan presentasinya, projectnya juga sudah rapih ditangani Alice. Kita gunakan project nya Alice aja. Nampaknya cocok untuk penerapan di Bajawa. Besok pagi kamu ke Quebec sendiri nggak apa-apa? Saya harus kembali ke Vancouver sebentar, karena project nya Gabriel kayanya ada masalah. Nggak apa-apa kan?” Jelas Nugi. Terbersit rasa kecewa dalam diri Arisa karena Nugi tidak turut serta mendampingi perjalanannya lagi. Namun, dia tidak boleh menunjukannya. Aris takut Nugi menangkap gelagat salah tingkah di dirinya, buru-buru Aris menyatakan ketidakberatannya atas perubahan jadwal yang Nugi utarakan.

[Sudah tidur?]

[ Belum]

[Besok saya ke Quebec, Robert rupanya membutuhkan pendampingan saya di sana. Sampai ketemu ya.]

Pesan singkat dari Nugi mengabarkan kalau mereka akan bertemu kembali. Sedikit rasa bahagia di hati Arisa mengetahui hal itu. Apakah ini yang dinamakan asmara? Arisa pun tidak mengetahuinya. Yang jelas, dia bahagia mendapat kesempatan bertemu dengan Nugi lagi.

 

“Ris, besok kita nggak ada jadwal meeting,jalan yuk. Saya mau ajak keliling sekitar sini. Saya tunggu di lobby pukul delapan ya?” ajak Nugi

“Boleh juga. Tapi saya ajak Riswan ya kasian masa dia sendirian di hotel.” Arisa sebenarnya hanya memberikan alasan supaya tidak terlalu kentara bahwa dia menginginkan kebersamaan dengan Nugi.

“Bu Arisa, besok kan free time, saya keluar sama Robert ya? Biasaaa kongkow.” Riswan menghampiri Arisa dan Nugi meminta ijin untuk membuat jadwal freetimesendiri.

Suatu kebetulan yang sangat ditunggu.

Lelah melakukan citytourkeliling Quebec, mereka singgah di kedai kopi sejenak.

une café noir sans sucre, s'il vous plait.” Ucap Arisa saat memesan secangkir kopi hitam ke pelayan.

“Loh kamu bisa bahasa Prancis?” tanya Nugi terkesima.

“Saya kuliah sastra Prancis dulu. Gelar sarjana saya Sarjana Sastra Prancis.” Jelas Arisa.

Donc on pouvont communicer avec le francaismaintenant.” (Jadi kita bisa berkomunikasi dengan bahasa prancis sekarang) sahut Nugi.

Semakin sempurna nilai Nugi.

Keinginan untuk terus mendekati Nugi semakin menggebu, namun harus dia tahan demi gengsi sebagai perempuan. Tidak mungkin Arisa menyatakan rasa sukanya kepada Nugi terlebih dahulu. Apa kata dunia kalau ternyata sudah susah-susah menyatakan suka rupanya Nugi tidak ada rasa terhadapnya.

Hari demi hari hubungan Arisa dan Nugi semakin dekat. Berada dalam satu project, mendampingi Arisa kemanapun dia pergi, menjadikan banyak sekali kesempatan mereka untuk berdua. Beberapa kali Nugi melayangkan pesan singkat ke ponsel Arisa sekedar memastikan Arisa baik-baik saja.

Tiga pekan sudah berlalu, Pekan depan adalah rapat akbar bersama dengan duta besar Indonesia untuk Kanada dan juga kementerian lingkungan hidup Kanada. Segala sesuatunya harus diselesaikan pekan ini juga, Arisa harus begadang menumpang kantor Nugi untuk menyelesaikan segala persiapannya. Seringkali Arisa mendapati Nugi tertidur di kantor untuk menunggu Arisa pulang. Arisa memandanginya dengan kagum dan penuh harap agar hubungan mereka bisa berlanjut.

Puji syukur presentasi dan rapat akbar kali ini berjalan lancar. Seluruh tim bersuka cita merayakan kesuksesan kerjasama ini. Bapak duta besar merasa bangga dengan karya anak bangsa dan kementrian Kanada pun menyetujui perjanjian kerjasama antar bangsa ini. Kerja keras tim Arisa dan tim Nugi bisa dikatakan sukses 99%.

Hari ini adalah cocktail partyyang diselenggarakan NGO Nugi untuk merayakan keberhasilan mereka pada rapat akbar kemarin. Arisa berusaha untuk berdandan maksimal. Dia sengaja pergi ke salon terdekat dan membeli gaun untuk mempercantik penampilannya malam ini. Total make over tapi tidak mau terlihat norak dan berlebihan. Arisa mau menampilkan sosok cantik Indonesianya.

“Barangkali, ini bisa membuat Nugi terpesona.” Batin Arisa malam itu.

Penampilan Arisa malam itu berhasil memukau pengunjung pesta. Arisa yang sehari-hari tampil formal, kali ini mengundang decak kagum pengunjung dengan tampilannya bak putri masa kini. Cantik.

Arisa melangkah memasuki function hallmencari keberadaan Nugi namun yang dinanti belum menunjukan batang hidungnya. Arisa mengusir kesendirian dengan berbincang santai bersama Riswan dan rekan tim Kanada nya.

Tak lama muncul Nugi dengan penampilannya yang tak kalah memukau, setelan jas berwarna khaki dipadu dengan kemeja putih dengan terbuka membuat penampilannya bak artis Hollywood.

Tapi...

Ada satu hal yang membuat Arisa terheran. Nugi menggandeng tangan seseorang yang tidak sepantasnya digandeng. Arisa berusaha menepis kecurigaan tersebut tapi semua tampak semakin nyata terlihat manakala Nugi mendekati Arisa dan kawan-kawannya.

“Arisa...you look flawless.” Ucap Nugi.

“Oh ya terima kasih.” Ucap Arisa terbata-bata.

“Oh ya, kenalkan ini Richard. My spouse.”

Whaaaaat????

Arisa berharap dia tidak salah mendengar. Arisa berharap dia hanya bermimpi. Arisa berdoa semoga malam ini bukanlah kejadian nyata baginya.

Nugi is a homosexual.

Dua tahun kemudian...

“Ris, selamat ya atas pernikahannya. Akhirnya setelah berjuta purnama kamu nikah juga. Kamu kan tahu aku usaha travel agent. Kamu mau aku kasih hadiah perjalanan kemana?” Tanya Lukita sahabat Arisa sedari kecil.

“Mana aja lah Luk, aku terima kasih banyak atas hadiahnya ya.”

“Ke Kanada mau ya?”



Anywhere but not Canada!”teriak Arisa.

lina.wh
NadarNadz
nona212
nona212 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
571
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
syrupmapleAvatar border
syrupmaple
#5
gak nyangka akhirnya🙈
hannyharini
hannyharini memberi reputasi
1
Tutup