ZenMan1Avatar border
TS
ZenMan1
Rupiah Loyo, 'Tertular' Virus Corona?


Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah di perdagangan pasar spot pagi ini. Risiko baru yang tengah mengintai perekonomian global membuat investor kehilangan risk appetite.

Pada Rabu (22/1/2020), US$ 1 dihargai Rp 13.660 kala pembukaan pasar spot. Rupiah melemah 0,07% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Kemarin, rupiah menutup perdagangan pasar spot dengan depresiasi 0,18% di hadapan dolar AS. Hari ini, sepertinya nasib apes rupiah belum pergi.

Namun, seperti halnya kemarin, rupiah pagi ini tidak sendirian di zona merah. Berbagai mata uang utama Asia pun melemah di hadapan greenback.

Pasar Cemaskan Virus Corona
Risiko tidak henti-hentinya menghampiri perekonomian dunia. Perang dagang AS-China memang mereda setelah kedua negara meneken perjanjian damai dagang Fase I. Kini muncul risiko baru yang siap membuat investor ogah masuk ke aset-aset berisiko di negara berkembang.

Risiko itu adalah penyebaran virus Corona. Awalnya virus ini merebak di daerah Wuhan di China, di mana sekitar 300 orang sudah terjangkit dan memakan korban jiwa sebanyak enam orang.

Namun seiring musim liburan di Negeri Tirai Bambu yang menyambut Tahun Baru Imlek, virus ini menyebar. Tidak hanya di seantero China, tetapi juga di berbagai negara seperti Korea Selatan, Jepang, Taiwan, Thailand, sampai AS.

Di luar China, penyebaran virus Corona disebabkan oleh para turis asal Wuhan. Misalnya di Seattle (AS), sudah ada satu kasus virus Corona yang melibatkan wisatawan asal daerah tersebut.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) bergerak cepat. Badan di bawah Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) ini akan segera memutuskan apakah wabah virus Corona sudah layak dimasukkan kategori darurat internasional.

"Berdasarkan informasi terbaru, infeksi sekarang bisa disebabkan dari kontak antar-manusia," kata Takeshi Kasai, Direktur WHO untuk regional Pasifik bagian barat, seperti diberitakan Reuters.

Pelaku pasar khawatir penyebaran virus Corona bisa separah wabah SARS pada 2002-2003. Kala itu, korban jiwa ditaksir lebih dari 800 orang yang terbanyak berasal dari Hong Kong.

Mengapa virus Corona bisa mempengaruhi pasar keuangan? Kalau virus ini benar-benar menyebar luas, dikhawatirkan aktivitas ekonomi akan terhambat. Sektor yang paling awal tertekan adalah pariwisata dan transportasi, karena penurunan jumlah perjalanan dan plesiran.

Bursa saham AS sudah merasakannya. Dini hari tadi waktu Indonesia, Wall Street ditutup merah di mana Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,57%, S&P 500 terkoreksi 0,28%, dan Nasdaq Composite berkurang 0,2%. Saham-saham yang melemah adalah emiten pariwisata dan transportasi. Misalnya Las Vegas Sands Corp (-5,29%), Wynn Resorts (-6,38%), Booking Holdings (-3,28%), TripAdvisor Inc (-1,55%), dan Boeing (-3,53%).

"Masyarakat cemas karena ini bisa menjadi wabah yang kemudian berdampak terhadap aktivitas ekonomi. Kalau sudah mewabah, siapa yang mau bepergian?" tegas Peter Cardillo, Chief Market Economist di Spartan Capital Securities yang berbasis di New York, seperti diberitakan Reuters.

sumur

https://www.cnbcindonesia.com/market...virus-corona/1
sebelahblog
4iinch
4iinch dan sebelahblog memberi reputasi
2
1.3K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post

Post telah dihapus azhuramasda