Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

embillbelleAvatar border
TS
embillbelle
Kami dan Senyum pucatmu (Lanjutan Short Stories 2 malam dihotel yg mencekam)
Selamat Pagi, siang, sore dan malam agan agan semua, ijinkan saya untuk kembali membagi cerita picisan berdasarkan apa yang sudah saya sekeluarga alami dengan hadirnya sosok “sederek lain” yang menjadi bagian dari keluarga kecil kami.

Cerita ini merupakan lanjutan dari carita saya sebelumnya yaitu “short stories 2 malam di hotel yg mencekam (End)” , dan disarankan membaca cerita saya sebelumnya dikarenakn cerita yang akan saya sampaikan sekarang masih ada sangkut pautnya dengan Cerita sebelumnya

Bissmillahirrohmanirrohim...cerita ini dimulai.

Pagi yang kacau
Konspirasi awal..
Sedikit flash back
Konspirasi lagee 1
Konspirasi lagee 2
Konspirasi lagee 3
Kejutan..
Kedatangan mereka
Antara jalinan pertemanan yg baru & dia yg tumbang ...
Apalagi nehh ras ??
Sebuah rasa penasaran
Sekilas sosok mahluk lain...
Dia dan masa laluku
Entah apa lagi ...
Dewi Arum
Sebuah kepanikan dan kelegaan
Dini hari yang kelam
Setitik keberanian
Tangismu
Terluka
Kenyataan yang memilukan
Bapak bapak penolong
Candamu
A Failed mission
Sebuah ide
Sebuah kebetulan dan kesengajaan
Seklumit masa lalu 1
Seklumit masa lalu 2
Dena Ayuning Tyas 2
Dena Ayuning Tyas 3
Pertemuan yang tidak diharapkan
Keberhasilan yang tertunda
Sebuah pengakuan
permintaan tolong
Cubit cubitan
Diantara teman temanmu
Gilanya aku
Dipertengahan malam
Mr or mrs Poch ?
Mereka datang
Negotiations that failed
Bluff each other
Pertempuran dengan jasadku




Lanjut Lagi Dab
dia
Tanda itu
Minggu Pagi
Taman Kota
Ronda
In Memoriam
The first step
Looking for clues
First clue
The next first clue
Next step
Uncontrolled
Escape
In your arms
End of the story of this chapter I
End of the story of this chapter II

Update maneh
A Story about me in the past
Diubah oleh embillbelle 04-11-2020 15:47
d0dittt
adriansatrio
MFriza85
MFriza85 dan 31 lainnya memberi reputasi
30
371.3K
2.5K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
embillbelleAvatar border
TS
embillbelle
#2162
Awal Oktober

Uncontrolled
In memoriam adik Ba** ****ra

(01012019)



“hahahahaha ….rasain…….rasain sipincang ketimpuk kena mainanku…...rasain ...hahahahaha “ terdengar olehku teriakan yang menertawakanku dengan tergelak penuh kepuasan dari anak laki laki kakaku yang berasal dari lantai dua rumah ini.

Tidak jauh dari posisi dudukku saat ini aku melihat mainan mobil mobilan berwarna hitam yang terbuat dari besi sebesar sepatu orang dewasa tergeletak dengan kedua pintunya yang terbuka.

Aku hanya terdiam sambil terus terduduk dan menunduk di lantai sambil mengelus kepalaku karena menahan sakit dikepalaku yang semakin lama membuat kepalaku menjadi berdenyut pening dan membuat pandangan mataku berkunang kunanang sekarang

kilasan kilasan perlakuan yang tidak mengenakkan sering aku alami di rumah ini, dari hinaan pincang, bentakan, makian, tendangan, dan masih banyak lagi perlakuan yang aku terima dari anak laki laki kakakku yang menginjak kelas satu sekolah dasar itu,

sering juga saat aku sedang mengepel lantai dan sudah hampir selesai dia mengerjaiku dengan menginjak injak dengan kaki yang kotor sehingga aku harus ngepel lagi, belum lagi kalau minta dibikinin susu, saat susunya terasa panas sedikit jsaja pasti akan langsung dilempar begitu saja.

Diam, iya aku hanya bisa terdiam dan berusaha sabar menerima semuanya, karena aku menganggap dia hanya anak anak yang belum begitu tau bagaimana cara menghargai orang lain.

aku hanya pemuda pincang lulusan smu yang diminta kakak perempuankuku untuk tinggal disini untuk menemaninya disaat suaminya sedang luar kota yang seringanya sampai berhari hari, bahkan berminggu minggu.

disamping menemani, aku juga melakukan pekerjaan yang dapat aku lakukan seperti bersih bersih rumah dan mengantar jemput sekolah anak laki lakinya yang sekarang sudah kelas satu sekolah dasar, karena walaupun aku pincang aku tidak mau hanya duduk duduk saja dirumah ini, karean toh setiap bulannya kakak perempuanku juga memberikan uang saku yang jumlahnya melebihi gaji pekerja biasa.

“ddaaaarraahh……”

“kepalaku berdarah….”ucapku tertahan sesaat aku melihat ada tetesan darah terjatuh di lantai

aku segera menarik tanganku dan terlihat darah sudah membasahi tangan, ga cuma tangan tapi dari kerah dan sebagian kaos bagian atas sudah terlihat basah oleh darah.

“baik…..anjing ……!!!” teriakku kalap karena tiba tiba amarahku memuncak

Aku langsung bangkit berdiri dan bergegas menuju lantai dua rumah ini tanpa menghiraukan darah yang keluar dari kepalaku semakin banyak

“heiii...anjing, sini kau….!!!” teriakku sambil menunjuk kearah anak laki laki kakak perempuanku saat aku sudah berada di lantai dua rumah ini

anak laki laki kakak perempuanku terlihat kaget dan terkejut saat aku meneriakinya sambil membentak, aku segera bergegas menghampirinya dengan amaraku yang aku rasakan sudah sangat memuncak,

“sudah habis kesabaranku sekarang”

“sini kamu...siniiii… !!!” teriakku kepadanya, sedangkan anak laki laki kakak perempuanku terlihat ketakutan dengan menunduk diantara dekapan tangan dikedua kakinya yang ditekuk

entah iblis apa yang merasukiku sehinga aku langsung memukul, menendang dan menginjak tubuh kecil itu tanpa ampun dan membabi buta, bahkan teriakan minta tolong dan tangisannya yang keras sama sekali tidak aku hiraukan.

Setelah puas dengan apa yang aku lakukan, aku langsung membalikkan badan dan berjalan untuk turun ke lantai satu meninggalkan begitu saja ba** anak laki laki kakakku yang tergolek diam diatas lantai ini.

setelah aku membersihan diri, mengobati luka dikepalaku dan mengganti kaos yang tadi aku pakai, aku menuju dapur untuk berniat membuat es syrup kesukaanku.

“rasain itu anak, biar sekali kali aku kasih pelajaran” kataku dalam hati sambil menikmati segarnya es syrup lecy yang baru aja aku buat

Setelah beberapa saat, timbul rasa khawatirku kepada ba** karena sedari tadi ga ada suaranya sama sekali, setelah aku meletakkan gelas, aku segera bergegas menuju lantai dua dimana ba** berada yang aku tinggalkan begitu saja.

Aku segera menghampiri ba** yang masih terlihat tergeletak dan sama persis posisinya saat aku meninggalkannya tadi

“dek...dek…. Bangun dek...”

“dek ba** ga apa apa khan...”

“ayo bangun dek...” sembari badan ba** aku goyang – goyangkan dengan perlahan. akan tetapi, ba** masih juga terpejam, tidak sedikitpun terusik dengan aku yang berusaha membangunkan dirinya.

" Ayo dek bangun " teriakku sekarang sedikit kencang, tetapi ba** tetap saja terpejam dan terdiam sama sekali tidak ada respon dari ba**

“Ya Allah...jangan…..jangan sampai dia…. jangan” ucapku mulai panik dan segera memegang pergelangan nadi ba** sebelah kiri, karena belum yakin, aku lalu mendekatkan telingaku ke dada kecil ba**

“jangan…… tidakkkkk...” aku berteriak keras dan menangis meraung raung sambil memeluk tutbuh ba** yang tergolek tidak bergerak dipangkuanku,

terlihat dari hidung, telinga dan mulut ba** mengeluarkan darah yang langsung aku usap dengan tanganku sambil aku ciumi wajahnya yang terlihat mulai memucat.

"Ba**……..ba**…...jangan mati dek…...jangann …….” aku terus saja berteriak sambil memeluk tubuh kecilnya dengan tubuh yang bergetar dan air mata yang semakin deras keluar ……….
muntarzoon
sulkhan1981
MFriza85
MFriza85 dan 14 lainnya memberi reputasi
15
Tutup