Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

cukur.rambuAvatar border
TS
cukur.rambu
Soal Film The Santri, UAS: Gak Bisa Bedakan Mana Toleransi, Mana Telor Asin


Film The Santri yang mengambil kisah kehidupan para santri di pondok pesantren, belakangan menuai kontroversi dari berbagai pihak. Bahkan, Ustaz Abdul Somad (UAS) juga ikut angkat bicara soal pro dan kontra terkait film garapan Livi Zheng ini.

Mengutip Jitunews.com, UAS yang diminta tanggapan mengenai film tersebut menjawab bahwa haram hukumnya untuk masuk ke rumah ibadah orang lain.

"Karena Nabi SAW tak mau masuk ke dalam tempat kalau di dalam itu ada patung berhala. Maka dalam Islam, mazhab Syafii mengharamkan masuk ke dalam rumah ibadah (yang) di dalamnya ada berhala,"imbuh UAS.

"Sekarang banyak yang tak bisa membedakan, kebablasan. Tidak bisa membedakan mana toleransi, mana telor asin. Harus bisa dibedakan. Jangan karena toleransi mengorbankan keyakinan, akidah, anak-anak kita. Naudzubillah," sambungnya.

"Dan orang-orang yang pernah di pesantren pun, ketika menonton itu mengatakan ini bukan anak pesantren. Anak pesantren tak begitu," tandasnya.

ketakutan amat loh mad masuk gerejaemoticon-Traveller


Diubah oleh cukur.rambu 20-09-2019 12:57
wongtukul
karikai04
viniest
viniest dan 28 lainnya memberi reputasi
27
15.7K
289
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
mudah dihafalAvatar border
mudah dihafal
#10

Kontroversi Film The Santri, Gus Nadir: Karya Seni Tak Perlu Dihajar Ayat
Rabu, 18 September 2019 | 15:37 WIB
sumur


Kontroversi Film The Santri, Gus Nadir: Karya Seni Tak Perlu Dihajar Ayat
Sutradara Livi Zheng kolaborasi garap film The Santri bareng pengurus PBNU. (Suara.com/Shifa Audia)
Gus Nadir menyebutkan islam memiliki tradisi kesenian.

Suara.com - Rais Syuriah PCNU Australia Nadirsyah Hosen alias Gus Nadir menanggapi film The Santri yang tengah menjadi perbincangan.

Secara tidak langsung, Gus Nadir menyuarakan dukungan untuk film yang diinisiasi oleh Pengurus Besar Nadlatul Ulama (PBNU) tersebut.

Melalui akun Twitter pribadinya, Gus Nadir menyindir mereka yang tidak memiliki jiwa seni hingga melupakan tradisi islam.

Ia menjelaskan, islam memiliki beragam tradisi kesenian seperti kisah seribu satu malam, syait, roman dan qasidah.

Gus Nadir lalu menyinggung jalan cerita film The Santri yang menggambarkan interaksi lawan jenis dan hubungan santri dengan pemeluk agama lain.

Menurutnya, hal itu adalah bagian dari seni sehingga tak semestinya dihubungkan dengan dalil.

"Kalau ada yang protes kenapa film The Santri menggambarkan kondisi yang realistis relasi dengan lawan jenis dan dengan pemeluk agama lain, ini namanya karya seni. Gak usah dihajar pakai ayat dan hadits, serta kondisi “ideal" santri yang seolah gak realistis itu," cuit @na_dirs, Rabu (18/9/2019).

Dosen Monash University tersebut menyayangkan pandangan sebagian orang yang kurang terbuka terhadap kesenian.

"Masalahnya bukan hanya pada pemahaman keislaman mereka, tapi juga cara mereka memandang “dunia di luar diri mereka”. Padahal hidup saya, anda dan kita semua adalah karya seni Sang Pencipta Yang Maha Agung. Shallu ‘alan Nabi," imbuhnya.

Film The Santri yang disutradarai oleh kakak beradik Livi Zheng dan Ken Zheng menuai protes dari sejumlah pihak lantaran dianggap menyimpang dari realitas pesantren.

Film yang dibintangi oleh sejumlah pemain seperti Wirda Mansur, Guz Azmi dan Emil Dardak rencananya dirilis pada 22 Oktober 2019, bertepatan dengan Hari Santri Nasional.

emoticon-I Love Indonesia (S) emoticon-I Love Indonesia (S)
Diubah oleh mudah dihafal 20-09-2019 02:23
bidot666
superman7878
Mindhaze
Mindhaze dan 11 lainnya memberi reputasi
10
Tutup