Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

separatismeAvatar border
TS
separatisme
MODIFIKASI CUACA : Melawan kodrat Tuhan? FAKTA MENARIK KARHUTLA 2019 #3


Pesawat CN-295 tiba di bandara Tjilik RIwut Kota Palangka Raya (tribunbanjarmasinnews.co.id)


Presiden Joko Widodo instruksikan modifikasi cuaca menggunakan pesawat milik TNI-AU CN-295 dan menyebarkan 9 ton garam untuk memupuk awan untuk melawan Karhutla dan kabut asap lalu diarahkan ke Palangkaraya.

Tapi tunggu dulu. Dari segi agama apakah itu termasuk dari melawan atau melanggar kodrat Tuhan?

emoticon-Ultah

...Halloo agan sis semua...

Thread berikutnya tetap pada tema yang sama. Kita masih berkutat dengan kabut asap yaa. Tapi dengan bahasan yang sedikit berbeda.

Lantas apakah dengan membuat atau memodifikasi cuaca yang dalam tanda kutip adalah "hujan buatan" Ini melanggar kodrat Tuhan?

emoticon-Bingung


Pada zaman sekarang ini rasanya apapun bisa dilakukan. Peralatan canggih bermunculan guna manusia dapat dengan mudah melakukan sesuatu. Mulai dari kehidupan kita sehari - hari hingga ke experimen mutakhir bidang kesehatan. Tidak bisa dipungkiri kita memang sudah hidup dizaman yang serba instan.

Menilik pada proses kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang sedang dilakukan di Riau dan Kalimantan. Kita dapat melihat bagaimana cara yang dilakukan untuk memadamkan api. Mulai dari menggunakan APAR sampai semburan air bertekanan tinggi. Sampai pada tahap dimana pemerintah akan memodifikasi cuaca menggunakan garam sintetis berjumlah 9 ton yg akan di sebarkan ke udara dengan pesawat CN-295 milik TNI-AU ke Kalimantan. Garam sintetis tersebut akan disebarkan ke langit menggunakan perhitungan tertentu agar dapat memunculkan awan disekitar Kalteng. Nantinya awan tersebut akan terbentuk. Pemerintah membentuk tim bernama PPRC (Pasukan Pemadam Reaksi Cepat) yg nantinya akan melaksanakan pemadaman melalui modifikasi cuaca yg sudah dilakukan di Riau dengan harapan untuk menekan jumlah titik api. Hal serupa akan dilakukan pemerintah untuk memerangi api yang masih bergejolak di Kalimantan pada Selasa (17/09/2019).

Terlepas dari sistem pemadaman dengan operasi modifikasi cuaca ini apakah menentang hukum yg ada di Al-Quran? Mari kita telaah beberapa kutipan ayat Al-Quran di bawah ini:

Alquran surat Annur ayat 43. ''Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)-nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih. Maka, kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan, seperti) gunung-gunung. Maka, ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan."



Jembatan Kahayan yang merupakan ikon kota Palangka Raya diselimuti kabut asap (bbc.co.id)

Berikut adalah proses pembuatan awan yang dijelaskan oleh Al-Quran. Proses tersebut lah yang menjadi dasar para ilmuwan untuk melakukan hujan buatan. Allah SWT kemudian kembali memperjelas proses tersebut dalam surat Ar-Ruum ayat 48 berfirman,

'' Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal, lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya tiba-tiba mereka menjadi gembira.''

Dapat dilihat rasi surah Ar-Ruum 48 (Allah membentangkannya dilangit)Yang artinya sebuah zat garam akan disebarkan dilangit membentuk awan - awan kecil sesuai perhitungan, lalu awan tersebut akan terbentuk (menjadikannya berkumpul) menjadi bentuk yang besar dan memunculkan hujan (hujan turun). Allah memeperjelas surah An-Nur tersebut ke surah Ar-Ruum dengan mengatakan bahwa awan terbentuk berdasarkan 3 tahapan, yaitu penguraian, pembentukan, dan hujan turun. Sedangkan awan yg nanti terbentuk tersebut ("bertindih-tindih".An-nur 43) adalah awan Cumulonimbus yang akibat dorongan awan - awan kecil yang menyatu dan menjadi besar sehingga hujan turun.


ISPU Kota Palangka Raya tembus level berbahaya (16 September 2019)


Terlepas dari melanggar atau tidak Rasullulah SAW sudah pernah berpesan sebelum kematiannya dengan mengatakan bahwa Al-Quran dan As-Sunnah adalah pedoman hidup, pegangan bagi umat manusia. Bukan perkataan sembarangan. Yang disampaikan beliau merupakan benar adanya. Fakta sains modifikasi hujan ini ada di Al-Quran dan kita wajib mengimani Nya. Mengimani disini banyak maknanya. Salah satu makna mengimani adalah dengan mempelajari apa yang terkandung didalamnya. Apa yang ada di Al-Quran dapat di implementasikan ke dunianya asal dengan tujuan membawa manfaat yang baik kepada umat. Saya meyakini bahwa ini adalah nyata dan ini adalah fakta pengetahuan yang dibawa Tuhan kedunia harus dipelajari.



emoticon-Jempol

Kebakaran hutan dan lahan yang ada di Kalimantan dan Riau sudah sangat sulit dilakukan dengan metode biasa. Memerlukan berbagai macam cara agar dapat memadamkannya. Langkah yang diambil pun cukup tepat untuk menekan titik apa tersebut. Yang menjadi masalah hanya satu. Kebakaran di tanah gambut sangat sulit untuk di taklukan karena yang terbakar bukan hanya hutan diatasnya namun api tersebut juga membakar didalam tanah. Tanah gambut itu berongga. Usaha dan doa yang bisa menyelamatkan saudara kita di Kalimantan dan Riau. Semoga kita sudah tidak lagi #melawanasap

areszzjay
areszzjay memberi reputasi
-1
1.9K
28
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
whellereAvatar border
whellere
#2
Iya lah mana melawan kodrat, secara kebakaran pun udah merusak alam yg sangat dibenci Tuhan, jd kewajiban deh untuk bertanggung jawab.

emoticon-Jempol
semoga cepat padam smua api yg membakar hutan, bakar aja para koruptor, gw lebih bahagia mendengarnya.. ngoahahahah
separatisme
separatisme memberi reputasi
1
Tutup