Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

raven12Avatar border
TS
raven12
Rekam Jejak Wesley Clark, Jenderal NATO yang Temui Prabowo


Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto Jumat lalu bertemu jenderal purnawirawan angkatan bersenjata Amerika Serikat di kediamannya di Hambalang, Jawa Barat. Dia adalah jenderal NATO Wesley Clark.

Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan purnawirawan militer AS itu hanya diundang untuk memberikan ceramah. Terutama ceramah di bidang pertahanan dam tren global.

Siapa sebenarnya Wesley Clark? Seperti apa jejak rekamnya?

Panglima NATO Jenderal Wesley Clark dalam wawancara dengan Democracy Now pada 2007 pernah membahas rencana ambisius pemerintahan Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden George W Bush terhadap sejumlah negara Timur Tengah.



Pada saat itu, kata Clark, sekitar sepuluh hari setelah peristiwa serangan 11 September 2001 di New York, dia menemui Menteri Pertahanan Donald Rumsfeld di Pentagon. Waktu itu seorang pejabat militer mengatakan kepada dia, Kementerian Pertahanan punya rencana terhadap Timur Tengah.

"Ini adalah memo yang menjelaskan tentang bagaimana kita (AS) akan menggulingkan tujuh negara dalam lima tahun, dimulai dari Irak, lalu Suriah, Libanon, Libya, Somalia, Sudan, dan akhirnya Iran," kata Clark menirukan si pejabat.



Dengan pernyataan Clark itu bisa diketahui, AS sesungguhnya sudah merencanakan penggulingan sejumlah rezim Timur Tengah jauh sebelum apa yang orang kenal sekarang dengan istilah "Musim Semi Arab" atau gelombang unjuk rasa yang berujung jatuhnya rezim di sejumlah negara Arab Timur Tengah


Karir Militer

Clark pensiun sebagai jenderal bintang empat setelah mengabdi 38 tahun di militer AS. Dia lulus dari akademi militer di West Point dan dia merampungkan kuliah di jurusan filsafat, politik, dan ekonomi di Universitas Oxford dengan gelar master.

Ketika bertugas di Perang Vietnam, dia memimpin pasukan infantri dan terkena empat kali tembakan dalam kontak senjata hingga terluka dan harus pulang ditandu. Dia kemudian memimpin batalion, brigade dan divisi, serta bertugas di sejumlah posisi penting, termasuk Direktur Strategis Strategi Militer Nasional (J-5).

Berikut sejumlah jejak rekam Wesley Clark, seperti dikutip dari laman CNN:

1966: Lulus dari Akademi Militer AS di West Point

19 Februari, 1970: Saat memimpin patroli ketika PErang Vietnam, Clark tertembak empat kali dalam kontak senjata

1975: Dipromosikan meraih jabatan mayor pada usia 31 tahun

1975-1976: Anggota Gedung Putih di Administrasi Ford

Februari 1980-Juni 1982: Komandan Militer AS, 1st Battalion, 77th Armor, 4th Divisi Infantri, Fort Carson, Colorado.

Oktober 1983-Juli 1984: Kepala Studi Militer

April 1986-Maret 1988: Panglima, Perang Dingin, Divisi Infantri Keempat, Brigade Ketiga

1988-1989: Panglima, Program Pelatihan Komando Pertempuran, Forth Leavenworth, Kansas

1994-1996: Direktur Kebijakan Rencana Strategis

1996-1997: Panglima Komando Selatan Amerika, Panama

1997-2000: Panglima Komando, Eropa Amerika

Juli 1997-Mei 2000: Panglima Tertinggi Pasukan Sekutu NATO di Eropa, ditunjuk oleh Presiden Bill Clinton

1999: Komando Respon Krisis Kosovo

2000: Pensiun dari militer AS

2000-sekarang: Penasihat Senior Pusat Strategi dan Studi Internasional

2003: Pengamat Militer untuk CNN ketika Perang Irak

September 2003: Clark mengumumkan maju dalam nominasi Demokrat untuk presiden

Februari 2004: Dia mundur dari perebutan nominasi presiden

2004: mendukung John Kerry dalam nominasi Demokrat untuk presiden

2004-sekarang: Kepala dan CEO Wesley K Clark & Associates, lembaga penasihat dan konsultan strategis

2007: Mendukung Hillary Clinton sebagai kandidat presiden dari Demokrat

2008: Berkampanye untuk kandidat Presiden Barack Obama di North Carolina

Februari 2015: Dalam wawancara dengan CNN Clark mengatakan "ISIS diciptakan lewat pendanaan dari rekan-rekan dan sekutu AS, karena lazimnya di Timur Tengah, kalau Anda ingin cari orang untuk bertempur sampai mati melawan Hizbullah, maka jangan pasang poster lowongan dan bilang ayo mendaftar untuk bergabung dengan kami."

Buku karya Wesley Clark di antaranya ada memoar "Waging Modern War: Bosnia, Kosovo, dan the Future Combat", "Winning Modern Wars: Iraq, Terorism, and the American Empire", " A Time to Lead: For Duty, Honor, and Country", "Dont Wait for the Next War".

https://m.merdeka.com/dunia/rekam-jejak-jenderal-wesley-clark-jenderal-nato-yang-temui-prabowo.html



mantappp,elang elang hawkish anti islam rupanya emoticon-Leh Uga
Diubah oleh raven12 27-02-2019 02:33
2
4.5K
43
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
euforiaattaAvatar border
euforiaatta
#9
Kalau eks Jenderal NATO saja sungkem meminta nasehat dan wejangan ke Pak Prabowo di Hambalang, sudah dipastikan Pak Prabowo besok jadi Presiden, Indonesia akan menjadi negara superpower di dunia.

Macan Asia yg ditakuti semua negara.
Menuju Indonesia Menang yg Adil Makmur.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Luar biasa sekali ini.
2
Tutup