Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

shahrani2019Avatar border
TS
shahrani2019
Andi Arief Tuding Ada Kaitan Perusak Bendera dengan PDIP
Andi Arief Tuding Ada Kaitan Perusak Bendera dengan PDIP

CNN Indonesia | Minggu, 16/12/2018 19:56 WIB


Wasekjen Demokrat Andi Arief. (Detikcom/Audrey)

Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief membeberkan informasi mengenai terduga pelaku perusakan baliho Demokrat di Pekanbaru, Riau. Andi menyebut, latar belakang pelaku merupakan seseorang yang dekat dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Melalui akun twitternya @AndiArief__ , Andi Arief mengatakan pelaku diperintah oleh seseorang yang memiliki kedekatan dengan Ketua DPC PDIP Kota Pekanbaru, Robin Hutagalung.

"Pelaku perusakan mengaku disuruh Budi Yoto. Budi Yoto adik kandung Hendra caleg kota PDIP. Hendra supir dari Robin Hutagalung ketua DPC PDIP [Kota Pekanbaru]," kata Andi dalam akun tersebut.



Andi menyatakan bahwa Partai Demokrat dan simpatisannya tak akan gegabah untuk menyikapi hasil temuan tersebut. Hal itu dikarenakan hubungan antara PDIP dan Partai Demokrat saat ini berjalan baik dan tak saling mengganggu satu sama lain.

"Kita serahkan polisi untuk kebenarannya," kata dia.

Lihat juga:  SBY Klaim Punya Bukti Kuat Ungkap Perusak Bendera Demokrat

Temuan berbeda justru diungkapkan oleh politikus PDIP Eva Kusuma Sundari. Dari hasil penelusuran jejak digital orang yang diduga jadi pelaku perusakan yang telah ditangkap polisi, justru diketahui pelaku merupakan seseorang yang tak simpatik terhadap PDIP dan Presiden Joko Widodo.

"Mana mungkin kita menyuruh dia. Karena dia konsisten menjelekkan PDIP dan Jokowi," ujar eva saat dihubungi CNNIndonesia.com, Minggu (16/12).


SBY saat meninjau lokasi perobekan bendera Demokrat di Pekanbaru (Dok. Partai Demokrat)

Karena itu Eva membantah bahwa PDIP terlibat dalam perusakan bendera dan baliho Demokrat di Pekanbaru.

"Di logika, di sana itu bukan basisnya PDIP. Jadi kita gak pernah merencanakan perang terbuka dengan siapa pun," kata Eva.

Eva malah menyebut Demokrat hanya sedang mencari perhatian atau 'caper' jelang Pemilu 2019.

Lihat juga:  Djarot: 10 Tahun Kita di Era SBY, yang Dibangun di Sumut Apa?

Eva menegaskan bahwa tudingan Andi Arief itu merupakan tuduhan yang tendensius karena telah mencermarkan nama baik PDIP. Ia menyarankan agar para elite Demokrat tak kembali memainkan politik sandiwara untuk meraih simpati pemilih jelang Pemilu 2019.

"Jadi menurutku teman-teman Demokrat tendensius, malah caper, yang cerdas dong, jangan mencari sandiwara," kata Eva. 

https://www.cnnindonesia.com/nasiona...ra-dengan-pdip


-----------------------------------

PDIP sudah kehabisan strategi ... sudah mulai kebayang bila dalam Pemilu 2019 yad partainya  kalah lagi seperti 2004 lalu, terus puasa lagi 10 tahun? Bisa jadi malah lebih 10 tahun, soalnya saat itu terjadi, tahun-tahun setelah 2019 kemungkinan besar ibu Megawati sudah wafat sehingga tak ada lagi pemersatu dan perekat dalam partai PDIP itu.  Bisa diduga bila hal itu pada akhirnya terjadi,  maka fraksi nasionalis, dan fraksi kristen serta katholik, akan pecah belah, cari jalan sendiri-sendiri. 
Alamak!

emoticon-Wakaka
0
1.6K
11
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tampilkan semua post
mituwetAvatar border
mituwet
#4
0
Tutup