mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
TPNPB OPM Minta Presiden Jokowi Bertanggung Jawab atas Serangan Militer di Pogapa
TPNPB OPM Minta Presiden Jokowi Bertanggung Jawab atas Serangan Militer di Pogapa

Suasana aparat gabungan TNI-Polri dari Brimob dan Kopassus diturunkan ke Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua Tengah, untuk memburu kelompok bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) setelah pembakaran sekolah di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua Tengah, Jumat, 3 Mei 2024. Dok. Humas Polda Papua
IKLAN
TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB OPM mengatakan terjadi penyerangan dari militer Indonesia secara brutal dan masif melalui udara. Serangan aparat di permukiman warga di wilayah Intan Jaya tanpa menjamin hukum humaniter dalam perang terhadap warga sipil.

Juru bicara TPNPB OPM Sebby Sambom, mengatakan pengerahan pasukan militer Indonesia di Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah, dalam misi pengejaran TPNPB. Pengerahan pasukan itu mengakibatkan kerusakan terhadap fasilitas warga sipil di Pogapa.

Dia menyebut militer Indonesia menembak dari udara menggunakan helikopter. "Akibat serangan udara secara brutal yang menembak melalui helikopter TNI tanpa mempertimbangkan jaminan warga setempat selama operasi terjadi," kata Sebby dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo pada Kamis malam, 9 Mei 2024.

Informasi penyerangan aparat yang disebut dulakukan secara brutal dilaporkan oleh Komandan Batalion Ogobogo dan Komandan Operasi Keny Tipagau serta prajurit TPNPB OPM di medan tempur di Pogapa. Serangan aparat berlangsung setelah kelompok bersenjata menyerbu markas Kepolisian Sektor Homeyo dan Pos Komando Rayon Militer 1705-05/Homeyo sepanjang 30 April-1 Mei 2024.

Menurut Sebby, pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Panglima TNI telah mengerahkan helikopter militer sejak 4-5 Mei 2024. Misinya mengejar TPNPB Komando Daerah Pertahanan (Kodap) VIII Intan Jaya. Serangan balasan ini dilakukan setelah kelompok bersenjata itu menyerang pasukan TNI-Polri di Kampung Pogapa.


"Dalam hal ini Presiden Indonesia dan Panglima TNI segera klarifikasi sesuai standar hukum humaniter internasional," tutur Sebby. Adapun operasi penyerangan TPNPB kepada militer di Intan Jaya berlangsung sejak 30 Maret-5 Mei 2024. "Yang mengakibatkan satu intelijen Indonesia tewas dan sebuah sekolah dibakar," ujar dia.

Sebby menjelaskan, pemerintah Indonesia segera bertanggung jawab atas pembakaran tiga rumah warga sipil di Pogapa dalam serangan militer tersebut. Selain itu membuka akses bagi lembaga kemanusiaan supaya melihat situasi konflik di Pogapa. "Melihat langsung kondisi wilayah dan para pengungsi akibat konflik bersenjata di Kampung Pogapa," ucap dia. Warga, kata dia, telah mengosongkan wilayah mereka.

https://metro.tempo.co/read/1865975/...iter-di-pogapa



TPNPB-OPM Minta Pemerintah Indonesia Buka Akses Lembaga HAM ke Papua

Pasukan TPNPB OPM di Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah. Dokumentasi TPNPB.

TEMPO.CO, Jakarta -  Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) meminta pemerintah Indonesia membuka akses bagi lembaga-lembaga HAM baik nasional maupun internasional ke Papua. Permintaan ini buntut serangan udara militer Indonesia yang disebut telah membakar tiga rumah warga sipil di Kampung Pogapa sehingga mereka mengungsi ke Kampung Sanepa, Bilae, dan sejumlah kampung lain.

Pemerintah Indonesia segera membuka akses kemanusiaan terhadap lembaga-lembaga HAM nasional dan internasional untuk meninjau warga sipil yang terkena dampak konflik bersenjata di Papua,” ujar juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, dalam keterangan tertulis kepada Tempo, Kamis, 9 Mei 2024.

TPNPB-OPM meminta pemerintah Indonesia menjamin hak-hak warga sipil di tempat pengungsian. Selain itu, mereka juga meminta militer Indonesia mengosongkan rumah-rumah warga sipil dan bangunan pemerintah yang selama ini dijadikan pos militer di Intan Jaya dan daerah-daerah konflik bersenjata di Papua.

Informasi penyerangan aparat yang disebut dilakukan secara brutal dilaporkan oleh Komandan Batalion Ogobogo dan Komandan Operasi Keny Tipagau serta prajurit TPNPB OPM di medan tempur di Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah. Serangan aparat berlangsung setelah kelompok bersenjata menyerbu markas Kepolisian Sektor Homeyo dan Pos Komando Rayon Militer 1705-05/Homeyo sepanjang 30 April-1 Mei 2024.

TPNPB-OPM meminta pemerintah indonesia bertanggung jawab atas pembakaran tiga rumah warga sipil itu. Mereka meminta pemerintah Indonesia membuka akses terhadap lembaga kemanusiaan untuk melihat langsung kondisi wilayah dan para pengungsi akibat konflik bersenjata di Kampung Pogapa.

Menurut Sebby, pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Panglima TNI telah mengerahkan helikopter militer sejak 4-5 Mei 2024. Misinya mengejar TPNPB Komando Daerah Pertahanan (Kodap) VIII Intan Jaya. Serangan balasan ini dilakukan setelah kelompok bersenjata itu menyerang pasukan TNI-Polri di Kampung Pogapa.

"Dalam hal ini Presiden Indonesia dan Panglima TNI segera klarifikasi sesuai standar hukum humaniter internasional," tutur Sebby.
https://metro.tempo.co/read/1866063/...a-ham-ke-papua


TPNPB Nyatakan 8 Daerah di Papua Ini Wilayah Perang, Minta Masyarakat Pergi


Panglima TPNPB Kodap VIII Intan Jaya Brigadir General Undius Kogeya bersama pasukannya. Sumber: TPNPB OPM
IKLAN
TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) menyatakan tak peduli omongan Kepolisian Daerah Papua soal penyerangan Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah.

Dalam melakukan aksi penyerangan, TPNPB disebut kerap berbaur dengan masyarakat. Hal ini membuat Tentara Nasional Indonesia atau TNI-Polri sulit melepas serangan balasan karena khawatir mengenai warga sipil.


Juru bicara TPNPB, Sebby Sambom, mengatakan kelompok bersenjata sudah mengeluarkan perintah agar masyarakat sipil menghindari daerah yang menjadi pusat peperangan. "Yang jelas berkali-kali kami sudah mengumumkan kepada masyarakat," kata Sebby saat dihubungi Tempo pada Kamis, 9 Mei 2024.

Menurut dia, TPNPB sudah mengumumkan wilayah perang. Daerah perang itu berada Intan Jaya, Puncak Jaya, Puncak Papua, Nduga, Pegunungan Bintang, Yahukimo, Maybrat, dan kini termasuk Paniai. "Itu wilayah konflik bersenjata," ujar dia.

Perihal tudingan aparat soal kelompok nersenjata berbaur dengan masyarakat, Sebby menjelaskan soal alasan kelompok bersenjata perlu berbaur di tengah masyarakat. Alasannya peperangan yang digencarkan TPNPB merupakan perjuangan atas nama masyarakat Papua yang menginginkan merdeka.


Sebab itu, jalan yang ditempuh sebagai upaya mengusir penduduk Indonesia ilegal di tanah Papua. Sehingga dengan cara itu masyarakat asli Papua mendukung daerah ini merdeka. "Kami akan berjuang untuk warga asli Papua. Mengusir penduduk ilegal Indonesia," tutur dia.

Sebelumnya, Panglima TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma Egianus Kogeya atau Egianus Kogoya telah menentukan wilayah perang mereka sejak 2017, yaitu jalan trans Wamena, Nduga, Desa Mumugu, dan Batas Batu.

Terbaru, TPNPB menyerang Polsek Homeyo dan pos Komando Rayon Militer 1705-05/Homeyo di Distrik Homeyo, Kampung Pogapa, Intan Jaya, pada 30 April 2024. Dalam penyerangan satu warga sipili, Alexsander Parapak, 20 tahun, tewas. Keesokan harinya TPNPB membakar SDN Inpres Pogapa.

Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ignatius Benny Ady Prabowo, mengatakan aparat keamanan cukup kesulitan menahan serangan TPNPB karena sudah masuk ke dalam Distrik Homeyo dan berbaur. "Kalau sudah berbaur itu kan sangat susah," tutur dia, Senin, 6 Mei lalu.

Dia mengatakan, penyerangan itu berlangsung dari arah dekat dan dilakukan dari empat sudut. Saat KKB berbaur ke tengah masyarakat, aparat TNI-Polri kesulitan menghalau serangan.
https://metro.tempo.co/read/1865891/...syarakat-pergi



Kejahatan kemanusian yang dilakukan Indonesia menurut OPM


0
380
19
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan