Tawuran di Jalan Mangkubumi Medan, 2 Kelompok Warga Saling Serang Pakai Batu dan Kembang Api



MEDAN - Dua kelompok warga terlibat tawuran, saling lempar batu dan kembang api.

Peristiwa ini terjadi di Jalan Mangkubumi, Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun, pada Minggu (5/5/2024).

Aksi tawuran ini sempat terekam kamera amatir warga dan beredar luas di media sosial.

Amatan Tribun-medan, kedua kelompok ini terlihat saling kejar-kejaran dan saling lempar di tengah jalan.

Tidak hanya itu, para kelompok yang terlibat tawuran ini saling tembak menggunakan kembang api.

Kanit Reskrim Polsek Medan Kota, Iptu Eko Sanjaya membenarkan kejadian tawuran antara dua kelompok warga ini.

"Iya benar tadi dini hari, ada warga Kampung Aur dan Mangkubumi terlibat tawuran di sana," kata Eko kepada Tribun-medan, Minggu (5/5/2024).

Ia menjelaskan, tawuran tersebut pun bubar ketika petugas yang mendapatkan informasi langsung turun ke lokasi.

Namun, petugas tidak ada mengamankan seorang pun dari dua kelompok yang terlibat tawuran itu.

"Sempat dibubarkan, tapi yang diamankan tidak ada," sebutnya.

Katanya, dari informasi yang diperoleh oleh petugas ada korban yang terluka saat aksi tawuran tersebut.

Namun hingga saat ini, belum ada warga yang melaporkan secara resmi ke kantor polisi.

"Informasinya ada yang luka, tapi belum ada yang buat laporan," ujarnya.

Lebih lanjut, Eko menjelaskan bahwa sampai saat ini petugas masih melakukan penyelidikan terkait pemicu tawuran antara warga itu.

"Penyebabnya belum diketahui, masih kita selidiki," pungkasnya.


https://medan.tribunnews.com/2024/05...n-kembang-api.


Sudah dari hari rabu, warga kafeer tafeer mangkubumi yang rata2 hindu berjaga2, soale gosipnya kepling kampung aur lingkungan IV bantaran kali deli, mau malak jizya rumah renovasi di jalan mangkubumi

Selama ini memang selain malak duit jizya keamanan per ruko di medan maimun, jamaah warung toaklullah jami'setan asal kampung aur lingkungan IV juga malak keamanan mobil warga yang parkir depan ruko sendiri

duit jizya keamanan mobil beda lagi dengan duit jizya keamanan bulanan, persamaannya, yakni sama2 tetap tidak aman, ruko dicongkel, mobil ban serep hilang, yang maling juga ustad2 becak barang kampung aur bantaran kali deli, yang tiap malam mangkal sama anak2 mereka di pemukiman2 kafeer tafeers, tiap jam 1- 2 pagi suara becak barang sama anak2 kecil asal kampung aur lingkungan IV ketawa ketiwi di perumahan kafeer tafeer, sudah ibadah jizya tradisi tujuh turunan dari zaman orba, yang mana aparat sipil maupun militer yang dibayar duit pajak negara, selalu "tidak tahu menahu karena tidak ada laporan"

Puncaknya semalam, minggu malam, kepling kampung aur lingkungan IV bawa putera2 hasil ngangkang branak jamaah fefek mamadtullah buat malak jizya asyik ramai2 nyebrang ke jalan mangkubumi, berjihad di jalan fefek nabi al babik

terus bentrok di simpang pemuda, dan seperti biyasah, aparat tiada tahu menahu

selama kampung aur lingkungan IV dan badur bantaran kali deli yang merupakan sarang suara pileg PKShit tidak digusur, premanisme tetap jaya di medan maimun, dalam lindungan satanallah akbar