Profil Joko pinurbo menjadi perbincangan pecinta sastra Tanah Air. Penyair terbaik Indonesia ini meninggal dunia pada usia 61 tahun di Yogyakarta, Sabtu (27/4/2024) pagi.

Jokpin, panggilan akrab Joko Pinurbo dinilai sebagai salah satu penyair terbaik Tanah Air karena puisi-puisinya dianggap telah menawarkan kebaruan dalam sastra Indonesia.

Jokpin meninggal di Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta. Dilansir dari Kompas.id, sebelumnya pada November 2023 Jokpin sempat dirawat di rumah sakit selama beberapa Waktu karena mengalami keluhan paru-paru.

Kabarnya, jenazah Jokpin akan disemayamkan di Rumah Duka PUKY, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Jenazah sang penyair akan dimakamkan di Kabupaten Sleman, DIY, pada Minggu (28/4/2024).

Lantas siapakah sosok Joko Pinurbo salah satu sastrawan terbaik Indonesia? Berikut profil dan biodata singkat dari berbagai sumber.

Joko Pinurbo lahir di Sukabumi, Jawa Barat, pada 11 Mei 1962 dan sehari-hari tinggal di Yogyakarta.

Jokpin menyelesaikan Pendidikan terakhirnya di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (Sekarang Universitas) Sanata Dharma, Yogyakarta. Kegemarannya mengarang puisi ditekuninya sejak di Sekolah Menengah Atas.

Jokpin merupakan salah seorang penyair terkemuka Indonesia yang karya-karyanya telah menorehkan gaya dan warna tersendiri dalam dunia puisi Indonesia.



Foto: Youtube

Di setiap puisinya, Jokpin menulis dengan gaya romantic, satir, dan humor. Banyak karya puisi-puisi yang ditulis oleh penyair yang disebut-sebut “nyentrik” ini yang banyak diminati dan membawa warna tersendiri alam dunia puisi Indonesia.

Menurut editor Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Mirna Yulistianti Jokpin merupakan salah satu penyair terbaik Indonesia setelah Sapardi Djoko Damono. Meski begitu, selalu bersikap rendah hati saat berinteraksi dengan berbagai pihak. Bahkan tidak ada kesombongan dalam dirinya meski banyak masyarakat tahu tentang kepiawaian sastranya.

Editor buku-buku Jokpin ini menuturkan, Jokpin selalu bersikap kooperatif dengan penerbit bukunya sehingga selalu hadir saat diminta menjadi narasumber. Ada beberapa kali kesempatan, ternyata sang penyair sedang sakit, tapi masih mau menyempatkan diri untuk hadir di acara bedah buku.

Selain itu, Jokpin selalu mendukung para penyair muda di Indonesia. Bahkan, Jokpin sebagai penyair senior bersedia menulis puisi persembahan untuk penyair muda, seperti Aan Mansyur dan Adimas Immanuel.

Meski raga sudah tak ada, tapi semua karya tetap abadi selamanya..

Selamat jalan penyair senior..

Sumber: Link Referensi