shinsounAvatar border
TS
shinsoun
Sedekah Kiai Asep Turun Rp 5 Miliar, Dulu Rp 8 Miliar hingga Rp 10 Miliar, Kenapa


Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A., menunjukkan beras yang dibagikan kepada masyarakat. Beras itu diberi label ASC Foundation, lembaga nirlaba yang punya misi: hanya memberi untuk berbagi, tidak menerima bantuan dari pihak manapun. Beras itu dibeli Kiai Asep dari uang pribadi

Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA populer sebagai ulama kaya raya sekaligus gemar sedekah. Ulama yang selalu mengenakan baju putih itu tak pandang bulu. Bahkan pejabat tinggi pun diberi sarung dan uang. Apalagi orang miskin.

Tak aneh jika pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur itu dijuluki sebagai Kiai Miliarder Tapi Dermawan

Terutama pada bulan suci Ramadhan, Kiai Asep semakin gencar mengeluarkan sedekah. Tampaknya ini juga berbarengan dengan pengeluaran zakat mal (harta). Kiai Asep mengundang banyak orang ke kampus Universitas KH Abdul Chalim (UAC) yang terletak di Pacet Mojokerto Jawa Timur.

Mereka yang diundang, selain terdiri dari rakyat jelata juga para lurah, kepala desa, anggota TNI, anggota kepolisian dan elemen masyarakat lainnya

“Dalam satu hari sampai 1.500 orang yang datang,” tutur Ainul Yaqin, orang dekat Kiai Asep kepada BANGSAONLINE pada saat pembagian sedekah Ramadhan tempo hari.

Mereka datang secara bergelombang ke masjid dan guest house kampus UAC. Gelombang pertama menjelang buka puasa. Gelombang kedua datang sehabis shalat tarawih. Bahkan juga ada kalanya sampai gelombang ketiga.

Pantauan BANGSAONLINE, Kiai Asep selalu mengawali acara bagi-bagi sedekah itu pada ribuan orang itu dengan istighatsah atau doa bersama. Lalu Kiai Asep memberikan taushiah dan shalat berjemaah.

Usai acara, mereka diberi beras, sarung dan uang transport tiap orang Rp 100 ribu.

“Sedekah tidak akan membuat rezeki berkurang. Tapi justru akan semakin bertambah,” kata Kiai Asep kepada BANGSAONLINE sembari menyitir Hadits Nabi.


Saat Covid melanda, Kiai Asep malah turun sendiri ke tempat-tempat para pedagang kaki lima. Kiai Asep membagikan beras karena iba pada nasib mereka lantaran barang dagangannya tak laku.

“Kita harus berkontribusi terhadap bangsa, sekecil apapun,” kata Kiai Asep sambil terus jalan kaki membagikan beras.

Yang juga menakjubkan, Kiai Asep bersedekah tak hanya pada momen-momen tertentu. Tapi tiap hari. Putra ulama pendiri NU KH Abdul Chalim Leuwimunding Majalengka Jawa Barat yang tahun lalu ditetapkan sebagai pahlawan nasional itu tiap hari memberikan sarung dan uang.


“Kalau hari Rabu, pagi-pagi orang sudah antre di depan rumah saya. Sampai 100 orang,” tutur Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu.

Agar mereka tertib, Kiai Asep bikin aturan. Mereka harus menunjukkan KTP. “Karena jumlahnya terus bertambah, ” kata Kiai Asep.

Bahkan mereka yang antre tak hanya dari kalangan Islam. Tapi juga non muslim. “Diantara mereka ada juga yang beragama Kristen,” tutur KH Abdurrahim Zulkarnain, orang kepercayaan Kiai Asep yang ditugasi untuk membagikan uang pada mereka. Tapi mereka (non muslim) tetap diberi karena alasan kemanusiaan.


Tentu pengeluaran finansial Kiai Asep tiap bulan sangat banyak. Bahkan mencapai miliaran rupiah.

“Tapi pada bulan Ramadhan kali ini hanya sekitar Rp 5 miliar atau Rp 6 miliar,” kata Kiai Asep.

Ini berarti turun drastis. Pada bulan suci Ramadhan sebelumnya, seperti diberitakan BANGSAONLINE, Kiai Asep mengeluarkan sedekah dan zakat sekitar Rp 8 miliar hingga Rp 10 miliar.

Kenapa? Kiai Asep hanya tersenyum.

Yang pasti pada pemilu lalu Kiai Asep banyak membiayai caleg, terutama putranya sendiri: Muhammad Habibur Rochman (Gus Habib). Seperti diberitakan BANGSAONLINE, Gus Habib adalah caleg DPR RI dari Nasdem yang berangkat dari Dapil Jatim VIII. Gus Habib meraih suara terbanyak di dapil yang meliputi Mojokerto,, Jombang, Nganjuk, Madiun Kota dan Kabupaten. Bahkan suara Gus Habbib mengalahkan suara Rusdi Kirana, konglomerat besar yang juga pemilik maskapai penerbangan Lion Air yang nyaleg dari PKB.

Kini Kiai Asep sibuk persiapan Pilkada yang akan berlangsung pada 27 November 2024. Maklum, putra sulungnya, Muhammad Al Barra (Gus Barra) menjadi calon bupati Mojokerto.

Sumber https://bangsaonline.com/amp/berita/...enapa?page=all
Diubah oleh shinsoun 23-04-2024 13:25
0
588
18
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan