Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mnotorious19150Avatar border
TS
mnotorious19150
Alasan Boeing Rontok Terungkap, Bodi Pesawat Diinjak-injak Sampai Rata


Jakarta, CNBC Indonesia - Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) menyelidiki klaim dari seorang pelapor Boeing, bahwa perusahaan tersebut mengabaikan masalah keselamatan dan kualitas dalam produksi jet 787 dan 777 milik perusahaan.

Produsen pesawat tersebut sedang bergulat dengan krisis keselamatan besar-besaran yang merusak reputasinya, menyusul ledakan panel udara pesawat 737 MAX pada 5 Januari 2024.

Mengutip dari laporan Reuters, perusahaan ini mengalami perombakan manajemen, para regulator AS juga membatasi produksi pesawat dan pengirimannya turun setengah pada bulan Maret.

Tuduhan yang dilayangkan insinyur Boeing, Sam Salehpour, berasal dari pengerjaan jet berbadan lebar 787 dan 777 milik perusahaan tersebut. Dia mengatakan dia menghadapi tindakan pembalasan, seperti ancaman dan pengecualian dari pertemuan setelah dia mengidentifikasi masalah teknis yang mempengaruhi integritas struktural jet, dan mengklaim Boeing menggunakan jalan pintas untuk mengurangi hambatan selama perakitan 787.

Boeing menghentikan pengiriman jet berbadan lebar 787 selama lebih dari setahun hingga Agustus 2022 karena FAA menyelidiki masalah kualitas dan kelemahan produksi.

Pada tahun 2021, Boeing mengatakan beberapa pesawat 787 memiliki shim yang ukurannya tidak sesuai dan beberapa pesawat memiliki area yang tidak memenuhi spesifikasi kerataan kulit. Shim adalah sepotong bahan tipis yang digunakan untuk mengisi celah kecil pada produk manufaktur.

Dalam sebuah pernyataan, Boeing mengatakan, pihaknya percaya pada 787 Dreamliner dan menambahkan bahwa klaim tersebut tidak akurat dan tidak mewakili upaya komprehensif yang telah dilakukan Boeing untuk menjamin kualitas dan keselamatan pesawat dalam jangka panjang.

Salehpour mengungkapkan jalan pintas yang digunakan Boeing untuk mengurangi hambatan selama proses perakitan 787 yang memberikan tekanan berlebihan pada sambungan-sambungan utama pesawat, dan puing-puing pengeboran di antara sambungan utama pada lebih dari 1.000 pesawat.

Dia melihat masalah ketidakselarasan dalam produksi jet berbadan lebar 777 yang diperbaiki dengan "paksa."

"Saya benar-benar melihat orang-orang melompat di atas potongan-potongan pesawat agar sejajar," katanya.

Saham Boeing ditutup turun hampir 2% pada US$178,12 pada Selasa setelah FAA mengkonfirmasi penyelidikan tersebut, yang pertama kali dilaporkan oleh New York Times.

Society of Professional Engineering Employees in Aerospace (SPEEA) mengatakan Salehpour merupakan anggota yang bekerja di pabrik Boeing di Everett, Washington. Serikat pekerja teknik mengatakan mereka tidak dapat mengomentari kekhawatiran khusus Salehpour.

cnbcindonesia.com
0
347
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan