APA ESENSI HIDUP?

KERJA CAPEK, SEKOLAH CAPE, KULIAH CAPE, CICILAN CAPE. KENAPA alur kehidupan tidak seperti yang kita inginkan. Mungkin jika kita mengikuti ego sendiri. Banyak permasalahan sosial yang terjadi. Lalu untuk apa kita hidup? Apa kita hidup hanya untuk makan dan minum lalu mati. Atau kita hidup hanya menunggu kematian seperti yang di bilang aliran timur. Banyak hal yang terjadi di kehidupan kita. Banyak hal yang tidak bisa hati kita terima. Apa kita harus legowo menerimanya, ataukah seperti kata filsuf sebelah, jika menjadi budak, kita harus memberontak, lalu jika sudah diatas untuk apa semua itu. Material dipakai, akan terasa membosankan. Kekuasaan rasanya dipakai melebihi kapasitas kita. Mari lihat kebelakang, jika kita melihat ibu merawat kita, berapa uang yg dikeluarkan, berapa waktu yang diperlukan, betapa rasa rendah hati, rela berbagi tanpa harus menagih kembali hal yang diberikan. Apa dia senang, mungkin bisa kalian tanyakan.

Hidup akan terus berjalan, seiring nafas kalian dan jantung berdetak. Selalu kepala terasa pecah, stress, gelisah, tidak enak adalah bumbu-bumbu kehidupan. Apa kita mampu dan ikhlas menerima itu semua? Ada hal yang menarik. Orang berkata coba keluar zona nyaman. Ungkapan yang mungkin agak ambigu dan menjebak. Mari Sederhanakan ungkapan zona nyaman. Zona nyaman tubuh dan jiwa kalian dapat menerima. Jika terlalu dalam. Anggap tubuh menerima. Kenapa kita keluar dari zona nyaman jika tubuh menerima? Alasan yang tidak logis.

Bumi ketemu bumi, kita terpenjara dalam bumi yang kecil, dan serba terbatas, alur kita seperti jam dinding yang terus berputar membosankan setiap hari. Alam semesta masih misteri. Kita tidak bisa menjangkau terlalu jauh.

Sebenernya terasa aneh jika kita gelisah, kita tahu kita berada di gumpalan bumi yang sempit, dan terdapat space yang sangat jauh dan tidak kita ketahui. Lalu kenapa kita gelisah, bukan kah harusnya tersenyum dengan komedi yang diberikan oleh bumi kita ini.
kunjungi blog ane