Sumber Gambar

Puluhan pengungsi Rohingya di Aceh menangis histeris setelah melaksanakan Salat Idul Fitri 1445 H12. Isak tangis mereka dipicu oleh banyak keluarga yang hilang bahkan meninggal usai kapal yang mereka tumpangi terbalik di perairan Aceh Barat2. Mereka mencurahkan air mata mereka mengingat sanak saudaranya yang meninggal di laut ketika kapal yang mereka tumpangi terbalik di perairan Aceh Barat beberapa waktu lalu1.

Kapal yang ditumpangi para pengungsi Rohingya itu mengalami kecelakaan dan terbalik di perairan Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Aceh1. Ada laporan bahwa kapal tersebut sengaja dilubangi oleh nahkoda, yang diduga sebagai perantara dan kini melarikan diri2. Namun, detail pasti mengenai penyebab kecelakaan tersebut belum diketahui dengan jelas.

Setelah kecelakaan kapal, kondisi para pengungsi Rohingya sangat memprihatinkan. Menurut laporan, setidaknya 23 mayat pengungsi Rohingya telah ditemukan setelah kapal mereka tenggelam1. Sementara itu, 30 lainnya masih hilang dan delapan orang dilaporkan selamat dari kecelakaan itu1.

Tim UNHCR dan IOM telah dikerahkan ke Aceh Barat dan siap membantu pemerintah setempat dengan memberikan bantuan kepada para korban insiden tragis ini setelah mereka turun dari kapal2. Mereka bekerja sama dengan lembaga pemerintah, mitra LSM, dan masyarakat lokal untuk memberikan lingkungan yang aman bagi pengungsi dan memfasilitasi akses terhadap layanan-layanan penting2. Kegiatannya mencakup penyediaan layanan kesehatan (termasuk dukungan kesehatan mental), perbaikan tempat penampungan sementara, memastikan akses terhadap air bersih, makanan, sanitasi, dan pengelolaan limbah2.

Namun, masih ada banyak tantangan yang dihadapi para pengungsi ini, termasuk trauma dan kehilangan anggota keluarga. Mereka membutuhkan bantuan dan dukungan yang berkelanjutan untuk pulih dari tragedi ini.

Masyarakat lokal di Indonesia, khususnya di Aceh, telah menunjukkan solidaritas yang luar biasa dalam membantu para pengungsi Rohingya. Berikut beberapa cara mereka membantu:

1. Penyelamatan: Masyarakat lokal di Aceh telah berpartisipasi dalam operasi penyelamatan para pengungsi yang kapalnya terbalik1.
2. Penampungan Sementara: Pengungsi yang selamat telah ditempatkan sementara di beberapa lokasi seperti kantor camat dan tempat lainnya2.
3. Bantuan Kemanusiaan: Masyarakat lokal, bersama dengan pemerintah dan organisasi internasional, telah memberikan bantuan kemanusiaan seperti pakaian, alat tidur, tempat penampungan air, makanan, dan obat-obatan3.
4. Paket Lebaran: Dalam menyambut Idul Fitri 1445 H, sebanyak 252 pengungsi 

Rohingya menerima bantuan paket lebaran dari Human Appeal Australia4.
Namun, penting untuk dicatat bahwa meskipun banyak bantuan telah diberikan, tantangan masih ada dan dukungan berkelanjutan diperlukan untuk membantu para pengungsi ini pulih dari tragedi ini. Presiden Joko Widodo telah menegaskan bahwa bantuan sementara bagi pengungsi Rohingya akan tetap diberikan dengan tetap mengutamakan kepentingan masyarakat lokal56.

Sumber Gambar