harrywjyyAvatar border
TS
harrywjyy
MUI dan PBNU Kecam Jemaah Aolia: 'Salat Ied-nya Tidak Sesuai Syariat!'

Sumber Gambar

Merespons hal tersebut, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah Kiai Haji (KH) Cholil Nafis mengatakan, Salat Id yang dilaksanakan jemaah Aolia tidak sesuai syariat Islam. Sebab tidak menggunakan metode hisab atau rukyat. Kendati demikian, Cholil Nafis terkesan sudah tidak terkejut lagi dengan apa yang dilakukan para jemaah yang dipimpin KH Raden Ibnu Hajar Sholeh Pranolo atau acap disapa Mbah Benu ituYa, kelompok ini selalu berbeda dengan nasional bahkan dari seluruh ormas Islam 1.

Dalam konteks penentuan awal bulan Hijriyah atau Qamariyah, terutama yang berkaitan dengan ibadah seperti Ramadhan, Syawwal, dan Zulhijjah, terdapat dua metode yang digunakan: hisab dan rukyat.

1. Hisab:
Hisab adalah metode yang dilakukan untuk menentukan awal bulan Hijriyah dengan menggunakan perhitungan matematis dan astronomis.
Dalam praktiknya, hisab mengandalkan data numerik-matematik untuk menetapkan awal bulan Hijriyah tanpa verifikasi faktual atau pengamatan langsung terhadap hilal (rukyat).

Metode hisab ini bermakna sebagai hipotesis verifikatif yang belum konklusif.
Titik temu yang ditawarkan secara astronomi adalah kriteria imkan rukyat (kemungkinan bisa dirukyat) atau visibilitas hilal (keterlihatan hilal).

2. Rukyat:
Rukyat adalah metode penetapan awal Ramadhan dan Syawwal berdasarkan pengamatan langsung terhadap hilal (bulan sabit).
Hilal diamati saat matahari tenggelam dengan mata telanjang atau bantuan optik seperti teleskop.

Pengamatannya dapat menggunakan tiga cara: mata telanjang, mata dengan bantuan alat optik (teleskop), atau alat optik terhubung sensor/kamera.
Nahdlatul Ulama memosisikan metode hisab sebagai alat bantu dalam pelaksanaan rukyat. Keduanya saling melengkapi dan menjadi dasar penentuan awal bulan Hijriyah. Semoga penjelasan ini membantu memahami perbedaan antara kedua metode tersebut. 🙏🌙

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengecam keras pernyataan pimpinan jemaah Masjid Aolia, KH Raden Ibnu Hajar Sholeh Pranolo (Mbah Benu), yang mengaku telpon Allah SWT untuk menentukan 1 Syawal 1445 Hijriah pada Jumat 5 April 2024 lalu 123.

PBNU menilai tindakan ini mempermainkan ajaran agama Islam dan berdalih telah berbicara langsung dengan Gusti Allah SWT. PBNU menegaskan bahwa ibadah dalam Islam harus sesuai dengan tuntunan syariat yang dipahami dengan ilmu-ilmu standar ajaran agama Islam, yang sudah jelas dalil-dalilnya dan garis-garisnya. Semua harus ilmiah, rasional, dan dapat diuji keabsahannya oleh masyarakat umum 2.

Semoga kita semua dapat memahami pentingnya menghormati keyakinan orang lain dan menjalankan ajaran agama dengan ilmu dan akal yang benar. 🙏🌟

Link Referensi 1 , Link Referensi 2
kakekane.cell
luvchelsea
shotgunBlues
shotgunBlues dan 9 lainnya memberi reputasi
10
1.4K
45
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan