Sumber Gambar

Sandra Dewi merasa terlibat secara tidak langsung dalam implikasi kasus korupsi yang melibatkan suaminya, Harvey Moeis. Selebriti ini juga dijadwalkan akan dilaporkan kepada pihak berwenang oleh Pendekar Hukum Pemberantas Korupsi (PHPK).

Rencananya, PHPK akan menyampaikan laporan terhadap Sandra Dewi kepada Kejaksaan Agung pada hari Selasa (2/4/2024), karena diduga terlibat dalam praktik korupsi yang dilakukan oleh Harvey Moeis.

"Kami mengharapkan bahwa penyidik dari Kejaksaan akan mengkaji kemungkinan penyalahgunaan pasal tindak pencurian dalam konteks kasus ini, di mana menurut pendapat kami, ada dugaan yang cukup kuat bahwa Sandra Dewi dapat dikenai pasal 55 dalam Undang-undang pencucian uang," ujar juru bicara PHPK ketika dihubungi di Kantor Kejaksaan Agung RI, yang terletak di Jakarta Selatan.

Menurut juru bicara PHPK, Sandra Dewi diduga sebagai salah satu penerima aliran dana yang berasal dari tindak korupsi dalam perdagangan timah tersebut.

Penafsiran ini berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam Undang-Undang Nomor 8 tahun 2010, yang menyebutkan bahwa, "Setiap individu yang menerima atau menguasai penggunaan, transfer, pembayaran, hibah, sumbangan, penitipan, pertukaran, atau memperoleh harta yang diketahui atau patut diduga sebagai hasil dari tindak pidana sebagaimana dijelaskan dalam pasal 2 ayat 1, dapat dikenai hukuman penjara maksimal 5 tahun dan denda hingga Rp1 miliar."

PHPK menekankan kepada pihak penyidik Kejaksaan untuk menyelidiki kasus korupsi yang melibatkan Harvey Moeis secara lebih mendalam, terutama mengingat dugaan keterlibatan Sandra Dewi.

"Penyidik dari Kejaksaan harus melakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah Sandra Dewi mengetahui sumber dana yang diperoleh oleh suaminya," tambahnya.

Bukan hanya itu, PHPK juga mencurigai asal-usul kekayaan Sandra Dewi, mengingat dia tidak lagi aktif dalam industri hiburan di Indonesia.

"Kami merasa bahwa dia memiliki pengetahuan yang cukup tentang asal-usul uang yang dia terima. Selain itu, Sandra Dewi sering terlihat mengeluarkan uang untuk membeli barang-barang mewah, bahkan memiliki jet pribadi. Pertanyaannya adalah, dari mana dia mendapatkan uang untuk itu semua?" tambahnya.

Korupsi merugikan masyarakat dalam berbagai aspek, mulai dari ekonomi hingga moralitas sosial. Salah satu kerugian utama adalah dampak ekonominya. Korupsi menghambat pertumbuhan ekonomi dengan mengurangi investasi asing, mengganggu persaingan bisnis yang sehat, dan mengurangi efisiensi dalam penggunaan sumber daya. Dana publik yang seharusnya digunakan untuk pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan layanan dasar lainnya sering kali disalahgunakan oleh para koruptor, menyebabkan ketidaksetaraan sosial dan kemiskinan yang lebih dalam.

Selain itu, korupsi juga merusak moralitas dan kepercayaan dalam masyarakat. Praktik korupsi menciptakan lingkungan di mana kejujuran dan integritas diabaikan, dan loyalitas diberikan kepada individu atau kelompok tertentu dengan imbalan uang atau keuntungan pribadi. Ini merusak fondasi nilai-nilai moral dan etika dalam masyarakat, memperkuat sikap skeptisisme terhadap institusi dan otoritas, serta mengurangi rasa keadilan dan kepercayaan sosial. Jika tidak ditangani dengan serius, korupsi dapat merusak inti dari struktur sosial dan politik sebuah negara, membawa dampak yang merugikan bagi stabilitas dan kemakmuran jangka panjang.

Link Referensi