ahmadmikail10Avatar border
TS
ahmadmikail10
Dari Zaman Konvensional hingga Digital, Parsel Lebaran Tak Pernah Mati

Revolusi zaman semakin berkembang, dulunya dimulai dengan cara konvensional hingga era serba mudah dan cepat, termasuk model parsel Lebaran yang tak pernah mati.

Parsel Lebaran merupakan simbol tanda kasih Hari Raya Idul Fitri. Biasanya, bentuk parsel bermacam-macam dan memerlukan berbagai isi serta bahan pendukungnya.

Beragam kue kering, minuman dalam kemasan, bunga, gelas dan piring cantik, hingga mesin pembuat kopi menjadi bahan utama pemberian parsel Lebaran. Penting diingat, barang yang diberikan bukan barang yang cepat kadaluarsa.

Sebagai pelengkap dan pemanis, tentu perlu menggunakan lem tembak, plastik bening untuk membungkus, kayu untuk menyangga, dan pita-pita hiasan untuk mempercantik sehingga terlihat berkesan dan penuh kasih.

Harga parselnya juga beragam, mulai Rp 100.000 dipatok untuk parsel berukuran kecil berisi makanan ringan. Sedangkan parsel jenis unik dan pesanan khusus dari pelanggan, harganya juga jauh di atas parsel makanan, yaitu mencapai Rp 10 juta.

Parsel dengan harga tersebut biasanya berisi barang-barang premium non-makanan, seperti barang pecah belah maupun elektronik. Bahkan, telivisi tabung juga bisa diikutsertakan dalam komponen utama dalam parsel Lebaran.


Foto: Pixabay

Bisa saja membeli parsel yang sudah jadi. Namun akan berbeda dengan memesannya langsung dengan para penjual parsel lebaran. Mereka jual seninnya, bukan hanya jualan makanan saja.

Tradisi berbagi juga mengalami pergeseran seiring perkembangan zaman. Selain parsel konvensional yang berbentuk fisik, mulai muncul parsel-parsel dalam bentuk lain. Salah satunya ialah berupa parsel digital.

Praktik ini dilakukan oleh PT Astra Honda Motor (AHM). Mereka mengubah parselnya dari bingkisan fisik menjadi voucher belanja digital kepada ratusan karyawannya melalui program “Bingkisan Puasa dan Lebaran”.

“Ini bagian dari kebijakan kami untuk mengapresiasi karyawannya yang merayakan Hari Raya Idul Fitri. Dulu, kami masih memakai bingkisan dan sembako. Sekarang, kami sudah beralih ke saldo digital,” kata Manajer Umum Bidang Komunikasi Perusahaan PT AHM, Ahmad Muhibbudin dilansir dari Harian Kompas, Senin (1/4/2024).

Parsel memang menjadi salah satu tradisi menjelang hari raya. Survei Jakpat tahun 2024 menunjukkan, orang-orang mulai berburu parsel pada minggu keempat Ramadhan (37 persen).

Sementara, kue kering dan makanan ringan menjadi jenis parsel yang paling banyak peminatnya (73 persen). Sebanyak 9 dari 10 responden menyatakan akan memberikan parsel ke keluarganya.

Perbedaan generasi memengaruhi pola pemesanan dan pemberian parsel. Generasi Z (lahir di periode 1997-2012) yang dikenal senang hal praktis juga bersemangat untuk membagikan parsel kepada teman-teman mereka.

Sebaliknya, Generasi X (lahir di periode 1965-1980) lebih memilih memberikan paket tersebut kepada orang-orang yang mereka anggap membutuhkan. Secara rata-rata, masyarakat mengalokasikan dana sebesar Rp 302.321 untuk membeli parsel lebaran.

Parsel lebaran memang tak pernah mati...

Bahkan, kalau gak ada parsel lebaran, Hari Raya Idul Fitri kurang lengkap rasanya..


 


0
58
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan