Sumber Gambar

Bukan Ikut Pendidikan TNI AL, Eks Casis Bintara Ternyata Dibunuh Serda Adan 1,5 Tahun Lalu

Pada tanggal 24 Desember 2022, tragedi mengerikan terjadi ketika Iwan Sutrisman Telaumbanua, seorang eks calon siswa (Casis) Bintara TNI Angkatan Laut, ditemukan tewas. Pelakunya adalah oknum Polisi Militer, Serda Adan Aryan Marsal, bersama dengan seorang rekannya yang merupakan warga sipil. Peristiwa ini terjadi hampir 1,5 tahun yang lalu¹.

Berikut adalah kronologi peristiwa yang mengguncang:

1. Seleksi Bintara TNI AL: Pada Desember 2022, Iwan mengikuti seleksi bintara TNI AL gelombang II di Kabupaten Nias, Sumatera Utara. Sayangnya, Iwan dinyatakan tidak memenuhi syarat dan tidak lulus.

2. Tawaran dari Serda Adan: Iwan kemudian bertemu dengan Serda Adan, yang sebelumnya sudah saling kenal. Adan bertugas di Polisi Militer Pangkalan TNI AL (Lanal) Nias. Adan menawarkan kesempatan kepada Iwan agar bisa lulus Bintara dengan membayar Rp 200 juta. Keluarga Iwan, meskipun harus menjual ladang mereka, akhirnya menyanggupi.

3. Penghilangan Iwan: Adan menjemput Iwan dari rumahnya dan membawanya ke Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) II Padang, Sumatera Barat, pada 16 Desember 2022. Di situlah terakhir kali keluarga bertemu Iwan.

4. Berita Palsu: Adan mengirimkan foto Iwan mengenakan seragam TNI AL kepada keluarga. Mereka sangat senang karena Iwan telah lulus dan akan mengikuti pendidikan TNI AL. Namun, setelah itu, Adan berbohong lagi dengan menyebut bahwa Iwan akan dilantik sebagai prajurit TNI AL pada Oktober 2023.

5. Kematian Iwan: Adan telah membunuh Iwan pada 24 Desember 2022, hanya 8 hari setelah Iwan dikirim untuk mencoba masuk sebagai anggota TNI AL. Jasad Iwan kemudian dibuang ke jurang.

Keluarga Iwan, yang berharap anaknya bisa mencapai cita-cita menjadi prajurit TNI, harus menghadapi kenyataan tragis ini. Semoga kasus ini mendapatkan keadilan dan mengingatkan kita semua akan pentingnya kejujuran dan integritas dalam institusi militer¹²³⁴.

Setelah mengetahui kebenaran, keluarga Iwan mengalami perasaan campur aduk. Mereka merasa terkejut, marah, dan putus asa. Terkejut karena Iwan sebenarnya tidak pernah lulus seleksi Bintara TNI AL dan tidak pernah mengikuti pendidikan militer. Marah karena mereka telah diperdaya oleh oknum yang seharusnya melindungi dan mengayomi. Putus asa karena harapan mereka untuk melihat Iwan menjadi prajurit TNI hancur dalam tragedi ini.

Keluarga Iwan pasti merasa berduka dan kehilangan. Mereka mungkin juga merasa bersalah karena telah mempercayai Serda Adan dan membayar uang untuk kesempatan palsu tersebut. Semua emosi ini adalah reaksi alami dalam menghadapi kenyataan tragis seperti ini.

Semoga keluarga Iwan mendapatkan keadilan dan dukungan dari lingkungan sekitar untuk mengatasi kesedihan dan kehilangan yang mereka alami  .

Iya, Serda Adan Aryan Marsal telah ditangkap setelah melakukan pembunuhan terhadap Iwan Sutrisman Telaumbanua, mantan calon siswa (casis) Bintara TNI Angkatan Laut. Serda Adan, yang merupakan oknum anggota Polisi Militer, ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. Ia terancam hukuman mati berdasarkan Pasal 340 KUHPidana (pembunuhan berencana) ¹.

Kasus ini terungkap setelah keluarga Iwan melaporkan kehilangan kontak dengan Iwan, yang sebelumnya berangkat bersama Serda Adan untuk mengikuti seleksi penerimaan Bintara TNI AL. Serda Adan menjanjikan kepada keluarga Iwan bahwa ia bisa membantu meloloskan Iwan tanpa tes dengan imbalan uang sebesar Rp 200 juta lebih. Namun, kenyataannya, Iwan tidak pernah lulus seleksi dan tidak mengikuti pendidikan militer. Iwan ditemukan tewas setelah 8 hari sejak dikirim untuk mencoba masuk sebagai anggota TNI AL, dan jasadnya dibuang ke jurang di daerah Talawi Sawahlunto, Padang, Sumatera Barat ¹.

Pelaku lainnya, Alvin, juga telah ditangkap dan diproses hukum di Polres Sawahlunto, Sumatra Barat. Semoga kasus ini mendapatkan keadilan dan mengingatkan kita akan pentingnya kejujuran dan integritas dalam institusi militer ¹²³.

Link Referensi