Berikut ini TS akan mengingat kembali beberapa petasan yang sempat menjadi favorit pada masanya!

Meskipun merupakan kenangan manis bagi sebagian besar dari kita, perlu diingat bahwa bermain petasan telah menjadi topik kontroversial dalam pandangan beberapa lembaga agama, termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI). MUI telah mengeluarkan fatwa yang melarang penggunaan petasan, terutama dalam konteks perayaan keagamaan seperti bulan Ramadhan. Pandangan ini didasarkan pada pertimbangan keamanan dan potensi bahaya yang terkait dengan penggunaan petasan, serta dampak negatifnya terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Sebagai hasilnya, tradisi bermain petasan di bulan Ramadhan telah mengalami penurunan popularitas karena semakin banyaknya kesadaran akan risiko yang terkait dengannya, serta upaya untuk memelihara nilai-nilai keamanan, kesehatan, dan lingkungan.

Pemerintah atau otoritas terkait juga sering kali mengeluarkan regulasi yang melarang penjualan petasan, terutama mengingat risiko keamanan dan potensi bahaya yang terkait dengan penggunaannya. Pandangan ini didasarkan pada pertimbangan keselamatan publik, terutama untuk melindungi masyarakat dari cedera atau bahaya kebakaran yang dapat disebabkan oleh petasan. Larangan penjualan petasan merupakan langkah preventif untuk memastikan keselamatan dan keamanan masyarakat, terutama selama periode-periode tertentu seperti bulan Ramadhan di mana aktivitas bermain petasan cenderung meningkat. Oleh karena itu, dalam konteks kebijakan publik, penjualan petasan sering kali dilarang demi melindungi kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Ramadhan kini sudah jauh berbeda. Selain sudah diharamkan dan secara tegas dilarang. Petasan juga ditinggalkan seiring berkembangnya zaman. Di mana anak-anak sudah mengenal teknologi dan mulai bermain permainan-permainan yang ada di handphone ketimbang bermain petasan.

Jadi, cukup menjadi kenangan saja petasan ini karena adanya larangan dan fatwa haram yang telah ditetapkan.