Sebuah peristiwa tragis menimpa tiga santri dari Pondok Pesantren Gadingmangu, Kabupaten Jombang. Ketiganya tengah asyik melakukan swafoto di pinggir rel Desa Glagahan, Kecamatan Perak, saat kecelakaan maut itu terjadi.'

Tidak menyadari bahaya yang mengintai, salah satu dari mereka tewas setelah tersambar kereta api yang melintas dengan kecepatan tinggi. Tubuhnya terpental akibat dampak keras dari tabrakan tersebut, menyisakan kesedihan bagi keluarga dan teman-temannya.

"Saat itu kami sedang bersama-sama, tapi hanya satu yang tersambar," kata Jangki Dausat (18), seorang saksi mata yang turut menyaksikan kejadian mengerikan tersebut.

Meskipun korban tewas dalam kecelakaan tragis itu, tubuhnya masih ditemukan dalam keadaan utuh. Namun, identitasnya masih belum diketahui secara pasti. Menurut keterangan dari sejumlah saksi, kereta api telah memberikan tanda klakson berulang kali sebelum kejadian.

Informasi mengenai kejadian ini telah dikonfirmasi oleh Kapolsek Perak, AKP Kasnasin pada Sabtu (23/3/2024). Dia menjelaskan bahwa ketiga santri yang terlibat berasal dari Ponpes Gadingmangu Perak. Mereka adalah M Alif Firmansyah (15), Bima Qori Firdaus (15), dan Alexa Maulana Achmad (15).

Insiden ini terjadi pada Jumat malam sekitar pukul 21.45 WIB, setelah ketiganya menunaikan ibadah salat tarawih. Mereka kemudian menggunakan sepeda motor untuk pergi ke Dusu Glagahan, namun sayangnya perjalanan mereka berakhir tragis di pinggir rel. Sepeda motor yang mereka kendarai pun ditemukan terparkir di balai desa setelah kecelakaan itu terjadi.



Info lengkapnya DI SINI