Heboh! Elon Musk Gugat Pembuat ChatGPT, Alasan: Demi Kemanusiaan!

Salah satu perkembangan terbaru di dunia tekhnologi yang paling menghebohkan sepertinya ialah ditemukan atau keluarnya produk chatGPT ya gansist, memang kalau dirasakan manfaatnya itu sungguh luar biasa. Tapi toh ada beberapa orang yang dari sedari awal pun sudah merasa gerah dengan penemuan ini, karena dianggap bisa menggeser kemampuan dan pekerjaan manusia di berbagai bidang.

Bahkan seorang Elon Musk pun menggugat penemu chatGPT tersebut lho, padahal bos X ini juga sebenarnya salah satu pendiri OpenAI sekitar tahun 2015an dan keluar darinya di tahun 2018 gara-gara dia menduga jika AI berpotensi lebih bahaya daripada nuklir.

Maka demi misi kemanusiaan kali ini, Musk melalui pengacaranya menyatakan gugatan ke anak perusahaan Microsoft itu, karena dinilai hanya memaksimalkan keuntungan perusahaan tekhnologi terbesar di dunia dibanding untuk kepentingan manusia. Tudingan itu langsung dibantah oleh Chief Strategy Officer OpenAI Jason Kwon karena menganggap tudingan tersebut tidak benar dan hanyalah rasa penyesalan dari Elon Musk saja yang tidak ikut terlibat dengan perusahaan ini saat ini.







Namun, dalam perkembangannya, Musk merasa kecewa karena OpenAI dinilai melenceng dari tujuan awal. Oleh karena itu, ia mengambil langkah untuk menggugat OpenAI dan Altman ke pengadilan tinggi San Francisco.

Dalam gugatannya, Musk meminta pengadilan untuk memaksa OpenAI melakukan penelitian mengenai teknologi AI yang mereka kembangkan dan menyediakannya secara gratis kepada publik, termasuk produk ChatGPT generasi keempat (GPT-4).

Tentu saja, gugatan ini menjadi perhatian publik, mengingat Elon Musk adalah salah satu pendiri dan pendukung awal OpenAI. Namun, Altman membantah beberapa poin dalam gugatan tersebut tanpa merinci secara spesifik.

Belum diketahui bagaimana perkembangan lanjutan dari gugatan ini. Namun, apa yang pasti, perseteruan antara Musk dan OpenAI menunjukkan betapa pentingnya kejelasan dalam visi dan misi suatu perusahaan. Dalam era teknologi yang terus berkembang, terbuka dan adil dalam mengembangkan teknologi AI yang bermanfaat bagi umat manusia menjadi suatu keharusan.

Untuk kejadian tepatnya, mengambil dari media CNN Indonesiadari yang dilangsir oleh Reuters mengkabarkan kalau Musk melayangkan gugatannya pada hari Kamis, 29 Februari 2024 di pengadilan tinggi California, San Francisco, Amerika Serikat.

Sumber Tulisan dan Gambar:

1

2