TELITI: Jaksa memeriksa berkas tersangka kasus pencabulan. (Foto: Emilia Susanti/JPRK)


Kasus guru ngaji (ustad) cabul semakin dekat dengan meja hijau. Pelimpahan tahap kedua sudah berlangsung Selasa (27/2) lalu. Kini, tinggal menunggu pihak kejaksaan melimpahkan berkas ke pengadilan.

“Rencananya minggu depan (pelimpahan ke pengadilan),” jelas Kepala Seksi Pidana Umum Kejaksaan Negeri (Kasi Pidum Kejari) Kota Kediri Muhamad Safir.

Dalam perkara ini, jaksa penuntut umum (JPU) telah menyiapkan dakwaan alternatif. Yang pertama pasal 6 huruf c junto pasal 15 ayat 1 huruf e dan huruf j UU RI Nomor 12 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual. Sedangkan alternatif  kedua adalah pasal 82 ayat 1 UU RI Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU RI Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas UU Nomor 23 tahun 2022 tentang Perlindungan Anak.



Safir menyebut tidak ada perubahan dakwaan setelah pelimpahan tahap dua. “Tetap sama,” tegasnya.

Sebelumnya, pelimpahan tersangka dan barang bukti dilakukan pihak penyidik kepada jaksa Selasa (27/2) lalu. Tersangka MSZ, 39, juga ikut dilimpahkan. Saat itu dia hanya bisa tertunduk di hadapan jaksa.

Diberitakan koran ini, kasus pencabulan itu dilaporkan korban FZ, 10, Rabu, 1 November 2023. Sementara, aksi pencabulan terjadi dalam kurun waktu Juni hingga September pada tahun yang sama. Modusnya, tersangka meminta muridnya praktik sujud. Saat itulah dia melakukan perbuatan cabulnya. Setelah itu memberikan sejumlah uang pada korbannya.



Yang menyedihkan, pelapor bukan satu-satunya korban. Pria asal Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kota ini juga melakukan tindakan tak terpuji itu ke dua anak lain.


https://radarkediri.jawapos.com/huku...-ke-meja-hijau