Sumber Gambar

Caleg Stres Usai Pemilu 2024: Tantangan Mental Setelah Kontestasi

Setelah perhelatan Pemilu 2024 berakhir, suasana politik memanas mereda. Namun, bagi sebagian 40 calon legislatif (caleg), stres dan ketegangan justru muncul. Mereka menghadapi tekanan batin yang tak terduga setelah hasil pemilihan diumumkan.

RSUD Tamansari, Jakarta Barat, menjadi tempat yang ramai dikunjungi oleh caleg yang merasa terbebani. Sehari setelah Pemilu, 40 caleg mendaftar untuk perawatan gangguan jiwa. Dr. Ngabila Salama, Kepala Pelayanan Medik RSUD Tamansari, mengungkapkan bahwa para caleg mendaftar secara daring melalui layanan online¹.

Tak hanya caleg, anggota tim sukses (timses) juga turut merasakan dampak stres. Meskipun identitas pasien dirahasiakan, timses yang mengalami gangguan jiwa juga mencari bantuan di rumah sakit ini. Biaya pendaftaran uji stres sebesar Rp 250 ribu per orang, dan layanan ini berbeda dengan tarif umum konseling psikiater yang hanya Rp 60.000 per orang¹.

Apa yang menyebabkan caleg stres? Proses penghitungan suara yang belum selesai dan ketidakpastian apakah mereka menang atau kalah menjadi pemicu. Setelah pengumuman quick count, stres mendadak melanda. Bagi caleg yang gagal, seperti dalam perjudian, stres menjadi momok yang menghantui.

Dr. Ngabila menyarankan agar masyarakat, terutama peserta Pemilu, mengambil hikmah positif dari setiap peristiwa. Selalu berpikir positif dan menjaga kesehatan mental adalah langkah yang penting. RSUD Tamansari juga merawat kasus gangguan jiwa lainnya, seperti skizofrenia, bipolar, dan gangguan mental organik¹.

Peserta Pemilu 2024 berjumlah ribuan, termasuk 1.818 caleg DPRD DKI Jakarta, 9.919 caleg DPR RI, dan 668 caleg DPD. Fenomena ini bukan kali pertama terjadi, dan RSUD Tamansari bersiap menampung caleg yang membutuhkan perawatan. Selain itu, 25 puskesmas juga siaga untuk penanganan pertama gangguan jiwa¹.

Pemilu bukan hanya soal suara, tetapi juga tantangan mental. Bagi caleg yang stres, perawatan dan dukungan adalah langkah penting untuk pulih. Semoga mereka dapat mengatasi tekanan dan kembali berkontribusi bagi masyarakat dengan pikiran yang sehat dan positif.

Kondisi mental dan kejiwaan merupakan penyakit serius yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang. Tentu hal ini seharusnya menjadi perhatian khusus bagi banyak orang untuk memberikan pertolongan atau pun motivasi kepada caleg-caleg yang gagal di pemilu 2024 ini.

Sumber: Link Referensi