iqbalballeAvatar border
TS
iqbalballe
Putaran II Pemilu 2024 : Perebutan Parpol Koalisi di DPR



Sumber : Tirto


Pemilu 2024 hampir usai, karena Pileg telah dicoblos dan Pilpres tuntas dalam 1 putaran, menyisakan Pilkada Serentak di akhir tahun, namun begitu meski proses penghitungan suara masih berjalan, sudah banyak manuver politik untuk memperebutkan partai agar berada di posisi status quo maupun di oposisi.

Manuver para pimpinan parpol tersebut diawali dari kabar soal pemimpin sejumlah negara sahabat Indonesia yang mengucapkan selamat pada capres nomor urut 2 Prabowo Subianto.

Pada 15 Februari 2024, Komandan Tim Komunikasi Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo – Gibran, Budisatrio Djiwandono, menyampaikan Prabowo telah mendapat ucapan selamat dari empat pemimpin dunia atas kemenangan pada Pilpres 2024.

Ucapan selamat atas kemenangan Prabowo datang dari Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese, PM Singapura Lee Hsien Loong, PM Malaysia Anwar Ibrahim, dan PM Ceko Petr Fiala.

Budisatrio menilai ucapan selamat dari negara tetangga dan sahabat menunjukkan pengakuan terhadap demokrasi di Indonesia.

"Ini pertanda bahwa negara tetangga dan sahabat mengakui proses demokrasi yang ada sudah berjalan dengan baik dan bersiap melanjutkan hubungan kerja sama bilateral dengan presiden yang akan terpilih." kata Budisatrio.

Ucapan selamat juga datang dari Presiden Rusia Vladimir Putin. "Yang terhormat Bapak Prabowo Subianto, terimalah ucapan selamat saya yang setulus-tulusnya atas kemenangan meyakinkan Anda dalam pemilihan presiden," demikian pesan Putin dikutip dari media pemerintah Rusia TASS, 16 Februari 2024.

Sumber :
https://news.detik.com/pemilu/d-7195...pemimpin-dunia
https://www.cnnindonesia.com/interna...eyakinkan-anda

Di hari yang sama saat beberapa negara memberikan selamat kepada paslon 02 atas kemenangan Pilpres 2024 versi Quick Count (QC), Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera meminta semua capres dan cawapres menerima hasil Pilpres 2024.

Ia mengatakan, pemilu sudah berlangsung dan masyarakat sudah menentukan siapa figur yang dipilih untuk pemimpinnya di masa yang akan datang.

“Rakyat sudah buat keputusan. Mas Anies, Mas Ganjar dan Pak Prabowo semua harus benar-benar rendah hati menerima apa kata rakyat,” ucap Mardani.

Mardani mengatakan pihak yang menang sebaiknya tidak jumawa dan yang kalah bersikap gentleman. Menurutnya, itu perlu dilakukan agar masyarakat bisa mendapat contoh.

Sumber :
https://nasional.kompas.com/read/202...oogle_vignette
https://fajar.co.id/2024/02/16/tangg...lah-gentleman/

Ajakan dari politisi PKS yang mengajak pihak Paslon 01 dan 03 menerima kekalahan, menunjukkan keinginan dari PKS agar proses politik selanjutnya dapat segera dimulai dengan leluasa, yakni pembentukan susunan pemerintahan Prabowo – Gibran.

Lobi politik tingkat tinggi pun menggeliat dalam perlombaan membentuk Koalisi Status Quo dan oposisi, yang terlihat dari beberapa peristiwa.

Pertama, Ketum Nasdem Surya Paloh bertemu dengan Presiden Joko Widodo pada 18 Februari 2024.

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan Surya Paloh yang meminta untuk bertemu Jokowi setelah gelaran Pemilu 2024.

"Sebagai tanggapan atas permohonan tersebut, Bapak Presiden mengalokasikan waktu untuk menerima Bapak Surya Paloh, malam hari tadi di Istana Merdeka," ujar Ari.

Sumber : https://www.cnnindonesia.com/nasiona...-dengan-jokowi

Presiden Jokowi menyebut pertemuannya dengan Surya Paloh, untuk menjadi “jembatan” atau menjembatani sesuatu.

“Ini baru awal-awal. Nanti kalau sudah final nanti kami sampaikan. Tapi itu sebetulnya saya itu hanya menjadi ‘jembatan’, yang paling penting kan nanti partai-partai lah,” ujar Jokowi.

Jokowi tidak menjelaskan detail apa yang dimaksud dengan menjadi “jembatan”. Ketika ditanya mengenai hal tersebut, dia hanya mengatakan dirinya ingin menjadi “jembatan” bagi semua pihak.

Sumber : https://www.antaranews.com/berita/39...-jadi-jembatan

Pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi mendapat reaksi negatif dari pihak Anies – Imin.

Pihak PKB, melalui Ketua Fraksi PKB DPR Cucun Ahmad Syamsurijal menyebut tidak ada koordinasi parpol Timnas AMIN dengan Paloh sebelum bertemu Jokowi.

"Tidak ada koordinasi terkait, pertemuan ketum-ketum partai di koalisi AMIN. Tidak ada," kata Cucun di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, 18 Februari 2024.

Sementara dari PKS, Mardani berharap ada ketegasan sikap dari pihak yang kalah untuk menyatakan siap berada di luar pemerintahan.

"Kalau pandangan saya, akan sangat baik kalau pihak yang terlibat (kontestasi), langsung menyampaikan pernyataannya, 'saya menerima (kekalahan), saya siap jadi oposisi'," tegas Mardani.

Nasdem sendiri yang Ketumnya bertemu dengan Jokowi menyatakan bahwa pertemuan itu tidak membahas soal posisi politik Nasdem 2024 – 2029.

Menurut Waketum Nasdem Ahmad Ali, pertemuan keduanya merupakan hal yang biasa karena Nasdem masih menjadi bagian dari koalisi pemerintahan Jokowi – Maruf Amin.

Sumber :
https://www.liputan6.com/news/read/5...as-amin?page=2
https://rmol.id/politik/read/2024/02...p-jadi-oposisi
https://nasional.kompas.com/read/202...terkait-posisi

Dengan kata lain, parpol-parpol pendukung AMIN menegaskan bahwa pertemuan Surya Paloh – Jokowi tidak mengubah posisi politik poros Anies – Imin.

Partai poros Anies – Imin pun mendesak segera digelarnya pertemuan Megawati dan Surya Paloh. Hal ini disampaikan Sekjen Partai Nasdem Hermawi Taslim pada 15 Februari 2024.

Petemuan dua ketua umum partai itu menyusul hasil QC sejumlah lembaga survei. "Kalau hasil ini legitimate, semua mungkin terjadi kita bisa berdialog dengan siapa saja. Saya dengar kabar tadi Bu Mega akan bertemu dengan Pak Surya Paloh," kata Hermawi.

Begitu pula dengan PKS melalui Mardani yang menyambut baik wacana pertemuan tersebut. Namun uniknya, Mardani meminta agar keduanya tidak memperkeruh suasan seusai Pemilu 2024.

“Kalau pertemuan baiklah, namanya silaturahim. Tapi, titip jangan sampai memprovokasi. Jangan sampai comment tentang hasil pemilu. Karena lagi-lagi itu domainnya Komisi Pemilihan Umum (KPU),” ujar Mardani.

PDIP sendiri menyambut positif pertemua antara Surya Paloh dengan Megawati. Hal itu disampaikan Ketua DPP PDIP Said Abudllah yang mengatakan rencana pertemuan antar Ketum tersebut bisa saja terjadi untuk membahas langkah politik kedua partai ke depan pasca Pemilu 2024.

Apalagi, menurut Said, Megawati dan Surya Paloh adalah sahabat lama dan sama-sama mengawal pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Maruf Amin.

Wacana pertemuan Megawati dan Surya Paloh menyiratkan kehendak kuat dari posis Anies – Imin untuk memastikan PDIP berbaris di Koalisi Oposisi.

Sumber :
https://www.kompas.com/tren/read/202...bertemu-jokowi
https://nasional.kompas.com/read/202...n-memprovokasi
https://nasional.kompas.com/read/202...yakin-ada-niat

Kedua, manuver dari pihak Paslon 02 melalui TKN yang meyatakan bahwa Prabowo – Gibran butuh PDIP.

Hal ini disampaikan Wakil Ketua Koordinator Strategis TKN Prabowo – Gibran, Ahmad Muzani yang berharap PDIP tidak jadi oposisi dan membantu Prabowo – Gibran membangun Indonesia.

Ahmad Muzani mengakui Prabowo – Gibran tidak bisa membangun Indonesia sendirian, karena butuh bantuan dari banyak tokoh nasional.

Oleh karena itu, Muzani mengatakan pihaknya dalam waktu dekat bakal menemui PDIP dan mengajaknya bersatu ke dalam Pemerintahan Prabowo – Gibran.

"Pak Prabowo dan Mas Gibran kan punya keinginan untuk merangkul semua kekuatan untuk membangun Indonesia, makanya kami akan lakukan itu," tutur Muzani, 16 Februari 2024.

Sumber : https://kabar24.bisnis.com/read/2024...enjadi-oposisi

Pernyataan dari pihak TKN tersebut menegaskan apa yang telah diulas TS (Thread Starter / Penulis) sebelumnya, bahwa prioritas Prabowo – Gibran dalam kontestasi pembentukan koalisi Status Quo kontra oposisi adalah akselerasi Rekonsiliasi Merah (PDIP) dan pertahankan kuning (Golkar).

Momentum rekonsiliasi dengan Merah dan mempertahankan Kuning, akan terkait langsung maupun tidak langsung dengan Bursa Ketum Baru PDIP (Juli – Agustus 2024) dan Bursa Ketum Golkar (November – Desember 2024).

Sumber :


Kedua uraian peristiwa di atas menunjukkan bahwa dalam konstelasi politik tingkat tinggi sedang terjadi tarik menarik antar poros politik, dimana TKN memasang sikap merayu PDIP bergabung dalam Koalisi Status Quo.

Sementara itu Jokowi memasang sikap memfasilitasi permintaan pertemuan dengan Surya Paloh, untuk menggocek PDIP.

Perhatikan bahwa lobi politik Prabowo – Gibran dengan Surya Paloh dilakukan tidak melalui TKN, tetapi melalui Jokowi, karena faktor rivalitas Sjafrie Sjamsoeddin dengan Suya Paloh, sedangkan lobi politik Prabowo – Gibran dengan PDIP dilakukan melalui TKN, tidak melalui Jokowi, karena faktor rivalitas Jokowi dengan  Megawati.

Sehingga kita temukan peta konstelasi tingkat tinggi saat ini sedang membentuk dua arah besar, yakni:

1. Prabowo – Gibran mengupayakan rekonsiliasi Jokowi – Megawati untuk merebut PDIP ke dalam Koalisi Status Quo, berpijak pada kedekatan relasi Prabowo – Megawati, sedangkan Jokowi memainkan tarik ulur terhadap Megawati dengan meningkatkan komunikasi bersama Surya Paloh.

2. Ganjar – Mahfud dan Anies – Imin mengupayakan pertemuan Megawati – Surya Paloh untuk mempertahankan PDIP di barisan oposisi bersama Nasdem, PKB, dan PKS, dimana keretakan relasi Jokowi dengan Megawati akan menjadi pijakannya, sedangkan Surya Paloh memainkan tarik ulur terhadap Megawati dengan meningkatkan komunikasi bersama Jokowi.

Oleh karena itu periode rentang antara pengumuman hasil hitung resmi KPU (akhir Maret 2024) hingga pelantikan Presiden dan Wakil Presiden (Oktober 2024) adalah Pemilu putaran ke-2 yang sesungguhnya.

Periode ini akan diiringi dengan meningkatnya tarik menarik untuk memperebutkan posisi Koalisi Status Quo dan Koalisi Oposisi yang mencapai komposisi di atas 50 %.

Posisi Golkar dan PDIP akan menjadi pusat gravitasi utama, khususnya pada Bursa Ketum Golkar (November – Desember 2024) dan Bursa Ketum PDIP (Juli – Agustus 2024) dimana hasil akhirnya berlum dapat dipastikan sejak dini.

Bisa saja PDIP kemudian memilih berada di barisan oposisi, namun Ketum PDIP baru nanti mengubah arahnya ke Koalisi Status Quo. Begitu juga sebaliknya, PDIP bisa saja berada di barisan Status Quo namun Ketum PDIP baru nanti malah berpindah haluan ke oposisi.

Akan tetapi sangat penting bagi Koalisi Status Quo berhasil mencapai komposisi di atas 50 %, agar stabilitas pemerintahan Prabowo – Gibran 2024 – 2029 dapat menghasilkan kebijakan-kebijakan strategis.
auliabernadetha
sukhoipakfa
sukhoipakfa dan auliabernadetha memberi reputasi
2
13.3K
17
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan