news.bplnAvatar border
TS
news.bpln
Jatuh Pingsan Usai Bertugas, Ketua KPPS di Jakut Meninggal Dunia

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidio Arif Setyawan melayat ke rumah duka Ketua KPPS di Koja yang meningga usai bertugas, Rabu (14/2/2024) kemarin. (Foto: dok. Istimewa)

Jakarta - Seorang ketua KPPS TPS 70, Koja, Jakarta Utara, meninggal dunia setelah bertugas. Korban diketahui sempat mengeluh sakit saat proses penghitungan suara dan pingsan setelah sampai di rumahnya.
Kapolsek Koja Kompol M Syahroni mengatakan korban sendiri bernama Iyos Rusli (50). Saat proses pemungutan suara, korban sempat mengeluh sakit dan meminta untuk pulang, pada Rabu (14/2/2024).

"Iyos Rusli sedang melaksanakan tugas sebagai KPPS di TPS 70 dan sedang membacakan dan menghitung surat suara. Tiba-tiba merasakan tidak enak badan dan pamit pulang," kata Syahroni, Kamis (15/2).

Sesampai di rumahnya, korban tiba-tiba pingsan. Saat dicek, korban sudah dalam kondisi meninggal dunia. Pihak keluarga mengatakan korban memiliki riwayat penyakit diabetes.

"Tidak ada tanda-tanda kekerasan pada korban dan info yang telah didapatkan bahwa korban memiliki riwayat penyakit diabetes," ujarnya.

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan didampingi Dandim 0502/JU Kolonel Kav Tofan Tri Anggoro dan Asisten Pemerintahan Kota Jakarta Utara Iyan Sofian Hadi melayat ke rumah duka tadi pagi.

"Kami datang untuk melayat bapak Yos Rusli yang meninggal karena kelelahan semalam," kata Gidion.

Gidion menyampaikan duka mendalam kepada keluarga atas meninggalnya korban setelah bertugas menjadi ketua KPPS.

"Menyampaikan duka mendalam untuk keluarga yang ditinggalkan oleh almarhum. Memberikan penghiburan kepada keluarga yang ditinggalkan," ujarnya.

Baca juga:
Anggota KPPS Karangturi Klaten Meninggal Dunia, Sempat Dirawat di RS

https://news.detik.com/berita/d-7195...eninggal-dunia

Ikut berduka cita kepada korbanemoticon-Turut Berduka

Ane brusan bangun tidur karena kelelahan menjadi petugas kpps di kampung ane.
Jujur saja sejak pertama kali ikut serta jadi petugas kpps di kampung ane.
Ane dah malas ikut lagi berpartisipasi bila ada pemilu.
Kelelahannya tidak sebanding dengan upahnya.
Karena desakan pak rete ane pang yg buat ane kembali bertugas di 2024 ini dan bagi ane dah tobat dah ikut lagi.
Namun bukan itu yg jdi curhatan ane skrgemoticon-Leh Uga

Bagi ane yg tamvan dan sehat bugar ini.emoticon-Cool

Yaaa bakal KO jugalah klo dari jam 6 pagi hingga 7 pagi keesokan harinya terus on dan berpikir keras.
Yg berat itu di caleg sebenarnya.
Karena di situlah sering paling bermasalah dan itu wajar karena kondisi team dah mulai drop ketika membacakan, menulis dan menghitung ratusan surat suara.
Awalnya ane coba bilang bahwa presiden dan dpd di akhir, tapi aturannya malah yg mudah di taruh di awal dan caleg kota di akhir.
Bayangkan kondisi kita dah drop harus benar2 fokus tuk caleg kota dan provinsi.
Kesalahan dan selisih suara pasti terjadi dan membuat kita stress.
Belum lagi dgn tetek bengek dari administrasi yg di inginkan kpu.
Harus inilah dan harus itulah.
Kritik ane, kami manusia punya batasan energi.
Buat mudahlah petugas kpps di lapangan.
Para petugas juga punya tanggung jawab lain di keluarganya.
Kesibukan lain tuk keluarganya.
Namun yg pasti, petugas di lapangan bukan minimarket 24 jamemoticon-Blue Guy Bata (L)emoticon-Blue Guy Bata (L)emoticon-Blue Guy Bata (L)



simsol...
rinandya
sormin180
sormin180 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
460
54
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan