Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

iqbalballeAvatar border
TS
iqbalballe
Barongsai Biru Prabowo - Gibran Tantang Persekutuan Aneh Naga Merah - Serigala Hitam



Sumber : Zona Jakarta


Kampanye akbar paslon 02 Prabowo – Gibran akan diselenggarakan tanggal 10 Februari 2024 di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta. Kampanye akbar Prabowo – Gibran yang bertemakan ‘Pesta Rakyat’ tersebut tentunya akan sangat berbeda dengan kampanye yang diusung paslon 1 dan 3.

Bedanya apa? Mari simak penjelasan TS berikut.

Pada 10 Februari 2024, TKN Prabowo – Gibran akan mengadakan kampanye akbar bertajuk ‘Pesta Rakyat untuk Indonesia Maju’ yang digelar di Stadion GBK. Komandan Tim Komunikasi TKN Prabowo-Gibran Budisatrio Djiwandono mengatakan kampanye yang akan dimeriahkan artis dan publik figur yang mendukung Prabowo – Gibran tersebut terbuka untuk umum.

"Kami mengundang seluruh pihak, mulai dari simpatisan parpol, para relawan, dan masyarakat pendukung untuk mengenakan baju biru dan datang berpesta bersama," kata Budi di Media Center Prabowo – Gibran, Jakarta Selatan.

Selain itu, tokoh-tokoh parpol pendukung Prabowo akan turut hadir pada kampanye tersebut. Bahkan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga dipastikan akan hadir. Sementara pengisi acaranya ada banyak mulai dari Dewa 19 feat Ari Lasso dan Ello, Raffi Ahmad, Andre Taulany, Desta Mahendra, Happy Asmara, Lesti Kejora, hingga Kiki Saputri.

Menurut Budi, kampanye akbar paslon 02 mengajak seluruh lapisan masyarakat pendukung Prabowo – Gibran ikut meramaikannya. Ia pun memastikan ‘pesta rakyat’ ini terbuka untuk umum dan tak memerlukan registrasi.

Selain itu, Budi mengingatkan agar pendukung yang datang berlaku tertib dan mengikuti arahan dari panitia acara serta tidak membawa anak-anak. Sebab selain melanggar peraturan kampanye, banyaknya orang yang akan hadir tentu membahayakan anak-anak.

Sumber :
https://www.cnnindonesia.com/nasiona...tis-untuk-umum
https://www.liputan6.com/pemilu/read...hkannya?page=2

Masyarakat sangat antusias mengikuti kampanye akbar Prabowo – Gibran. Sebab pihak TKN mengatakan sekitar 500 ribu orang sudah mendaftar hadir.

"Estimasi orang yang datang, yang sudah daftar pada hari ini sudah lebih dari setengah juta orang sudah daftar," kata Sekretaris TKN Prabowo-Gibran Nusron Wahid pada 8 Februari 2024.

Nantinya, para pendukung yang hadir dalam kampanye akbar akan duduk di tribune berkapasitas hampir 80 ribu orang dan diberikan gelang penanda. Panitia juga akan menyediakan sejumlah layar lebar agar para peserta kampanye yang tidak bisa masuk ke dalam stadion tetap dapat menyaksikan siaran langsung di sekitar GBK.

Sumber : https://www.kompas.tv/nasional/48375...n-bukan-konser

Selain itu, kampanye akbar bertajuk Pesta Rakyat tersebut juga akan diramaikan long march dari monas menuju GBK oleh salah satu relawan Prabowo – Gibran. Ketua Koordinator Nasional TIM 8 RJBBP (Relawan Jokowi Bergerak Bersama Prabowo) Wignyo Prasetyo mengatakan konvoi atau long march akan dilakukan baik dengan berjalan kaki maupun menggunakan kendaraan. Wignyo juga mengajak masyarakat yang ingin mendukung Prabowo – Gibran turut bergabung dengan aksinya sehingga konvoi akan semakin semarak.

Sumber : https://www.jawapos.com/jabodetabek/...i-monas-ke-gbk

Hari kampanye yang bertepatan dengan Tahun Baru Imlek nantinya juga akan dimeriahkan dengan setting dan ornamen ala nuansa Imlek serta ada barongsai berwarna biru. TKN pun turut menyampaikan permohonan maaf terhadap warga keturunan Tionghoa akibat keramaian yang akan muncul di sekitar pelaksanaan kampanye akbar ini. TKN menjelaskan bahwa jadwal kampanye sudah disusun sejak dua tahun lalu, dan tak disangka hari terakhir kampanye akbar Pemilu 2024 bertepatan dengan perayaan Imlek.

Sumber : https://nasional.kompas.com/read/202...panye-akbar-di

Tak hanya itu, setelah Kampanye Akbar, cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka dijadwalkan akan memimpin aksi bersih – bersih GBK, agar ajang Kampanye Akbar tidak membawa masalah bagi kemaslahatan masyarakat, khususnya dari segi kebersihan lingkungan.

"Kami berkomitmen dua jam setelah acara, kami dari panitia dan nanti akan dipimpin Mas Gibran langsung bersama para influencer, artis-artis, dan relawan kami untuk melaksanakan aksi kebersihan di kawasan GBK bersama-sama," kata Nusron Wahid.

Sumber : https://nasional.kompas.com/read/202...reng-artis-dan

Dari pemaparan di atas, TS melihat ada dua keunikan yang sedang dipersiapkan khusus oleh TKN Prabowo - Gibran pada ajang Pesta Rakyat di GBK pada 10 February 2024, yang sangat menarik untuk dikupas lebih lanjut.

Pertama, inisiatif Gibran menyiapkan aksi khusus Gotong Royong Bersih-Bersih GBK bersama para selebriti dan peserta, usai acara. Kemasannya sangat sederhana, yaitu mengajak hidupkan kembali budaya Gotong Royong untuk membangun kesadaran dan rasa tanggung jawab bersama dalam menjaga kebersihan di sekitar kita.

Pesannya jelas dan tidak muluk-muluk seperti paslon yang koar-koar menasbihkan diri sebagai Koalisi Perubahan. Sama-sama mengajak perubahan, namun Prabowo - Gibran mengajak masyarakat ikut mendorong perubahan dengan gerakan kesadaran dan rasa kebersamaan, dengan mengajak mengubah pola hidup keseharian. Tidak muluk-muluk.

Bandingkan dengan kubu yang sibuk jualan jargon Perubahan, tapi realisasinya hanya fokus mendulang suara dari pemilih reliji mayoritas. Kubu satunya lagi, sekarang malah ikut arus jualan Agama Mayoritas untuk mendulang suara, dan mulai mengarah pada gerakan yang beraroma tak sedap, karena perlahan tapi pasti, mengerucut pada provokasi dan mobilisasi People Power untuk menggagalkan Pilpres 2024 dan menggolkan Pemakzulan Presiden. Sungguh suatu ambisi yang terlalu muluk-muluk, untuk sekedar mengejar status menang Pilpres 2024.

TS melihat gagasan yang disodorkan Prabowo - Gibran jauh lebih mudah dicerna oleh khalayak luas, serta lebih mudah diterima di kalangan pemilih muda, baik Gen Y maupun Gen Z. Kedua generasi ini berkarakteristik mengejar independensi aktualisasi diri, sehingga ajakan mengubah sikap diri seperti pada rencana Gibran pimpin Gotong Royong Bersih-Bersih GBK, lebih selaras dengan karakteristik Gen Y dan Gen Z.

Mungkin itu pula sebab survei Ganjar - Mahfud dan Anies - Imin terus merosot, karena bahasa yang mereka gunakan berlawanan dengan semangat jaman terkini.

TS juga melihat program khusus yang dikemas dalam bingkai Gibran Pimpin Gotong Royong Bersih-Bersih GBK, memiliki makna tidak main-main. Tidak hanya bisa dibaca dalam artian sempitnya saja (bersih-bersih sampah usai kampanye di GBK), tetapi dapat dimaknai secara lebih luas dan multidimensional.

Frase yang digunakan sangat kuat. Sebab, bersih-bersih GBK, khususnya jika dikaitkan dengan konteks perpolitikan terkini soal keretakan hubungan antara Teuku Umar (Megawati - PDIP) dan Solo (Jokowi - Gibran). Frase Gibran akan Pimpin Bersih-Bersih GBK, jelas mengandung makna tersirat berupa Gibran akan Pimpin Bersih-Bersih Warisan Bung Karno. Baik GBK maupun PDIP, keduanya adalah warisan Bung Karno.

Fakta Teuku Umar terus memasang sikap berseberangan, konfrontatif, dan provokatif terhadap Solo, bahkan hingga mengarah pada langkah PDIP seolah siap gadaikan Ideologi dan lelang Harga Diri, untuk berkoalisi dengan Anies - Imin, demi memobilisasi People Power untuk gagalkan Pilpres 2024 dan golkan Pemakzulan Presiden, jelas menunjukkan Warisan Bung Karno harus dibersihkan dan diluruskan.

Jas Merah. Jangan sekali-kali melupakan sejarah. Bung Karno menjalankan kepemimpinannya dengan penuh semangat dobrak apa pun yang dapat dilakukan, secara konstitusional, demi bangsa dan negara. Apa yang dituduhkan para pewaris Bung Karno kepada Jokowi dan Gibran, jelas berlawanan dengan gaya politik Bung Karno. Tidak ada yang tidak konstitusional dalam proses politik Gibran jadi Cawapres. Sebagaimana tidak bisa disebut utak-atik model pemerintahan Bung Karno yang sempat menganut konsep Serikat, Parlementer, hingga Demokrasi Terpimpin, sebagai Tidak Konstitusional. Gebrakan-gebrakan Bung Karno, semuanya Konstitusional.

Jangan lupa, Bung Karno juga mengedepankan gaya politik yang merangkul semua. Contoh paling umum adalah Nasakom, model keseimbangan politik yang murni digagas Bung Karno untuk merangkul Nasionalis (Militer), Agama, dan Komunis dalam sebuah sistem negara. Alih-alih mematikan salah satunya, Bung Karno mendahulukan Rangkul Semua. Bung Karno utamakan bangun jembatan bagi semua pihak, bahkan jembatan bagi para pihak yang bersaing.

Sikap Teuku Umar hari ini justru sedang mengambil arah yang berlawanan dengan Bung Karno. Alih-alih mengedepankan Duduk Bersama Cari Titik Temu, para pewaris Bung Karno hari ini justru mengedepankan sikap Permusuhan Harga Mati, bahkan sampai mengarah pada upaya gagalkan Pilpres 2024 dan menggolkan Pemakzulan Presiden. Para pewaris Teuku Umar malah mengarah pada jalan yang dulu diambil oleh PKI, berupaya menumbangkan Bung Karno melalui gerakan 30 September 1965.

Menariknya, komitmen dan konsisten Prabowo - Gibran kedepankan sikap Rangkul Semua, lebih menyerupai gaya politik Bung Karno, ketimbang para pewaris Bung Karno itu sendiri yang malah memasang posisi membiakkan permusuhan dan menolak cari titik temu.

Sudut pandang ini yang digunakan TS untuk menyimpulkan ada makna lebih luas dan mendalam dari program khusus Gibran Akan Pimpin Bersih-Bersih GBK di kampanye penutup putaran 1 besok. Bahwa makna tersiratnya mengandung artian Gibran Akan Pimpin Bersih-Bersih Warisan Bung Karno.

Seperti tulisan TS sebelumnya, bahwa jika Prabowo - Gibran menang 1 Putaran, kans Jokowi merebut Kursi Ketum PDIP pada bursa yang akan digelar Juli - Agustus 2024 mendatang. Sangat mungkin bersih-bersih GBK akan berlanjut menjadi bersih-bersih warisan Bung Karno (PDIP) dalam beberapa bulan mendatang.

Sumber :https://www.kaskus.co.id/thread/65b5f11cf58d715491143ae6/prabowo---gibran-menang-1-putaran-jokowi-ketum-baru-pdip

Kedua, langkah TKN Prabowo – Gibran menyelaraskan ritme dengan momentum Tahun Baru Imlek dari sikap santun melayangkan permohonan maaf kepada Etnis Tionghoa karena menyelenggarakan Kampanye Akbar bertepatan dengan Imlek, yang dilanjutkan dengan merealisasikan Asimilasi Ornamen Etnik Imlek dalam Kampanye Akbar besok, juga menjadi perhatian TS. Dimunculkannya simbol Barongsai Biru oleh TKN Prabowo - Gibran, memiliki makna yang tidak main-main, meski kemasannya dibahasakan dengan sangat sederhana.

Penyelarasan nuansa Imlek dengan kampanye Prabowo - Gibran menunjukkan konsistensi pada komitmen Rangkul Semua, yang berarti tidak hanya memberi ruang yang memanjakan mayoritas semata, tetapi juga untuk memberi ruang pada budaya-budaya minoritas. Inilah salah satu nilai lebih Prabowo - Gibran. Di saat paslon lain masih mengandalkan basis politik lawas yang bertumpu pada prioritas memanjakan elemen mayoritas, Prabowo - Gibran justru mengambil jalan berbeda, prioritaskan tumpuan pada pemilih muda (Gen Y - Z) dan sejauh ini paling terdepan dalam keberpihakan pada elemen minoritas.

TS melihat langkah ini tidak main-main, karena Prabowo yang sejak lama dilabeli Antek Cendana dan Orde Baru, serta dituding sebagai Dalang Kerusuhan Pribumi Muslim vs Tionghoa di tahun 1998, rentan dianggap berlawanan kepentingan dengan etnis Tionghoa. Apalagi, pasca pemberotakan PKI 1965, pemerintahan Pak Harto sempat melarang budaya Tarian Singa Selatan (Barongsai), karena sentimen erat Infiltrasi Partai Komunis China ke dalam struktur PKI melalui jalur perdagangan Tiongkok - Indonesia yang dikuasai etnis Tionghoa.

Penyelarasan nuansa Imlek dan peluncuran simbol Barongsai Biru (Singa Selatan Berwarna Biru), jelas merupakan penegasan Prabowo - Gibran pada komitmen Keragaman dan Rangkul Semua, baik mayoritas maupun minoritas. Sebuah penegasan kuat bahwa Prabowo -- Gibran bukan reproduksi politik Orde Baru seperti yang dituduhkan para pesaing.

Ada makna lebih luas dan mendalam dari langkah mewujudkan Asimilasi Imlek dan Barongsai (umumnya bernuansa Merah) dengan Warna Biru yang mernjadi warna Prabowo - Gibran. Warna biru, secara filosofis menggambarkan posisi alamiah Laut Biru dan Langit Biru yang selama beberapa abad terakhir dianggap memililki fungsi sebagai Jembatan Antar Daratan. Itulah sebabnya, warna biru kerap menjadi simbol populer bagi poros politik dan geopolitik global yang menganut haluan Jembatani Jurang Pemisah Antar Kelompok.

Barongsai Biru atau Singa Selatan berwarna Biru yang dimunculkan pada puncak kampanye besok, jelas sebuah penegasan bahwa Prabowo - Gibran komitmen dan konsisten pada sikap Rangkul Semua untuk menjalankan fungsi menjembatani, alih-alih membiakkan permusuhan.

Bandingkan dengan arah politik Ganjar – Mahfud, apalagai Anies – Imin, dimana keduanya masih mengandalkan pemilih dari masyarakat agama mayoritas sebagai tulang punggung utama kampanye mereka. Contohnya saja AMIN yang fokus mengolah nilai-nilai ke-Islam-an untuk mempertahankan suara di Jawa Timur, Jawa Barat, DKI Jakarta, dan sejumlah wilayah tradisional Islam di luar Jawa.. Sementara Ganjar – Mahfud fokus mengolah suara Islam dari kalangan Islam modern yang terlihat dari paslon 03 jualan isu adzan, Palestina, dan sebagainya.

Sumber :
https://nasional.kompas.com/read/202...akukan-politik
https://nasional.kompas.com/read/202...kaan-palestina

Terlebih jika akhirnya kedua paslon merealisasi koalisi Merah (PDIP) dan Hitam (Islam Garis Keras)  pada Putaran 2 Pilpres 2024. Simbolnya sudah digaungkan sejak dini, yakni Salam 4 Jari yang mengadopsi Salam R4BIA pada peristiwa Revolusi Mesir 2013. Koalisi Merah dan Hitam ini jelas akan mengerucutkan pada prioritas memanjakan elemen mayoritas untuk mendulang suara. Kalangan minoritas akan kembali gigit jari, jika Pilpres 2024 memenangkan Ganjar - Mahfud dan Anies - Imin.

Prabowo - Gibran jelas merupakan jawaban yang dibutuhkan bagi mereka yang nyaman dan ingin pertahankan sikap prograsif pada kemajuan, mengedepankan rangkul semua, tanpa permusuhan. Mereka yang setuju dengan haluan ini, sebaiknya ikut membirukan GBK pada 10 Februari 2024.

Namun bagi mereka yang nyaman dengan energi permusuhan, nyaman dengan mengutamakan sikap cari-cari kesalahan, nyaman dengan gaya-gaya sektarian reliji, nyaman dengan hasutan dan provokasi, lebih baik ikut Hitam-kan stadion JIS bersama Anies – Imin, atau lebih baik ikut Merah-kan Solo bersama Ganjar – Mahfud.

Satu hal yang jelas bagi TS adalah Barongsai Biru Prabowo - Gibran siap lahir batin menghadapi Persekutuan Aneh Mulut Api Naga Merah dan Taring Tajam Serigala Hitam.
yunipertiwi94
bang.toyip
vkry.fikri
vkry.fikri dan 3 lainnya memberi reputasi
4
14.5K
25
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan