harrywjyyAvatar border
TS
harrywjyy
Heboh Film Dirty Vote, Pantaskah Tayang di Masa Tenang? Atau Ada yang Takut Kalah?

Sumber Gambar

Film dokumenter "Dirty Vote" yang mengungkap dugaan kecurangan dalam Pemilu 2024 telah menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Namun, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapinya dengan menyebut film tersebut sebagai black campaign.

Menurut Airlangga, film "Dirty Vote" adalah bentuk black campaign yang tidak perlu dikomentari. Ia juga mencatat bahwa film tersebut dirilis pada masa tenang pemilu, tepat sebelum hari pemungutan suara. Hal ini membuat Airlangga merasa film tersebut tidak pantas dan dapat mempengaruhi suasana pemilu.

Dalam film tersebut, terdapat pernyataan dari tiga pakar hukum tata negara, yaitu Bivitri Susanti, Zainal Arifin Mochtar, dan Feri Amsari. Mereka mengungkapkan dugaan kecurangan dalam pemilu kali ini, seperti pengangkatan Penjabat Kepala Daerah untuk urusan elektoral dan tudingan adanya menteri yang terlibat dalam kampanye terselubung.

Film "Dirty Vote" menyajikan fakta-fakta kecurangan pemilu dengan menggunakan data yang dijelaskan secara rinci oleh para pakar hukum tata negara tersebut. Mereka menyoroti penggunaan infrastruktur kekuasaan yang kuat untuk memenangkan pemilu dan merusak tatanan demokrasi.

Meskipun film tersebut mengundang perhatian publik, ada yang menyatakan bahwa film tersebut mengandung fitnah. Penggunaan istilah "dirty" dalam judul film ini juga menunjukkan nuansa negatif terhadap proses pemilu.
Apalagi saat kemunculan film tersebut, suasana sudah memasuki masa tenang sebelum melaksanakan pemilu pada 14 Februari 2024 nanti. Film ini bertebaran di sosial media dan mendapat perhatian banyak orang. Ada yang bilang ini fitnah, ada juga yang menyebut ini sebagai pendidikan politik.

Dalam merespons film "Dirty Vote", beberapa pihak menyoroti bahwa kebebasan berekspresi harus dijaga, termasuk kebebasan untuk menyampaikan kritik dan kecurigaan terhadap pemilu. Namun, juga perlu diperhatikan bahwa pemilu merupakan momen penting dalam membangun demokrasi, sehingga diperlukan sikap bertanggung jawab dalam menyampaikan informasi yang dapat memengaruhi opini publik.

Film dokumenter "Dirty Vote" telah menarik perhatian publik dengan mengungkap dugaan kecurangan dalam Pemilu 2024. Namun, pernyataan Airlangga Hartarto yang menyebut film tersebut sebagai black campaign menimbulkan kontroversi. Dalam menyikapi hal ini, perlu adanya dialog dan pembahasan terbuka untuk memperkuat integritas dan kepercayaan dalam proses demokrasi kita.


Sumber: Link Referensi

emoticon-Cendol Ganemoticon-Cendol Ganemoticon-Cendol Gan
rihasi
sukhoipakfa
rotten7070
rotten7070 dan 13 lainnya memberi reputasi
14
3.9K
133
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan