jaguarxj220Avatar border
TS
jaguarxj220
Baterai Tesla Disebut Gibran Pakai Nikel... tapi Kini Sudah Beralih ke LFP
Jakarta - Debat pilpres keempat semalam sempat menyinggung teknologi baterai kendaraan listrik. Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka menyinggung pasangan calon (paslon) nomor urut satu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang menggembor-gemborkan baterai LFP (lithium ferro-phosphate).
Baterai LFP tidak membutuhkan nikel dari Indonesia. Padahal, menurut Gibran, Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia sehingga bisa menjadi kekuatan.

"Kita itu Indonesia sekarang adalah negara dengan cadangan nikel terbesar sedunia, ini kekuatan kita, bargaining kita, jangan malah bahas LFP itu sama aja promosikan produk China," ujar Gibran.

Nikel yang banyak dimiliki alam Indonesia menjadi material utama pada baterai lithium-ion jenis nikel kobalt mangan (nickel cobalt manganese/NCM). Mobil listrik dunia pun banyak menggunakan nikel untuk baterainya. Salah satunya Tesla.

"Ini agak aneh ya, yang sering ngomongin LFP timsesnya tapi cawapresnya nggak paham LFP itu apa. Kan aneh. Sering bicara LFP, LFP, lithium ferro-phosphate, Tesla nggak pakai nikel, ini kan kebohongan publik mohon maaf. Tesla itu pakai nikel, Pak. Dan kita sekarang, kita itu Indonesia adalah negara yang punya cadangan nikel terbesar di dunia. Ini kekuatan kita, ini bargaining kita. Jangan malah membahas LFP. Itu sama saja mempromosikan produknya China, Pak," serang Gibran kepada Cak Imin.

Memang betul yang dikatakan Gibran bahwa Tesla menggunakan nikel untuk baterai mobil listriknya. Namun, baterai mobil listrik Tesla kini sudah bervariasi. Tesla sudah mulai beralih ke baterai jenis LFP. Beberapa mobil listrik Tesla sudah menggunakan baterai LFP seperti Tesla Model 3 dan Tesla Model Y.

Dikutip CNBC, pada rapat investor beberapa waktu lalu diumumkan bahwa Tesla akan mengganti bahan kimia baterai yang digunakan di semua kendaraan listrik kelas standarnya menjadi versi LFP. Tesla sudah membuat kendaraan dengan baterai LFP di pabriknya di Shanghai. Mereka menjual mobil-mobil tersebut di China, kawasan Asia-Pasifik, dan Eropa.

Dikutip dari situs Elcan Industries, baterai LFP yang juga dikenal sebagai baterai lithium iron phosphate adalah jenis baterai litium yang menggunakan besi fosfat sebagai bahan katoda.

Baterai LFP (LiFePO4) dikenal dengan masa pakai yang lama dan kinerja yang baik pada suhu tinggi. Baterai jenis itu sering digunakan dalam aplikasi yang mengutamakan masa pakai yang lama dan kinerja yang baik dalam kondisi buruk, seperti pada kendaraan listrik, sistem penyimpanan energi jaringan, dan perkakas listrik portabel.

Di sisi lain, baterai lithium-ion dengan material nikel mangan kobalt/nickel manganese cobalt (NCM) juga menjadi baterai yang banyak digunakan pada kendaraan listrik. Baterai NCM lebih disukai pada kendaraan listrik karena kepadatan energinya yang tinggi yang memungkinkan baterai itu menyimpan sejumlah besar energi dalam paket yang relatif kecil dan ringan. Hal ini menjadikannya pilihan yang efisien dan praktis untuk menggerakkan kendaraan listrik.

Namun, campuran nikel-kobalt memiliki oksigen yang dilepaskan ketika sel baterai mengalami korsleting internal dan memanas. Diketahui, api tercipta karena adanya segitiga api yaitu sumber penyulut, bahan bakar dan oksigen. Memadamkan api baterai jenis ini agak sulit karena baterai itu menghasilkan oksigen sendiri. Sedangkan baterai LFP tidak mengandung O2 sehingga meskipun dapat mengeluarkan sejumlah gas saat terjadi korsleting, baterai tersebut tidak akan terbakar seperti baterai nikel. Hal ini membuatnya jauh lebih aman dan tahan lama.

Sementara itu, Cak Imin memiliki pandangan tersendiri soal penggunaan material nikel ini. Cawapres pasangan Anies Baswedan ini setuju bahwa potensi sumber daya alam Indonesia harus dipromosikan.

"Tetapi harap dicatat. Gara-gara kita mengeksplorasi nikel ugal-ugalan, lalu hilirisasi tanpa mempertimbangkan ekologi, mempertimbangkan sosialnya, buruh kita diabaikan, malah banyak tenaga kerja asing, dan juga yang terjadi korban kecelakaan, di sisi yang lain pemasukan dari nikel kita juga sangat kecil, ini menjadi pertimbangan. Dan yang lebih parah, nikel kita berlebih produknya, sehingga bukan harga tawar kita naik malah kemudian kita menjadi korban dari policy kita sendiri. Sementara kita masa depannya menjadi tidak jelas, di sisi lain kita mengorbankan lingkungan dan sosial kita sekaligus keuntungan yang sangat terbatas bagi negara. Oleh karena itu, bukan gegabah, ini soal keberanian," jelas Cak Imin.

Di sesi doorstop usai debat, Cak Imin juga menjelaskan soal pendapatnya mengenai tambang nikel. Dia menegaskan pihaknya bukan antinikel seperti yang dituduhkan Gibran.

"Kita bukan antinikel atau antitambang. Tapi kita tidak ingin gegabah merusak lingkungan. Itu intinya. Sehingga nikel atau tambang kita harus berdampak pada kemakmuran semuanya, bukan segelintir orang. Yang kaya boleh terus kaya, tapi yang lain jangan menikmati limbahnya. Sama-sama kaya, sama-sama nikmat, itulah yang kita inginkan," ucap Cak Imin.


https://oto.detik.com/mobil-listrik/...beralih-ke-lfp



Nikel sudah jadi teknologi masa lalu.. emoticon-Big Grin
Reikouki
Reikouki memberi reputasi
-1
512
58
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan