Paguyuban Tukang Parkir Surabaya Tolak Pembayaran Parkir Pakai Qris! Apa Alasannya?

Beranda
Komunitas
Entertainment
The Lounge
Paguyuban Tukang Parkir Surabaya Tolak Pembayaran Parkir Pakai Qris! Apa Alasannya?

harrywjyy

18-01-2024 23:10

Paguyuban Tukang Parkir Surabaya Tolak Pembayaran Parkir Pakai Qris! Apa Alasannya?

Sumber Gambar

Beberapa waktu lalu, video viral dari Surabaya menghebohkan media sosial. Dalam video tersebut, terlihat puluhan orang yang tergabung dalam Paguyuban Tukang Parkir Surabaya (PJS) berorasi menolak pembayaran parkir non-tunai atau menggunakan QRIS. Aksi ini dipicu oleh kebijakan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, yang mengeluarkan kebijakan pembayaran parkir menggunakan QRIS.

Dalam video tersebut, seorang orator menyampaikan penolakan yang ditujukan kepada Wali Kota Surabaya. Mereka menegaskan bahwa seluruh anggota PJS di Surabaya tidak ingin menggunakan pembayaran parkir non-tunai. Aksi ini menarik perhatian banyak orang dan mendapat dukungan luas dari netizen.

Salah satu alasan utama penolakan ini adalah kekhawatiran akan dampak ekonomi bagi para tukang parkir. Dengan adanya pembayaran parkir non-tunai, para tukang parkir khawatir bahwa pengguna jasa parkir akan lebih memilih untuk menggunakan alat pembayaran elektronik seperti QRIS. Hal ini dapat mengurangi pendapatan mereka yang bergantung pada uang tunai dari pembayaran parkir.

Selain itu, masih ada kendala teknis yang dihadapi oleh para tukang parkir dalam mengimplementasikan pembayaran parkir non-tunai. Banyak dari mereka belum terbiasa menggunakan teknologi digital, seperti pembayaran melalui QRIS. Hal ini bisa menjadi hambatan bagi mereka dalam melayani pengguna jasa parkir.

Sumber Gambar

Namun, ada juga pihak yang menyatakan bahwa pembayaran parkir non-tunai dapat memberikan banyak manfaat. Pembayaran parkir non-tunai dapat meningkatkan keamanan dan meminimalisir kecurangan dalam pengelolaan parkir. Selain itu, dengan pembayaran non-tunai, pengguna jasa parkir juga dapat lebih praktis dan efisien dalam melakukan transaksi.

Sementara itu, Dinas Perhubungan Surabaya telah memulai sosialisasi tentang pembayaran retribusi parkir dengan QRIS. Namun, upaya ini tampaknya masih belum bisa meyakinkan para tukang parkir untuk menerima pembayaran non-tunai.

QRIS sendiri adalah sistem pembayaran elektronik yang memanfaatkan kode QR untuk melakukan transaksi. Dengan menggunakan QRIS, pengguna jasa parkir tidak perlu lagi membayar dengan uang tunai, melainkan dapat membayar melalui uang elektronik atau aplikasi pembayaran digital yang terhubung dengan QRIS.

Keuntungan utama dari pembayaran parkir dengan QRIS adalah kemudahan dan kepraktisan. Pengguna jasa parkir tidak perlu repot membawa uang tunai dalam jumlah yang pas atau mencari mesin parkir untuk mendapatkan karcis parkir. Cukup dengan memindai kode QR yang tertera di alat parkir, pembayaran dapat dilakukan dengan cepat dan mudah.

Sumber Gambar

Selain itu, penggunaan QRIS juga memberikan keamanan yang lebih baik. Dengan pembayaran non tunai, risiko kehilangan uang atau karcis parkir dapat diminimalisir. Transaksi juga tercatat secara elektronik, sehingga memudahkan pemerintah dalam mengumpulkan data dan melakukan pengawasan terhadap sistem parkir.

Penerapan pembayaran parkir dengan QRIS di Surabaya tidak hanya memberikan manfaat bagi pengguna jasa parkir, tetapi juga bagi pemerintah dan pengelola parkir. Dengan digitalisasi, proses pengumpulan retribusi parkir menjadi lebih efisien dan transparan. Pembayaran dapat tercatat secara akurat dan dana yang terkumpul dapat langsung dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur dan peningkatan pelayanan publik.

Dalam era digital seperti sekarang ini, penerapan pembayaran parkir dengan QRIS adalah langkah yang tepat dan sesuai dengan perkembangan teknologi. Kemudahan, kepraktisan, dan keamanan yang ditawarkan oleh QRIS menjadikan pengalaman parkir menjadi lebih baik. Semoga dengan penerapan ini, kota Surabaya dapat terus berkembang dan memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakatnya.

Masih belum jelas bagaimana nasib pembayaran parkir di Surabaya ke depannya. Namun, aksi protes dari Paguyuban Tukang Parkir Surabaya ini menjadi perhatian semua pihak. Perlu dilakukan dialog dan koordinasi antara pemerintah dan para tukang parkir untuk mencari solusi terbaik yang dapat mengakomodasi kepentingan semua pihak.

Sumber: Link Referensi

emoticon-Cendol Gan