Sistem peluncur roket Himars masih menjadi momok yang menakutkan bagi Rusia sampai 2024, yang terbaru salah satu peralatan militer mereka yang tergolong baru, harus menerima pengalaman pahit setelah disengat roket Himars. Tidak diketahui secara pasti kapan serangan itu terjadi, tetapi Kementerian Pertahanan Ukraina melalui X membagikan video serangan terhadap 1K418 Yastreb-AV pada 2 Januari 2024.

Dari video yang dibagikan, peralatan radar yang digendong truk 8x8 ini baru saja tiba di sebuah area terbuka. Sistem radar lalu dinaikkan ke atas. Tak lama berselang, roket Himars menghantam bagian kabin komando dan kontrol, membuat kru Yastreb berhamburan keluar. Army Recognitionmelaporkan, serangan itu terjadi sekitar 58 km sebelah timur Kherson. Lokasi Yastreb hanya berjarak 31 km dari pasukan Ukraina di garis depan.

Yang lebih pahit, sebenarnya Yastreb merupakan peralatan yang masih baru, Army Recognition mencatat pengujian Yastreb telah selesai pada akhir tahun 2021 atau awal tahun 2022. Sistem radar ini pertama kali dipresentasikan pada forum internasional Army-2022. Sementara itu, Yastreb sendiri baru bergabung dengan pasukan Rusia di Diatrik Militer Utara sekitar akhir tahun 2023 dan pada periode yang sama, sistem ini langsung dikirim ke Ukraina.

Rusia masih merahasiakan spesifikasi dari Yastreb, tetapi para sumber terbuka di Rusia mengatakan sistem ini adalah kompleks radar yang dilengkapi dengan antena array bertahap, yang secara otomatis melacak lintasan peluru yang ditembakkan oleh artileri musuh, sehingga menentukan koordinat posisi mereka secara tepat.



Sistem mutakhir ini dirancang khusus untuk secara otomatis mendeteksi lokasi peluncuran roket, rudal, dan tembakan artileri dari musuh. Dengan kemampuan pemrosesan data yang cepat, sistem ini memungkinkan respon sesegera mungkin untuk melakukan serangan balasan kepada musuh.

Namun, menurut sumber-sumber Rusia, radar kontra-baterai Yastreb-AV mewakili evolusi signifikan dalam kemampuan deteksi artileri Rusia, menawarkan kinerja dan fitur yang luar biasa. Jangkauan deteksinya mencapai 40 km. Ketepatannya dalam penentuan koordinat juga mengesankan, dengan deviasi berkurang menjadi hanya 5 hingga 10 meter, dibandingkan dengan 20 hingga 30 meter pada sistem radar saat ini yang dipakai Rusia. 



Di Barat, sistem seperti ini dikenal dengan istilah Weapon Locating Radar (WLR),yang berfungsi untuk mengetahui arah dan koordinat datangnya tembakan dari roket dan artileri lawan. Dalam istilah sederhananya sistem ini dikenal sebagai counter-battery. Setelah sumber tembakan terdeteksi dan teridentifikasi, radar akan mentransmisikan informasi ke sistem komando dan kontrol serta ke unit militer terkait/artileri. Sehingga bisa dilakukan tembakan balasan oleh sistem artileri.

Informasi yang dibagikan ke unit militer terdiri dari koordinat geografis, jenis senjata, dan informasi yang diperlukan untuk merespon ancaman tersebut. Selain unit artileri, data yang diperoleh Weapon Locating Radar juga bisa dibagikan dengan sistem senjata lain, semisal sistem pertahanan udara.

Kemungkinan penggunaan Active Phased Array Radar (AFAR) di Yastreb-AV berkontribusi terhadap peningkatan signifikan dalam akurasi dan jangkauan deteksi sistem radar Yastreb-AV terbaru milik Rusia. Dipasang pada sasis truk 8x8 BAZ-6910 untuk menggendong radar berukuran besar, sistem 1K148 Yastreb-AV saat ini masih diselimuti misteri dalam hal spesifikasi teknisnya. Namun demikian, Kementerian Pertahanan Ukraina memperkirakan kerugian yang dialami Rusia akibat kehilangan satu unit Yastreb sebesar US$250 juta.







Referensi Tulisan: Army Recognition
Sumber Foto: sudah tertera