Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rinne.shiraAvatar border
TS
rinne.shira
Anies Soroti Anak Muda Ogah Jadi Petani hingga Masalah Pupuk
Anies Soroti Anak Muda Ogah Jadi Petani hingga Masalah Pupuk



Jakarta - Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan bicara PR besar sektor pangan. Salah satunya jumlah petani yang terus berkurang, bahkan 32% petani berusia di atas 60 tahun.
Selain itu menurut Anies produktivitas pertanian di Indonesia cukup rendah, ditambah lagi dengan kondisi petani mayoritas masuk ke dalam golongan usia senior.

"Kalau kita lihat di sektor pangan dari hulu ke hilir, anak-anak muda jarang mau masuk ke hulunya, maunya masuk ke hilir. Restoran, cafe, itu banyak sekali anak muda," kata Anies, Dialog Capres 01 Anies Baswedan bersama Kadin, di Djakarta Theater, Jakarta Kamis (11/1/2024).

Menurutnya, hal ini terjadi lantaran prospek usaha di hilir terlihat lebih baik ketimbang hulu sehingga tidak banyak anak muda yang mau terjun ke sektor tersebut.

"Ini adalah rasional behaviour, selama di sana tidak menguntungkan tidak memberikan kesempatan tumbuh, tidak ada anak muda yang mau masuk ke sektor ini," ujarnya.

Oleh karena itu, menurutnya salah satu langkah yang bisa dilakukan dalam mendorong produktivitas pertanian ialah dengan penyediaan pupuk dan benih berkualitas yang mudah dan murah.

Gagasan ini disampaikannya menyusul sejumlah aduan dari petani menyangkut ketersediaan pupuk.

"Kami temukan di mana-mana Pak. Petani itu selalu bilang 'Pak masalah kami 3 nih', kesimpulan saya, mereka mengatakan, tapi kesimpulan saya ada 3, satu pupuk, dua pupuk, tiga pupuk. Itu yang harus diselesaikan," tuturnya.

Kemudian yang kedua adalah menyangkut masalah luasan lahan sawah yang terbilang kecil. Anies mengatakan, dalam menyelesaikan masalah ini pihaknya mendorong dilakukannya cooperative farming.

Artinya, mengerjakan satu wilayah sebagai sebuah kegiatan koperasi, sehingga batas-batas pematang sawah itu akan tergantikan menjadi luasan yang lebih besar. Akibatnya, produktivitas meningkat karena dikerjakan sebagai satu kesatuan kemudian

"Ketiga adalah keseriusan memperbaiki sistem irigasi kita yang selama ini terlewatkan. Apa yang terjadi? Petani kesulitan soal air, muncul usaha penyewaan pompa, tapi tidak memberatkan soal irigasi. Irigasi kita harus dibereskan dan sudah bisa dibilang lebih dari 25 tahun itu tidak diseriusin," jelasnya.



Kemudian yang keempat adalah modernisasi di sektor pertanian. Anies mengatakan, yang tidak kalah penting adalah mulai memperbaiki rantai pasok yang tidak efisien. Ia pun mencontohkan dengan upaya yang dilakukannya saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.


"Kami pernah mengerjakan di Jakarta, di mana perusahaan milik negara yaitu milik Pemprov DKI Jakarta langsung bekerja sama dengan gapoktan di tempat-tempat sentra produksi pangan. Apa yang terjadi? Dibuatkan kontrak 5 tahunan,' kata Anies.

"Dan dengan begitu petani memiliki kepastian harga jual gabah, dari sisi kami mendapatkan kepastian pasokan beras. Kami mendapatkan lebih murah, mereka mendapatkan gabah dengan harga lebih baik. Dan lalu mata rantai yang ada di tengahnya itu membuat menjadi lebih efisien," sambungnya.



Anies mengatakan, pola tersebutlah yang akan didorongnya. Antara lain pertama cooperative farming untuk bekerjanya dan contract farming untuk hasil pangannya. Menurutnya ketika itu dikerjakan, pihaknya cukup optimis bahwa dalam jangka pendek dapat memperbaiki tata niaga yang ada.

https://finance.detik.com/berita-eko...-masalah-pupuk

coba di tny ke anak ny abud sama imin kenapa mreka ga mau jdi petani emoticon-Leh Uga




Diubah oleh rinne.shira 11-01-2024 19:28
variolikes
123ttggg
peaceworld888
peaceworld888 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
579
51
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan