Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ahlimiliterahliAvatar border
TS
ahlimiliterahli
6 Update Baru Gaza: Israel Mulai Mundur-AS Kini Ketar-ketir


Internasional

6 Update Baru Gaza: Israel Mulai Mundur-AS Kini Ketar-ketir

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia

NEWS

 

Senin, 08/01/2024 11:00 WIB

   







Jakarta, CNBC Indonesia - Eskalasi di wilayah Gaza, Palestina, terus meruncing. Ini disebabkan langkah Israel yang menyerang wilayah itu dengan membabi buta di atas dalih bahwa pihaknya sedang menghancurkan milisi Hamas, yang menyerbu Israel Selatan pada tanggal 7 Oktober 2023 lalu.

Berikut perkembangan terbarunya sebagaimana dihimpun CNBC Indonesia dari berbagai sumber, Senin (8/1/2024):




1. Israel Mulai Mundur dari Gaza Utara

Militer Israel mengisyaratkan bahwa mereka telah menyelesaikan pertempuran besar di Gaza Utara. Negeri Yahudi menyebut manuver ini dilakukan karena telah menyelesaikan pembongkaran infrastruktur militer Hamas di wilayah itu.

Israel tidak membahas pengerahan pasukan di Gaza utara ke depannya. Juru bicara militer Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan pada Sabtu malam bahwa pasukan akan fokus di bagian tengah dan selatan wilayah tersebut dan memperkuat pertahanan di sepanjang pagar perbatasan Israel-Gaza.

Pengumuman tersebut disampaikan menjelang kunjungan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ke Israel, yang pada Minggu berada di Qatar, sebagai mediator utama. Pejabat pemerintahan Biden telah mendesak Israel untuk mengurangi serangan udara dan darat di Gaza dan beralih ke serangan yang lebih bertarget terhadap para pemimpin Hamas.




2. AS Kater-ketir Perang Meluas

AS sepertinya ketar-ketir. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, memperingatkan bahwa konflik Gaza dapat menyebar ke seluruh wilayah tanpa upaya perdamaian bersama.

Ini terjadi saat pemimpin Israel bersumpah untuk melanjutkan perang sampai Hamas dilenyapkan. Di sisi lain, perang yang melebar bisa menaikkan harga minyak dan menimbulkan lonjakan inflasi.

"Ini adalah momen ketegangan yang mendalam di kawasan ini. Ini adalah konflik yang dapat dengan mudah meluas, menyebabkan lebih banyak ketidakamanan dan penderitaan," kata Blinken pada konferensi pers di Doha.

Di sisi lain, dalam pertemuan dengan Raja Yordania Abdullah di Amman dan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani di Doha, Blinken kembali menegaskan komitmen Washington untuk menolak adanya pemindahan paksa warga Palestina dari Tepi Barat dan Gaza. Ucapan ini mengulangi pernyataan Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller.

"Warga sipil Palestina harus bisa kembali ke rumah mereka segera setelah kondisi memungkinkan," kata Blinken.

"Pendirian kami sudah jelas, konsisten, dan tegas bahwa Gaza adalah tanah Palestina dan akan tetap menjadi tanah Palestina, dengan Hamas tidak lagi mengendalikan masa depannya dan tanpa kelompok teroris yang bisa mengancam Israel. Itu adalah masa depan yang kami harapkan, demi kepentingan warga Israel," tegasnya.

Sebelumnya, rencana pemindahan yang diinisiasi dua menteri Israel, Itamar Ben Gvir dan Bezalel. Dilaporkan pula Israel telah membuat perjanjian rahasia dengan beberapa negara Afrika ungut menampung warga Gaza, termasuk Kongo.




3. Hizbullah Gempur Israel

Dinamika yang terjadi pasca serangan Israel ke wilayah Gaza juga terus berkembang. Tel Aviv tak hanya mendapatkan serangan dari milisi Hamas namun juga kelompok lainnya yang menjadi sekutu penguasa Gaza itu di Lebanon, Hizbullah.

Terbaru, Hizbullah melakukan serangan roket ke kota Sderot dan Nirim di Israel, Sabtu malam waktu setempat. Militer Israel mengakui kerusakan pada pangkalan kendali udara dalam serangan Hizbullah.

Sebuah video yang dirilis oleh kelompok Lebanon menunjukkan kerusakan pada kubah radar pangkalan tersebut. Walau begitu, militer Israel mengatakan bahwa sistem cadangan berarti pertahanan udaranya masih berfungsi.

Hizbullah mengaku bahwa serangan ini dilakukan pasca serbuan drone Israel ke ibu kota Lebanon, Beirut, beberapa waktu lalu yang menewaskan Saleh Al Arouri, yang merupakan salah satu petinggi Hamas.

"Sebagai bagian dari respons awal terhadap kejahatan pembunuhan pemimpin besar Sheikh Saleh Al Arouri, Hizbullah menargetkan pangkalan kendali udara Meron dengan 62 jenis rudal," kata kelompok yang bersekutu dengan Iran itu dikutip Al Jazeera.

Militer Israel mengatakan sebelumnya bahwa sekitar 40 roket ditembakkan ke pangkalan pengawasan udara Meron. Mereka mengaku telah membalasnya dengan menyerang 'sel teroris' yang ikut serta dalam peluncuran tersebut. Belum ada laporan mengenai korban jiwa atau kerusakan.



4. Korban Jiwa Hampir 23.000

Kantor media pemerintah di Gaza melaporkan bahwa per Minggu, bahwa 22.835 orang telah tewas skibat serangan Israel. Sebanyak 58.416 luka-luka akibat sejak serangan dimulai pada 7 Oktober lalu.

Sementara itu, Kompleks Medis Al-Shifa menerima 41 jenazah pada Minggu pagi akibat pemboman Israel di kota tersebut. Media Palestina melaporkan bahwa pasukan Israel menembaki wilayah Timur lingkungan Zaytoun di Gaza dengan serangan udara dan artileri.

Selain itu, Doctors Without Borders mengumumkan bahwa mereka telah menarik stafnya dari wilayah tengah Gaza, termasuk Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir Al-Balah. Ini karena mash meningkatnya serangan oleh tentara Israel.


5. Israel Bela Diri di Pengadilan Genosida

Israel telah menunjuk pengacara Inggris Malcolm Shaw untuk mewakilinya di Mahkamah Internasional (ICJ). Ini terjadi setelah bulan lalu Afrika Selatan mengajukan gugatan dengan menuduh Israel melanggar kewajibannya berdasarkan Konvensi Genosida karena perangnya di Gaza.

Shaw memiliki sejarah panjang mewakili pemerintah nasional di pengadilan internasional. Ia telah hadir di hadapan Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa, Pengadilan Eropa, Pengadilan Banding Akhir (Hong Kong), Pengadilan Tinggi Irlandia, dan Mahkamah Agung Inggris.

"Ia juga telah mewakili Uni Emirat Arab di ICJ, dan Azerbaijan, Ukraina, Irlandia, Malaysia dan Kamerun di pengadilan lain," menurut biografi yang dimuat Essex Court Chambers.

Saat mengajukan kasusnya, Afrika Selatan mengatakan pihaknya sangat prihatin dengan penderitaan warga sipil yang terperangkap dalam serangan Israel di Jalur Gaza saat ini karena penggunaan kekuatan yang tidak pandang bulu dan pemindahan paksa penduduk. Israel dengan tegas menolak tuduhan tersebut dan mengatakan pihaknya akan hadir di pengadilan untuk menghilangkan pencemaran nama baik yang tidak masuk akal atas pengajuan Afrika Selatan.


6.Harga Minyak Bisa Naik 20%

Harga minyak mentah global diyakini akan berlipat ganda sebagai dampak perang Gaza. Serangan Israel yang membabi buta selama tiga bulan lebih di wilayah katong Palestina itu, telah membuat gangguan yang dipicu pemberontak Houthi di Yaman yang juga berdampak pada Selat Hormuz, laut pelayaran minyak.

Perlu diketahui Kelompok Houthi secara de facto telah melakukan blokade terhadap pengiriman melalui Laut Merah dan terus menyerang kargo menyusul meningkatnya permusuhan antara Israel dan Hamas di Gaza. Militan yang bermarkas di Yaman menargetkan kapal-kapal yang diduga terkait dengan Israel, yang menurut mereka merupakan bentuk solidaritas terhadap penderitaan rakyat Palestina.

"Jika terjadi gangguan di Selat Hormuz selama sebulan, harga akan naik sebesar 20%," kata kepala penelitian minyak Goldman Sachs, Daan Struyven, dikutip dari CNBC International dan RT, Senin.

Ia menambahkan bahwa gangguan yang berkepanjangan di selat tersebut pada akhirnya dapat melipatgandakan harga minyak sangat signifikan. Meskipun demikian, ia melihat skenario ini masih "sangat tidak mungkin" sekarang.

Sebelumnya, meningkatnya serangan telah memaksa perusahaan pelayaran global untuk mengalihkan kapal dari Laut Merah di sekitar Tanjung Harapan, di ujung selatan Afrika. Untuk kargo yang melakukan perjalanan dari Asia ke Eropa atau Amerika Utara, jalur tersebut menambah sekitar 6.000 mil laut dalam perjalanan dan dapat menunda waktu pengiriman hingga satu bulan, sehingga biaya pengiriman melonjak.

Serangan Houthi telah berlanjut selama berminggu-minggu, dan mengancam akan mengganggu aliran barang komersial melalui Laut Merah dan Terusan Suez, yang merupakan arteri penting bagi perdagangan antara Asia dan negara-negara Barat. Para militan telah meluncurkan rudal setidaknya dua lusin kali sejak 19 Desember sebagai tanggapan terhadap perang Israel-Hamas.


©2024 CNBC Indonesia, A Transmedia Company




https://www.google.com/url?sa=t&sour...FGI3LKuuqPWMr9


Lawan milisi modal tangan kosong aja dah 3 bulan gk menang menang, sampah!






Quote:



Update:




Hizbullah dalam operasi badai dunia

















Hamas dalam operasi badai al aqsa







bukatelapak
shehrazatkhan
jazzcoustic
jazzcoustic dan 4 lainnya memberi reputasi
5
614
30
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan