Sumber Gambar

Habib Bahar bin Smith, tokoh agama yang baru-baru ini bebas dari penjara, menyatakan pandangannya terkait pemilihan umum 2024. Meskipun secara pribadi ia memutuskan untuk golput atau tidak memilih, Habib Bahar menekankan pentingnya suara umat dalam menentukan nasib bangsa Indonesia ke depan.

Dalam Ijtima Ulama yang dihadiri oleh Habib Bahar, hasilnya merekomendasikan pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) sebagai calon presiden dan calon wakil presiden. Hasil ijtima ulama tersebut akan disampaikan kepada Habib Rizieq Shihab (HRS). Habib Bahar mengatakan bahwa dirinya akan mengikuti pendapat para ulama terkait arah dukungan capres tersebut.

Namun, meskipun ia memilih untuk golput secara pribadi, Habib Bahar tidak akan pernah menyuruh umat untuk melakukan hal yang sama. Ia menyadari bahwa suara umat sangat penting dalam menentukan pemimpin Indonesia ke depan. Suara-suara umat akan menentukan apakah bangsa ini akan memiliki pemimpin yang baik atau buruk.


Sumber Gambar

Dalam pernyataannya, Habib Bahar juga mengekspresikan harapannya terhadap capres yang didukung oleh Ijtima Ulama. Ia berjuang demi kepentingan rakyat dan Indonesia. Habib Bahar menggambarkan betapa pentingnya melawan kesulitan dan menghadapi situasi saat ini. Dalam pidatonya, ia dengan tegas menyatakan bahwa ia tidak akan pernah takut.

Alasan Habib Bahar memilih golput tampaknya berasal dari ketidakpuasannya terhadap pilihan calon presiden yang ada. Dalam beberapa pernyataannya sebelumnya, Habib Bahar menyebut Jokowi sebagai presiden yang tidak jujur, pendusta, dan hanya mengutamakan kepentingan pribadi.

Dalam pandangannya, Bahar melihat bahwa kedua kubu, baik Jokowi-Ma'ruf Amin maupun Prabowo-Sandiaga, sama-sama mengincar dukungan suara dari kalangan Muslim. Namun, Bahar merasa bahwa kedekatan para ulama dengan para politisi tidak sepenuhnya berpihak pada kepentingan umat. Menurutnya, ulama seharusnya tidak terjebak dalam politik praktis, melainkan tetap menjadi penjaga moral dan panduan spiritual bagi umat.


Sumber Gambar

Tindakan Habib Bahar ini mungkin juga merupakan bentuk protes terhadap kondisi politik yang dianggapnya korup dan penuh dengan kebohongan. Bahar merasa bahwa tidak ada pilihan yang layak untuk dipilih dalam Pemilu 2024, sehingga dia memilih untuk tidak memberikan suaranya kepada siapapun.

Meskipun golput merupakan hak setiap individu dalam demokrasi, keputusan Habib Bahar ini tetap menuai kontroversi. Beberapa orang berpendapat bahwa seorang ulama seharusnya memberikan contoh positif dan mengajak umatnya untuk ikut berpartisipasi dalam proses demokrasi.

Padahal MUI sendiri sudah mengharamkan golput. Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan pendapat bahwa golput atau tidak memilih pada Pemilu 2024 hukumnya haram. Dalam fatwa yang dikeluarkan oleh MUI, mereka menegaskan bahwa memilih pemimpin adalah kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap warga negara.


[URL=https://www.viva.co.id/foto/1669124-kapok-dikhianati-habib-bahar-nyatakan-golput-di-pemilu-2024-saya-nggak-pilih-siapapun?page=3]Sumber Gambar[/URL]

Menurut Sekretaris Umum MUI DIY, KRT H Ahmad Muhsin Kamaludiningrat, memilih pemimpin adalah wajib hukumnya dan oleh karena itu tidak ada alasan untuk bersikap golput. Ia juga menyatakan bahwa masyarakat harus memilih wakil-wakil yang memenuhi syarat dalam pemilu.

Pendapat yang sama juga diungkapkan oleh Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Muhammad Cholil Nafas. Menurutnya, fatwa MUI tentang memilih pemimpin sebagai kewajiban berarti bahwa golput adalah tindakan yang dilarang. Ia juga menegaskan bahwa dalam hidup ini tidak selalu semua sesuai dengan harapan, namun setidaknya kita harus memilih pemimpin yang tidak membahayakan.

Dengan demikian, masyarakat diharapkan untuk memahami dan menghormati fatwa MUI mengenai hukum golput yang dinyatakan sebagai haram. Pemilih memiliki tanggung jawab untuk ikut serta dalam memilih pemimpin yang berkualitas, demi kemajuan dan kebaikan negara.


Sumber Gambar

Meskipun Habib Bahar memiliki pandangan politiknya sendiri, ia menghormati dan mengikuti pandangan para ulama. Hal ini menunjukkan rasa tanggung jawab dan rasa hormatnya terhadap otoritas keagamaan yang dihormati oleh banyak orang.

Dalam kesimpulannya, meskipun Habib Bahar memilih untuk golput secara pribadi, ia mengingatkan umat agar tidak melakukan hal yang sama. Ia menekankan pentingnya suara umat dalam menentukan masa depan bangsa. Dalam menghadapi pemilihan umum 2024, kita semua harus menjaga hak suara kita dengan sungguh-sungguh dan memilih pemimpin yang terbaik untuk Indonesia.

Sumber: Link Referensi